• November 24, 2024
Dua perwira TNI diduga terlibat dalam penculikan seorang pengusaha Malaysia

Dua perwira TNI diduga terlibat dalam penculikan seorang pengusaha Malaysia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Korban disekap selama 7 hari dan diancam dengan suntikan mematikan

JAKARTA, Indonesia – Dua anggota TNI diduga terlibat dalam penculikan pengusaha Malaysia bernama Sahlan bin Bandan.

“Satu sudah diserahkan ke Pomdam Jaya, satu lagi belum karena masih diperiksa di Kostrad,” kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Heri Prakosa. Detik.com, Minggu 26 Juli. “Hanya 2 orang yang terlibat. Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, dia dimintai bantuan oleh orang-orang, untuk membantu orang.”

Heri mengatakan, yang diserahkan ke Pomdam Jaya adalah anggota Kopassus berinisial S, sedangkan yang masih berkostrad adalah R.

Jaya Kombes Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro, mengatakan ada 10 pelaku yang terlibat dalam penculikan ini, termasuk dua anggota TNI, mantan polisi, dan warga sipil. Empat orang ditangkap.

Bisnis yang gagal menyebabkan penculikan

Penculikan Sahlan yang berdomisili di Bogor diduga direncanakan oleh RF, warga negara Singapura yang merupakan rekan bisnis korban. RF meminta aparat TNI dan tersangka penculik lainnya untuk menangkap Sahlan, yang menurut RF berhutang Rp 100 miliar, untuk urusan bisnis. penukaran uang di Singapura yang gagal.

Sebelum menculik Sahlan, pelaku menculik 5 adik korban untuk memaksa Sahlan datang.

“Pada tanggal 15 Juli, pelaku RF, WN Singapura (sebelumnya ditulis WN Malaysia-red) berencana menemui korban. Karena korban terus menghindar, algojo akhirnya menculik 5 adik korban. kata Kresna.

Kelimanya dibawa ke sebuah restoran di Cibubur, Jakarta Timur. Kedua oknum TNI ini kemudian menghubungi Sahlan dan mengancam akan membunuh mereka jika Sahlan tidak datang.

Sesampainya di lokasi, korban kemudian diantar pelaku S dkk menuju mobil Mitsubishi Pajero milik korban yang disewa korban dengan ditemani pelaku lainnya. Di dalam mobil, korban diminta memberikan uang Rp500 juta dan masalahnya selesai, kata Krishna.

Kelima adik Sahlan dibebaskan. Sahlan kemudian dibawa menemui RF dan rekan bisnis lainnya di Tebet. Karena perundingan tidak berhasil, Sahlan akhirnya dibawa ke rumah mantan polisi berinisial KR di Cisalak, Depok dan ditahan selama 7 hari.

“Di rumah itu, SB diancam dengan ancaman psikis dan fisik, termasuk ancaman senjata api dan ancaman suntikan mematikan.” kata Kresna.

Sahlan akhirnya menghubungi keluarganya di Malaysia dan keluarganya mentransfer uang sebesar Rp100 juta.

“Setelah pelaku mendapatkan uang, akhirnya korban melepaskan korban dan korban naik taksi pulang,” kata Krishna.

Istri Sahlan melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya setelah Sahlan dibebaskan. Pada 23 Juli, keempat tersangka ditangkap polisi di beberapa lokasi berbeda. — Rappler.com

slot demo