• October 6, 2024

Impian tanding ulang Mayweather vs Pacquiao

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mayweather kesulitan menangani Pacquiao. Sebagai petinju dengan rekor 47 pertarungan, sangat disayangkan ia harus bertarung dengan gaya pengecut.

Dalam sebuah adegan di film dokumenter Tentang Freddie Roach, Pelatih hebat itu ditanya wartawan mengapa Manny Pacquiao tidak bertanding melawan Floyd Mayweather. Roach dengan ringan menjawab, “Menurutku memang begitu (Maywether) takut.”

Tak disangka, pertarungan Pacquiao vs Mayweather justru terjadi pada Minggu, 2 Mei. Sesuai prediksi Roach, Mayweather menunjukkan rasa takutnya melawan Pacquiao. Namun tentu saja Roach tidak menyangka hasilnya akan membuat Pacquiao kalah dalam poin kontroversial.

Sangat menyedihkan bagi saya untuk mendukung Pacquiao dan melihatnya kalah dengan selisih yang begitu besar. Satu juri memberi skor 118-110, dua juri 116-112. Agak bias menurutku.

Namun, saya melihat Mayweather kesulitan menjalankan berbagai strategi. Beberapa yang telah saya tabulasikan antara lain:

  1. Provokasi untuk memancing emosi. Beberapa kali sementara menyimpulkan, Mayweather memegang kepala Pacquiao dan menjepit lengannya untuk mencegahnya bergerak. Sayangnya, Pacman hanya tersenyum dan fokus melakukan kombo pukulan.
  2. Pukulan tubuh untuk mengurangi kecepatan lawan. Momen Mayweather menyimpulkan atau jarak dekat seringkali mengenai rusuk kanan dan kiri Pacman. Sekarang dan nanti menusuk ke perut dan ulu hati. Tujuannya adalah mengganggu organ pernafasan. Hal itu juga tidak berhasil. Pacquiao adalah mesin kardio yang nafasnya tidak terganggu selama 12 ronde permainan.
  3. Menguras stamina. Sebagai petinju yang bergaya ortodoksSecara teori, kaki kiri Mayweather akan bertabrakan dengan kaki kanan Pacman yang kidal. Akan lebih menguntungkan jika kaki kiri Mayweather berada di sisi luar kaki kanan Pacman. Tujuannya untuk memudahkan pukulan kiri Mayweather karena Pacman akan berada di titik buta, dimana ia tidak bisa melihat pukulannya, terutama tangan kirinya. Bahkan, sejak ronde 1-8, kaki kiri Mayweather lebih sejajar, bahkan hingga ke bagian dalam kaki kanan Pacman. Sedikit teknis, tapi sepertinya memprovokasi Pacquiao untuk menyerang dan menggunakan banyak energi untuk kombinasi pukulan. Ini strategi yang berbahaya karena bisa menjadi bumerang bagi Mayweather. Namun sebagai petinju yang cerdas dan terampil, Mayweather berhasil menghindari banyak hal pukulan kombinasi Pacquiao, meski beberapa di antaranya juga telak. Saya menilai strategi ini cukup berhasil. Mayweather dengan cepat menghafal kombinasi jarak, kecepatan, dan pukulan Pacquiao.
  4. Jaga jarak dengan menusuk. Strategi inilah yang pada akhirnya memenangkan Mayweather. Angkat tangan kiri hal kecil (seolah-olah hendak memukul) untuk menjaga jarak. Mayweather melepaskan beberapa kali dalam gerakannya yang terbatas menusuk. Memasuki? Ya Apakah ada dampaknya? Menurutku tidak. Namun tembakan bersih sepertinya diperhitungkan oleh juri. Sekitar sepertiga terakhir pertandingan, kaki kiri Mayweather mulai sejajar bahkan berada di luar kaki kanan Pacman. Hal inilah yang membuat Mayweather bebas melayangkan pukulan lurus ke kiri atau ke kanan ke arah Pacquiao.

Strategi 3 dan 4 mengakibatkan Mayweather banyak berlarian. Menggunakan mundur dan langkah menyamping ke kanan dan kiri. Jadi kita lihat Rp 1,8 triliun dibayarkan untuk petinju yang lebih banyak menghindar dan menjaga jarak saat bertanding.

Sungguh menyedihkan pemegang rekor 47 kemenangan berturut-turut, 26 di antaranya melalui KO, harus bertarung dengan gaya pengecut.

Ya, itu tinju. Apa pun sah-sah saja asalkan tidak melanggar aturan, sekalipun menjadi tontonan yang menyebalkan.

Pacquiao, sebaliknya, bertarung dengan sangat tenang. Keliarannya telah kembali, meski tidak seseram saat melawan Miguel Cotto, Oscar De la Hoya, atau Ricky Hatton. Combo pukulannya juga sangat bervariasi. Sama sekali tidak terprovokasi oleh provokasi Mayweather.

Menurut skor amatir saya, Pacman menang 115-111 hingga 115-112. Setidaknya dengan keputusan kampung halaman, hasil tanda. Entah kenapa hasil akhirnya Pacman kalah cukup banyak. Rasanya seluruh dunia menyesali keputusan ini.

Akan lebih baik jika Mayweather menawarkannya pertandingan ulang dengan syarat yang lebih banyak membenarkan dari pihak juri. Pacquiao berhak mendapatkan hak tersebut pertandingan ulang. Kecuali jika Mayweather ingin dikenang sebagai petinju pengecut yang menghindari lebih banyak hal di akhir kariernya yang sempurna. –Rappler.com

Kokok Herdhianto Dirgantoro adalah mantan jurnalis dan pegawai bank. Kini di sela-sela menjalankan konsultan komunikasi strategis, ia berlatih tinju sebagai hobi di Blade Boxing Camp, BSD, sasana tinju rumahan milik mantan juara kelas bantam nasional Andre Talabessy. Ikuti Twitter-nya @kokokdirgantoro.


sbobet wap