• November 25, 2024

Fungsi meditasi dalam forum ekonomi dunia

Sebanyak 600 pengambil keputusan di sektor ekonomi dan bisnis berkumpul di Jakarta untuk membahas rasa saling percaya di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. WEF Asia akan meluncurkan inisiatif Grow Asia untuk membantu petani miskin.

Salah satu acara dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) regional Asia yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 19-21 April 2015 adalah sesi pengalaman meditasi. Dalam jadwal acara pada hari ke 3 terdapat sesi “Experience Mindfulness Meditation” yang berdurasi 45 menit. Pada sesi ini, peserta akan mendapatkan pengalaman meditasi dari seorang pendeta Hindu Dharma. Pengenalan filsafat berpikir sadar melalui meditasi akan dilakukan melalui latihan mengenai kesadaran diri, ketenangan dan lebih fokus.

Menurut Senior Director dan Head of Asia Pacific Asian Economic Forum, Sushant Palakurthi Rao, sesi meditasi seperti ini sudah pernah dilakukan pada acara WEF Global yang diadakan setiap awal tahun di kawasan pegunungan Davos, Swiss. Bagi WEF Asia, hal ini baru pertama kali dilakukan. Jakarta juga menjadi tuan rumah WEF Asia pada bulan Juni 2011.

“Saat ini terdapat ketidakpastian yang besar di berbagai belahan dunia mengenai politik dan perekonomian. “Para pengambil keputusan yang hadir di WEF dapat mengambil manfaat dari meditasi untuk menavigasi situasi ketidakpastian yang mempersulit bisnis mereka,” kata Rao.

Baru-baru ini, WEF, yang semula merupakan forum para pengambil keputusan di bidang ekonomi dan bisnis, telah mengundang banyak aktivis masyarakat sipil, aktivis buruh, tokoh budaya, dan tokoh agama. “Kami juga mengundang tokoh agama dari Indonesia, karena negara ini kaya akan keberagaman,” kata Rao.

Ia menyebut salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, KH. Masdar F. Mas’udi, sebagai salah satu yang diundang. Dalam sesi meditasi WEF Asia di Jakarta ini, dicantumkan nama pendiri Persatuan Kesejahteraan Ti-Ratana, Dhammaratana Nayaka Maha Thero dari Malaysia, serta pendeta Hindu dan pendiri Ashram Purwa Agung Indonesia, Ida Resi Alit.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil dalam siaran pers WEF Asia mengatakan pemerintah akan memanfaatkan forum ini untuk menyosialisasikan program Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Ini adalah forum bergengsi. Saya hadir dan mendapat banyak manfaat. “Banyak pihak luar, termasuk pengusaha, yang belum memahami potensi Indonesia,” kata Sofyan.

Program Nawa Cita yang menjadi bahan kampanye kubu Jokowi dan Wakilnya Jusuf Kalla pada Pilpres juga akan disampaikan dalam forum WEF Asia. “Peserta yang hadir berjumlah 600 orang, dari 1.000 orang yang diundang,” kata Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan.

Saat ini, terdapat ketidakpastian yang besar di berbagai belahan dunia. Para pengambil keputusan di WEF dapat mengambil manfaat dari meditasi untuk menavigasi situasi ketidakpastian yang mempersulit upaya mereka.

Peserta WEF bersifat keanggotaan dan undangan. Kali ini pesertanya berasal dari 40 negara, termasuk 180 CEO dan sejumlah menteri kawasan ASEAN, sebuah organisasi kerja sama di kawasan Asia Tenggara.

Kepala pemerintahan yang hadir adalah Perdana Menteri Kamboja Samdech Techno Hunsen dan Perdana Menteri Mali Diango Cissoko. Peserta akan bertemu Presiden Jokowi pada jamuan makan malam pada 20 April 2015.

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan sangat strategis diselenggarakannya WEF Asia dua hari sebelum Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan pada 22-24 April 2015. “Indonesia bisa menjembatani kepentingan ekonomi antar benua karena WEF tidak diadakan di benua Afrika,” kata Fachir. Dalam rangkaian konferensi Asia-Afrika juga akan ada pertemuan para pelaku bisnis Asia-Afrika.

WEF Asia kali ini mengusung tema “Anchor Trust in East Asia’s New Regionalism”.

“WEF adalah satu-satunya lembaga internasional tempat pemerintah dan sektor swasta bekerja sama. “WEF Asia di Jakarta merupakan momentum untuk meningkatkan rasa saling percaya sebagai faktor utama dalam menghilangkan polarisasi sosial dan politik,” kata Rao.

Kawasan Asia Timur berkembang pesat, yang diiringi dengan meningkatnya permintaan terhadap akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, ketersediaan kesempatan kerja dan keterwakilan dalam politik. Untuk menjawab semua itu, ada 60 sesi yang akan digelar selama WEF Asia.

Pada hari terakhir, akan ada peluncuran inisiatif “Grow Asia”, sebuah kolaborasi antara WEF dan ASEAN, pemerintah, asosiasi petani dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kami mengambil inisiatif ini untuk meningkatkan taraf hidup 10 juta petani miskin di Indonesia, melalui kemitraan pemerintah dan swasta,” kata Rao. —Rappler.com

Uni Lubis adalah mantan pemimpin redaksi ANTV. Ikuti Twitter-nya @unilubis dan membaca blog pribadinya unilubis.com.


demo slot