• October 7, 2024

FAKTA CEPAT: DKI Jakarta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Di hari ulang tahun Jakarta yang ke 488 ini, yuk kenali lebih dekat ibu kota tercinta.

JAKARTA, Indonesia – Selamat ulang tahun, Jakarta.

Di hari istimewa ini, kami ingin mengajak Anda untuk lebih mengenal ibu kota tercinta melalui fakta-fakta unik yang mungkin belum banyak Anda ketahui.

1. Pada masa perang kemerdekaan, ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Jakarta kembali menjadi ibu kota pada tahun 1950. Jakarta baru memperoleh status Daerah Khusus Ibukota pada tahun 1966, menjadikan Jakarta bukan lagi sekedar kota, tetapi memiliki kekuasaan layaknya provinsi. Jakarta resmi menjadi provinsi pada tahun 1974.

2. Penetapan hari lahir Jakarta, 22 Juni, didasarkan pada keputusan Walikota Jakarta Sudiro pada tahun 1956. Sebelumnya, Jakarta berulang tahun setiap akhir bulan Mei, berdasarkan penaklukan Jakarta oleh Gubernur Jenderal JP Coen pada bulan Mei 1619.

3. Kepulauan Seribu tidak mempunyai pulau seribu. Kabupaten ini hanya memiliki sekitar 105 pulau kecil.

4. Hingga saat ini, Jakarta telah memiliki 17 walikota/gubernur. Ali Sadikin merupakan gubernur terlama, menjabat selama 11 tahun. Suwiryo, Henk Ngantung, dan Soemarno Sosroatmojo menjadi pemimpin dengan masa jabatan tercepat yakni hanya 1 tahun.

5. Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama bukanlah gubernur Jakarta non-Muslim pertama, gubernur keenam, Henk Ngantung adalah seorang Katolik. Henk adalah seorang pelukis sebelum menjadi gubernur. Ia merancang Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

6. Gubernur Jakarta sepertinya punya hak khusus. Berdasarkan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jakarta dapat menghadiri rapat kabinet untuk kepentingan ibu kota. Gubernur juga mempunyai hak protokoler, termasuk mendampingi presiden dalam acara kenegaraan.

7. Jakarta dikenal dengan The Big Durian, sama seperti New York yang dikenal dengan The Big Apple. Mengapa? Karena Jakarta banyak dilirik wisatawan mancanegara ibarat buah yang besar dan berbau, namun butuh perjuangan untuk menikmatinya. Padahal, buah resmi Jakarta bukan durian lho, melainkan buah menteng.

8. Terdapat lebih dari 173 pusat perbelanjaan di Jakarta. Sedangkan pemerintah hanya memiliki 61 museum, ditambah beberapa museum swasta lainnya. Masih bingung kenapa warga Jakarta lebih suka nongkrong di mall?

9. Siapa bilang Jakarta tidak bisa menjadi kota wisata? Lihatlah rute-rute ini untuk menjadi turis harian di ibu kota.

10. Alun-Alun Banteng dulunya bernama Alun-Alun Waterloo sebagai pengingat Pertempuran Waterloo pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, sekitar 15 km sebelah selatan Brussel, Belgia. Pada zaman Belanda, Bantengplein dikenal dengan nama Lapangan Singa karena di tengahnya terdapat tugu peringatan pertempuran dengan patung singa di atasnya.

11. Maskot Jakarta adalah elang bondol dan buah salak, seperti lambang Transjakarta sebelum diganti tahun ini.

11. Ondel-ondel, salah satu ikon Jakarta yang dulunya berfungsi sebagai pengusir bala atau makhluk halus yang berkeliaran. Namun kini fungsinya berubah menjadi hiburan saat pesta atau syukuran.

12. Gedung Kesenian Jakarta dibangun pada tahun 1814 oleh Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles. Dia dulu punya nama Teater yang artinya Gedung Kesenian atau Gedung Teater.

13. Jakarta punya minuman khas bernama Bir Pletok. Minuman ini terbuat dari kayu secang, jahe, cengkeh dan serai. Minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali. Lalu kenapa namanya bir? Dulu, masyarakat Betawi membutuhkan minuman dan menginginkan sesuatu yang bisa menghangatkan badan. Orang Belanda punya bir, tapi karena orang Betawi tidak diperbolehkan minum alkohol, mereka membuat minuman sendiri dan mengadopsi nama ‘bir’.

—Rappler.com

judi bola online