• September 20, 2024
Flavia Pennetta memenangkan grand slam pertamanya dan segera pensiun

Flavia Pennetta memenangkan grand slam pertamanya dan segera pensiun

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tidak ada pengunduran diri yang lebih baik daripada mengungkapkannya saat Anda berada di puncak.

Bahkan dalam mimpi terliarnya, Flavia Pennetta mungkin tidak menyangka bisa memenangkan salah satu trofi tersebut Grand Slam.

Sezaman dengan Serena Williams, Maria Sharapova, dan Caroline Wozniacki, mencapai final Amerika Serikat Terbuka (AS Terbuka) sudah menjadi pencapaian besar bagi Pennetta.

Namun kali ini, petenis berusia 33 tahun itu melejit hingga meraih gelar yang diimpikannya. Usai mengalahkan Simona Halep di semifinal, Pennetta mengalahkan rekan senegaranya, Roberta Vinci, di final AS Terbuka 7-6, 6-2.

Itu merupakan penampilan terbaik sepanjang kariernya di kancah tenis dunia. Dan dia benar-benar memanfaatkan tahap itu. Pennetta mengumumkan pengunduran dirinya dari tenis. “Beginilah cara saya ingin berpisah dengan tenis. Saya membuat keputusan besar ini sebelum tampil di sini. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Pennetta sambil membawa trofi tersebut Surat harian.

Pernyataan ini mengejutkan banyak orang. Bahkan lawannya di final, Vinci, juga kaget. Ia tak menyangka Pennette akan mengundurkan diri di usianya yang sebenarnya masih cukup kompetitif. “Saya tidak yakin dia akan benar-benar mengundurkan diri,” kata Vinci.

Pennetta pun tak salah memilih US Open sebagai panggung perpisahan. Pasalnya kemenangannya penuh dengan rekor. Dia adalah pemain tenis tertua yang menang Grand Slam pertama kali. Dia juga pemain tenis Italia pertama yang memenangkannya.

Kemenangan ini bukan milik Pennetta saja. Tapi juga negaranya. Tak hanya Vinci yang puas dengan hasil tersebut. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi juga menyaksikan pertandingan tersebut final semua-Italia itu.

Pennetta mengatakan keputusan mundur hanya karena ingin merasakan hidup kedua tanpa tenis. Dia menginginkan sebuah keluarga. Ia tahu bahwa tenis telah menjadi bagian dari hidupnya. Namun ia tidak selalu bisa menjaga semangatnya tetap hidup dari satu turnamen ke turnamen lainnya.

Dia membandingkan dirinya dengan pacarnya dan mantan pemain tenis, Fabio Fognini. “Saya ingin tahu bagaimana rasanya hidup tanpa tenis dan menjadi pasangan normal seperti Fabio,” kata Pennetta.—Rappler.com

BACA JUGA:


slot demo pragmatic