• December 26, 2024

Ichiro: pahlawan jalanan Jakarta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Akhir cerita Ichiro menempatkan pengemudi jalanan di Jakarta dalam bahaya. Kini ia tak lagi mengumpat dan memukul pengendara yang mengganggunya.

JAKARTA, Indonesia – Jakarta memang menjadi biang kemacetan lalu lintas. Banyak pengemudi kendaraan di ibu kota yang juga ugal-ugalan sehingga meningkatkan tingkat stres saat berkendara. Biasanya saat terjebak kemacetan, yang dilakukan kebanyakan orang hanyalah mengumpat atau curhat di media sosial. Paling-paling, Anda hanya bisa menggosok dada.

Tidak demikian halnya dengan Hubert Andi Wenas. Sosok Andi belakangan menjadi perbincangan publik, karena perilakunya yang kontroversial di jalanan.

Ia berperan sebagai penegak hukum bagi pengemudi lain yang dianggapnya mengganggu dan membahayakan keselamatan orang lain. Atau dengan kata-katanya sendiri, “idiot”.

Pengendara Suzuki Vitara warna putih ini tak segan-segan menabrak mobil dan motor di depannya (dan di belakangnya) jika merasa terganggu. Ia tak segan-segan mengunggah video penampilannya di jalanan liar Jakarta di YouTube. Dia menamai kendaraan itu Ichiro.

Ichiro bukanlah tipe mobil rata-rata. Andi mengubah Ichiro seperti SUV. Ia menambahkan pelindung besi pada bemper depan dan belakang. Ia juga membekali Ichiro dengan kamera depan dan belakang untuk merekam semua kejadian sebelum diunggah ke YouTube.

Lihat video ini:

Andi tak segan-segan mengumpat sebelum menyerempet pengendara motor yang mencoba memotong jalannya. Tak berhasil, ia memperkenalkan “alat komunikasi” untuk mengintimidasi pengendara sepeda motor. Tak jauh dari situ, seorang petugas polisi hanya berdiri disana sambil menatap tajam.

Tak hanya mobil dan sepeda motor saja yang jadi sasaran, MetroMini yang hendak putar balik pun ikut kena.

Ia pertama kali mengunggah video di YouTube sekitar 2 tahun lalu. Dalam salah satu videonya dia berpendapat, “Terkadang kamu harus tetap teguh pada pendirianmu dan menyampaikan maksudmu” (sic).

Aksi Andi mulai menyedot perhatian dunia maya setelah salah satu pengguna Kaskus melaporkan kebrutalan Andi terhadap salah satu mobil kerabatnya di Bandung pekan lalu.

“Bagi kalian yang tinggal di Jakarta, berhati-hatilah jika bertemu dengan orang tersebut,” tulisnya yuyuningsih.

Siapa Andi Wenas?

Menurut pencarian Kompas.comAndi adalah dosen pascasarjana di sebuah universitas nasional dan swasta di Jakarta Selatan.

“Andi Wenas adalah dosen saya ketika saya masih kuliah, beliau menjabat (ketua jurusan). Kepribadiannya sebenarnya baik, bahkan sabar dan pengertian terhadap siswa. “Menurut saya, sikap temperamentalnya di jalan raya itu akibat banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan raya,” kata mantan mahasiswa yang pernah mengajar Andi di universitas tersebut, yang enggan disebutkan namanya.

Trauma masa lalu

Usut punya usut, ternyata Andi punya alasan bersikap kasar pada pengendara di jalan. “Untuk menjelaskan kenapa saya melakukannya karena saya mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh pengguna jalan yang tidak tertib, jadi itu yang membuat saya Saya trauma,” kata Andi usai diperiksa polisi, Rabu 4 Februari.

Polisi mendapat tiket

Usai keluyuran di Jakarta, Andi dipanggil polisi kemarin.

“Apa yang dilakukan saudara Wenas menjadi perhatian polisi dan membuat kami melakukan tindakan preventif dan disiplin,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes. Martinus Sitompul.

Kami menilang yang bersangkutan dan menunjukkan surat pernyataan yang disiapkan oleh pengacara Dia. Kami ingin menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh Bapak. Wenas tidak mencuci dengan benar. “Karena ada organisasi yang wajib melaksanakan tugas pengendalian lalu lintas,” lanjut Martinus.

Andi terdaftar dalam pasal 279 juncto pasal 58 undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Alasannya karena Ichiro dilengkapi dengan peralatan mengganggu pengguna jalan aktivitas lain dan jalan raya karena tambahan bemper dan lampu yang menyilaukan.

Martinus juga menambahkan, agar masyarakat yang merasa dirugikan oleh Andi agar segera melaporkannya agar dapat ditindaklanjuti.

Siapakah yang menjadi sasaran Andi?

Di dalam halaman Facebook Secara pribadi, Andi mengatakan tipe manajer seperti inilah yang membuatnya geram. Mereka:

  1. Pengemudi yang ceroboh
  2. ‘Yang bodoh bukanlah orang yang lulus ujian dan bisa memiliki SIM’
  3. Senang memang menyenangkan, namun mengganggu orang lain bahkan bisa membahayakan orang lain (melawan arus, memotong jalan dan berbelok tanpa menggunakan lampu sein)

Menurut Andi, tidak ada lagi toleransi dalam situasi seperti ini. Perlu segera mendapat jawaban di tempat Pada saat itu, itu benar-benar sebuah pelajaran.

Meminta maaf

Setelah mendapatkan tiket, Andi menyadari kesalahannya dan… meminta maaf. “Saya meminta maaf kepada polisi atas perilaku saya yang tidak pantas dan menyebabkan masalah bagi orang-orang di polisi. Pernyataan posisi ini saya buat atas kemauan saya sendiri dan tanpa paksaan. Semoga tindakan saya tidak ditiru oleh orang lain. “Saya siap menanggung konsekuensi atas apa yang telah saya lakukan,” ujarnya. —Rappler.com

Keluaran SDY