• September 19, 2024

Honda BR-V, perpaduan jeep dan minibus

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jika dilihat sekilas, BR-V sebenarnya mirip dengan MPV Honda Mobilio. Namun garis bodinya yang tegas dan kekar membuat mobil ini terlihat semakin kekar.

SERPONG, Indonesia – Produsen mobil di Indonesia berlomba-lomba meluncurkan produk baru. Di tengah lesunya perekonomian dan menurunnya daya beli, sejumlah merek memikat konsumen dengan model baru yang diklaim mampu memenuhi keinginan masyarakat Indonesia: berkapasitas besar dan mampu menghadapi berbagai kondisi jalan.

Honda, pabrikan asal Jepang pun tak mau ketinggalan memanfaatkan potensi pasar tersebut. Di hari pertama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), PT Honda Prospect Motor (HPM) langsung menggebrak dengan model crossover alias. menyeberang antara SUV dan Multi Purpose Vehicle (MPV), Honda BR-V.

Disebut demikian karena karakter mobil ini mirip SUV, namun memiliki kapasitas penumpang yang besar. Ini merupakan penampilan pertama BR-V di dunia.

Tomoki Uchida, Presiden PT HPM, mengatakan BR-V dirancang khusus untuk pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

“Kami menyasar konsumen yang membutuhkan mobil yang tangguh namun tetap nyaman dan memiliki utilitas yang tinggi,” ujarnya menjelaskan konsep mobil berkapasitas 7 penumpang tersebut.

Tak hanya ditujukan untuk konsumen dalam negeri, mobil ini juga akan diproduksi di pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat dan diekspor ke negara lain. BR-V merupakan produk ketiga Honda yang dirancang di Indonesia. Produk lain yang dirancang dan diproduksi di Indonesia adalah Multi Purpose Vehicle Mobilio dan si kembar mobil hatchback Brio dan mobil murah ramah lingkungan Brio Satya.

Sporty namun tidak monoton

Jika dilihat sekilas, BR-V sebenarnya mirip dengan MPV Honda Mobilio. Namun garis bodinya yang tegas dan kekar membuat mobil ini terlihat semakin kekar.

Karakter SUV tersebut terlihat pada jarak floor to ground yang cukup tinggi, ditambah ukuran velg 16 inci. Dari segi tampilan, mobil ini seolah menjembatani keinginan konsumen yang lebih menyukai mobil bergaya sporty namun tidak menyukai model minibus yang monoton.

Di bawah kapnya, BR-V dibekali mesin 1,5 liter i-VTEC 4 silinder dengan tenaga maksimal 120 tenaga kuda. Untuk menunjang tenaga yang dihasilkan, Honda memasang teknologi transmisi manual 6 percepatan yang dipadukan dengan sistem Continuously Variable Transmision (CVT) Earth Dreams Technology. Sistem ini menawarkan pilihan transmisi dengan rentang rasio yang luas, namun ukurannya kompak.

Sementara dari segi kenyamanan dan keselamatan, sejumlah fitur standar melengkapi BR-V. Fitur-fitur tersebut antara lain vehiclestability assist, hill start assist, sistem pengereman anti-lock, distribusi rem elektronik, dan dual SRS airbag di kabin depan.

Karena dimensi bagasinya cukup besar, ruang lutut dan kepala penumpang baris kedua dan ketiga juga luas. Kapasitas bagasi bisa ditambah dengan melipat jok belakang yang menggunakan model split 50/50, artinya bisa dilipat salah satu atau keduanya.

Dijual tahun depan

Chief Operating Officer for Regional Operations (Asia and Oceania) Honda Motor Co., Ltd, Noriaki Abe mengatakan, konsumen sudah bisa memesan BR-V ke GIIAS mulai hari ini. “Harga mulai dari Rp 230 hingga Rp 265 juta.” Honda menargetkan seribu unit BR-V bisa dipesan pengunjung.

Namun nampaknya konsumen harus bersabar lama hingga akhirnya BR-V bisa disimpan di garasi masing-masing.

Masalahnya, produksi dan distribusi mobil ini baru akan dimulai pada 2016, kata Abe.

Karakter pembeli mobil di Indonesia memang unik. Jika konsumen di negara-negara Eropa, Jepang, dan Amerika menginginkan mobil kompak dan kompak, sebagian besar masyarakat di sini masih lebih memilih kendaraan yang mampu mengangkut banyak penumpang dan memiliki bodi kokoh.

Lihat saja jalanan di Jakarta yang kemacetannya nyaris tak tertahankan. Tak jarang, di jalan-jalan utama yang ramai dan gang-gang di kompleks perumahan yang sempit, kita melihat mobil-mobil seperti Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero atau Nissan X-Trail berseliweran. Padahal, model mobil yang bentuknya mirip jeep lebih cocok digunakan di medan off-road di luar jalan raya atau jalan panjang dan kosong di luar kota.

Toh, mobil seperti itu masih laku. Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) menyebutkan pada Januari-Juli 2015, tiga produk mobil sekelas Sport Utility Vehicle (SUV) terjual rata-rata seribu unit per bulan.

Toyota Fortuner menjadi best seller dengan total penjualan 7.005 unit, disusul Nissan X-Trail sebanyak 6.861 unit, dan Mitsubishi Pajero sebanyak 6.471 penjualan. — Rappler.com

BACA JUGA

link slot demo