• November 29, 2024

Indonesia bungkus: 15 Juni 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ibu Angkat Angeline Jadi Tersangka, Tujuh Polisi Diperiksa Propam Karena Abaikan Laporan Perampokan di Cilincing, Warga Bukit Duri dan FPI Gelar Aksi Protes Kegiatan Ahmadiyah di Tebet, Timnas U-23 Bertanding Lawan Vietnam Medali perunggu SEA Games, tujuh warga Aceh dihukum karena berbuat cabul

JAKARTA, Indonesia – Kasus pembunuhan Angeline memasuki babak baru dengan ditetapkannya Margareith, ibu angkat Angeline, sebagai tersangka kasus penelantaran anak. Heboh di media sosial, 7 polisi yang abaikan laporan perampokan tersebut akhirnya diperiksa Propam Polri.

Warga Bukit Duri dan FPI menggelar aksi protes terhadap kegiatan Ahmadiyah di Tebet. Impian timnas U-23 untuk membawa pulang medali emas pupus setelah mereka kalah dari Thailand. Empat perempuan dan 3 laki-laki dijatuhi hukuman cambuk di Banda Aceh.

Ibu angkat Angeline menjadi tersangka

Polda Bali menetapkan Margareith Ch Megawe, ibu angkat Angeline, sebagai tersangka penelantaran anak pada Minggu, 14 Juni 2015. Margareith diduga membiarkan kekerasan berujung pembunuhan terjadi di rumahnya di Denp.Ashar Bali.

Setidaknya kami telah memperoleh informasi yang dapat dijadikan dasar bukti permulaan yang cukup untuk mengusut seseorang sebagai tersangka tindak pidana berdasarkan laporan kasus penelantaran anak, kata Kapolda Bali Ronny Sompie.

Setelah diperiksa selama 3,5 jam, Margareteith akhirnya ditahan. Jika terbukti bersalah, Margareith terancam hukuman 5 tahun penjara. Lebih lanjut di Rappler.com

7 anggota polisi diperiksa Propam karena mengabaikan laporan perampokan

Tujuh petugas polisi diinterogasi oleh Departemen Profesional dan Keamanan Polisi pada Minggu 14 Juni setelah mereka mengabaikan laporan perampokan. Perampokan terjadi pada Rabu 10 Juni di Jalan Raya Cilincing.

Saat saksi dan korban melaporkan kejadian tersebut, polisi di Polsek Cilincing tidak terima dan meminta mereka melapor ke Polsek. Kisah penolakan laporan dan foto perampokan itu diunggah seorang saksi bernama Diki Septerian di Facebook dan dibagikan banyak orang. Lebih lanjut di Rappler.com.

Warga dan FPI menggelar aksi damai atas Ahmadiyah

Sekitar 100 warga dan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi menentang aktivitas jamaah Ahmadiyah di Masjid An-Nur, Bukit Duri, Tebet pada Minggu 14 Juni. Aksi ini merupakan aksi kedua dalam sepekan terakhir.

Pada Jumat, 12 Juni, anggota FPI memagari masjid dan melarang jemaah Ahmadiyah masuk untuk melaksanakan salat Jumat. Akhirnya mereka berdoa di pinggir jalan. Lebih lanjut di Rappler.com

Timnas U-23 akan menghadapi Vietnam hari ini

INDONESIA HILANG.  Pemain Indonesia lesu usai kalah dari Thailand di semifinal SEA Games Singapura, 13 Juni 2015. Foto oleh Wallace Woon/EPA

Gagal melaju ke final karena kalah dari tim Gajah Putih, Timnas U-23 akan kembali bertanding melawan tim asal Vietnam pada Senin, 15 Juni. Mereka akan bersaing memperebutkan medali perunggu.

Terakhir kali tim Indonesia meraih medali emas cabang olahraga sepak bola adalah pada SEA Games 1991. Dalam dua SEA Games berturut-turut, meski Indonesia masuk final, mereka gagal membawa pulang medali emas. Detail lebih lanjut di Rappler.com

Empat perempuan, tiga laki-laki ditembak di Aceh

Pada Jumat, 12 Juni, Aljogo melakukan pemukulan terhadap seorang perempuan yang terbukti melanggar syariat Islam soal khalwat atau pencabulan di halaman Masjid Al Badar, Gampong Kota Baru, Banda Aceh.  Foto oleh Nurdin Hasan/Rappler

Empat perempuan dan 3 laki-laki divonis hukuman cambuk di Banda Aceh karena terbukti melanggar syariat Islam kesendirian, atau mesum. Mereka dicambuk usai salat Jumat, 12 Juni, di halaman Masjid Al-Badar, Gampong, Kota Baru.

Masing-masing dipukul antara 4 – 6 kali. Salah satu perempuan yang divonis berinisial FY pingsan setelah ditembak. Lebih lanjut di Rappler.com

— Rappler.com

Dapatkan bungkus di email Anda

slot gacor