Hercules berusia 51 tahun itu dalam kondisi laik terbang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kepala Staf TNI AU Agus Supriatna mengatakan TNI menghentikan penerbangan seluruh pesawat Hercules Tipe B
MALANG, Indonesia— TNI bersikukuh pesawat Hercules A-1310 yang jatuh di Medan dalam kondisi laik terbang, meski diproduksi tahun 1964.
Pesawat dalam kondisi laik terbang saat diberangkatkan dari Abdul Rachman Saleh pukul 09.00 pada Senin, 29 Juni 2015, kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Abdul Rachman Saleh Malang, Letkol. Sutrisno, kata.
Dari Malang, pesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma dengan tujuan Pekanbaru, Dumai, Medan, Tanjung Pinang, dan Pontianak. Namun, hanya dua menit setelah lepas landas dari pangkalan Suwondo di Medan, pilot meminta izin untuk kembali dan mendarat. Sebelum dia sempat mendarat, pesawatnya meledak.
Menurut Sutrisno, pesawat tersebut menjalani perawatan rutin sesuai prosedur.
“Ada prosedurnya, misalnya setelah 100 jam terbang, pesawat harus menjalani perawatan di Skatek (Skuadron Teknik). “Saat digunakan, Hercules tidak dalam perawatan Skatek, dan dalam kondisi laik terbang,” dia berkata.
Ia juga berpendapat, bagi Hercules, usia pesawat bukan jaminan pesawat akan mengalami masalah.
“Mungkin hanya roknya saja yang terlihat jelek karena termakan usia. Misalnya saja pesawat Bravo asal Yogyakarta yang dibuat tahun 1933, masih digunakan hingga tahun 2010, ujarnya..
Hingga saat ini tim belum mengetahui kerusakan apa yang terjadi pada pesawat Hercules yang jatuh tersebut. Mereka masih fokus pada evakuasi dan identifikasi korban.
“Dari Malang awak pesawat 12 orang, lalu tambahan 44 orang di Halim. “Kami belum mengetahui siapa saja 44 penumpang tersebut, apakah penumpang semuanya atau ada tambahan awak kapal,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Marsekal Udara Bagus Puruhito, Wakil Panglima Angkatan Udara.
“Kami baru mengirimkan tim AU dari Jakarta untuk evakuasi dan penyelidikan. “Ada warga sipil di pesawat naas tersebut, yaitu keluarga prajurit TNI,” kata Bagus.
“Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan ini. Pesawat TNI termasuk Hercules-1310 selalu dirawat dan diperbaiki sistemnya. Selain Indonesia, sejumlah negara lain masih menggunakan pesawat serupa dengan usia yang sama.”
“Kami memiliki 24 Hercules. Dua belas di Malang, Tipe B dan Tipe H. Yang H lebih baru, sekitar 10-15 tahun lebih baru. Kemudian 12 di Pangkalan Ops Halim Perdanakusuma. Tipe H dan HS. HS ukurannya lebih panjang dari H.”—Rappler.com