• September 8, 2024
Dua kubu Golkar berebut jabatan di DPR

Dua kubu Golkar berebut jabatan di DPR

Drama perebutan ruangan Fraksi Golongan Karya berlangsung lebih dari 60 menit di lantai 12 Gedung Nusantara I DPR RI. Bambang Soesatyo bahkan meminta bantuan Wakapolri.

JAKARTA, Indonesia — Kedua kubu Partai Golongan Karya (Golkar) tak lagi bertengkar di meja pertemuan. Kali ini mereka berebut ruang fraksi di lantai 12 Gedung Nusantara I DPR RI, Senin 30 Maret 2015.

Sejak Senin sore, kubu Agung Laksono hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol mendatangi ruang fraksi yang dikuasai kubu Aburizal Bakrie.

Mereka mencoba membuka paksa pintu faksi. Aksi ini dipimpin oleh Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Umum, dan Fayakhun Andriadi, Sekretaris Fraksi Golkar.

Kubu Bakrie awalnya tak mau membuka pintu. Saat itu, salah satu jurnalis yang salah menghadiri konferensi pers kubu Bakrie berteriak: “Ada Yorrys dan Dave (Laksono) di luar,” ujarnya seperti dikutip dari Kedua.

Anggota DPR dari kubu Bakrie, Bambang Soesatyo, menjawab, “Ya, benar TIDAK hukum Jadi TIDAK kita buka.”

“Bagaimana kalau mereka memaksakannya,” tanya jurnalis itu lagi.

Artinya, semua yang ada di sini adalah saksi, jawab Bambang.

Yorrys kemudian mengancam akan memasang palang di depan pintu rumah pemimpin. Kekesalan Yorrys memuncak ketika petugas keamanan internal (Pamdal) DPR RI tidak mengizinkannya menempati ruangan tersebut.

“Kalau anak buahmu tidak mau keluar dari dalam, saya mau tutup pintu fraksi, kalau mereka (pamdal). Mari kita sama-sama berjuang dengan kuat, kata Yorrys kepada Ketua Divisi Pamdal DPR RI, Tamamuddin di depan ruang Fraksi Golkar.

Wartawan terjebak, Bambang menelpon Badrodin

Sementara Bambang dan wartawan yang menggelar konferensi pers terjebak di ruang fraksi. Bambang pun menelepon Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.

“Halo Pak Kapolri. Kami terjebak di ruang faksi di lantai 12. Saya mendengarkan rekan jurnalis tentang hal ini. “Kami sudah minta Kapolri mensterilkan lantai 12. Itu gedung pemerintahan,” kata Bamsoet sambil menelepon seperti dikutip dari Kedua.

Kepada Badrodin yang merupakan calon Kapolri, Bambang mengutip ucapan Sekjen DPR yang menyebut ketua fraksi yang sah adalah Ade Komaruddin. Dia menyesali masuknya Yorry secara paksa.

“Kalau saat ini ada upaya paksaan, sangat mengkhawatirkan. “Ini akan menjadi preseden buruk,” kata Bambang.

Badrodin mengatakan kepada Bambang akan menghubungi Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono.

Tak lama kemudian, Unggung tiba di lantai 12. Ia mengatakan, polisi bersikap netral terhadap kasus pesta berlambang pohon beringin itu.

Namun kedatangan sejumlah polisi di lantai 12 tidak disambut gembira oleh Yorrys dan rombongan. Kehadiran aparat negara justru dihalau oleh kelompok Yorrys.

“Yang tidak berkepentingan silakan keluar, termasuk yang berbaju coklat (polisi),” kata Fayakhun.

Unggung menjawab: “Kami netral, tidak ada masalah. Aman, tidak diperlukan staf tambahan. Kami datang untuk memberi rasa aman, kenapa kami diusir.”

Pintu berhasil dibuka dengan obeng

Yorrys kemudian mencoba masuk ke ruangan yang dikuasai Bambang. Dia akhirnya mengambil jalan pintas dengan memerintahkan seseorang untuk membuka pintu berkode itu dengan obeng.

Orang tersebut kemudian mengambil obeng dan memainkan bagian bawah dan atas pintu.

Ternyata pintunya susah dibuka karena dihalangi dari dalam, menggunakan meja dan kotak surat.

Setelah melepas sejumlah meja dan kotak surat yang menutupi pintu, Yorrys berhasil masuk ke ruang fraksi sekitar pukul 17.10, seperti dikutip dari Kedua.

Namun di ruangan itu, Yorrys tidak bisa menemukan Bambang dan teman-temannya. Tampaknya mereka turun melalui tangga darurat. —Rappler.com

Data SGP Hari Ini