• September 23, 2024

Indonesia bungkus: 16 Juni 2015

Tiga puluh dua penumpang KM Titian Muhibah yang tenggelam pekan lalu belum ditemukan. Bambang Widjojanto mencabut proses praperadilan. Tersangka pembunuhan Angeline akan diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan. Timnas U-23 kalah 0-5 melawan Vietnam. Lulung diperiksa polisi selama 8 jam terkait perolehan printer dan scanner.

JAKARTA, Indonesia – Badan SAR Nasional (Bazarnas) Balikpapan dan Mamuju masih mencari 32 korban kapal Titian Muhibah yang masih hilang pasca kapal tenggelam di Selat Makassar. Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto menilai pengadilan tidak punya standar dalam mempertimbangkan fakta, memutuskan mencabut gugatan praperadilan.

Dengan memberikan informasi rumit, polisi akan menyelidiki Agustinus, tersangka pembunuhan Angeline, dengan bantuan alat pendeteksi kebohongan. Timnas U-23 gagal meraih medali di SEA Games 2015 setelah kalah 0-5 dari Vietnam.

Lulung diperiksa polisi selama 8 jam terkait kasus pengadaan pencetak Dan pemindai.

32 penumpang KM Titian Muhibah masih hilang di Selat Makassar

Kapal Titian Muhibah yang berangkat dari Bontang tujuan Mamuju tenggelam di Selat Makassar pada Selasa 9 Juni. Hingga Senin, 15 Juni, 82 penumpang berhasil ditemukan selamat, namun nasib 32 orang lainnya masih belum jelas.

Jika ditambah dengan daftar penumpang tidak ditemukan sebanyak 32 orang, maka KM Titian Muhibah dengan lebar 4 kali 20 meter diduga membawa 114 penumpang, kata koordinator KM Titian Muhibah. Posko Peduli Bencana, Abdul Rachman.

Polda Kaltim memeriksa nakhoda kapal, Halim, 70 tahun, dan 3 awak kapal di Balikpapan. Baca lebih lanjut di Rappler.com.

Bambang Widjojanto kembali mencabut gugatan praperadilannya

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto mencabut gugatan praperadilannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 15 Juni 2015. Sidang pendahuluan digelar karena tindakan polisi dalam menangkap dan memberi nama. Bambang sebagai tersangka dinilai melanggar prosedur.

Kuasa hukum Bambang Widjojanto, Abdul Fickar Hadjar mengatakan, alasan utama kliennya mencabut gugatannya terkait dengan inkonsistensi putusan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

“Kami sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada standar untuk mempertimbangkan fakta dan argumen, apakah sidang pendahuluan diterima atau ditolak,” katanya kepada Rappler usai sidang. Baca lebih lanjut di Rappler.com.

Tersangka pembunuhan Angeline akan menjalani tes pendeteksi kebohongan

Agustinus Tae, tersangka pembunuhan Angeline, akan menjalani pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan. Agustinus diketahui tidak konsisten menjawab pertanyaan polisi.

“Peralatan pendeteksi kebohongan Saya datang ke Polda kemarin. Satu-satunya yang menjalani poligraf adalah tersangka pembunuh (Agus). Sebelum dilakukan tes pendeteksi kebohongan, tersangka harus benar-benar sehat. “Agus tidak diperiksa hari ini, jadi bisa istirahat,” kata Kompol Humas Polda Bali Wiyanto, Senin, 15 Juni.

Wiyanto mengatakan, polisi mencurigai ada aktor intelektual di balik pembunuhan anak berusia 8 tahun tersebut. Baca selengkapnya dosaSaya.

Sepak bola Indonesia gagal meraih medali

INDONESIA HILANG.  Pemain Indonesia lesu usai kalah dari Thailand di semifinal SEA Games Singapura, 13 Juni 2015. Foto oleh Wallace Woon/EPA

Timnas U-23 Indonesia kalah 0-5 dari Vietnam dalam perebutan medali perunggu SEA Games 2015, berlokasi di Stadion Nasional, Singapura, Senin, 15 Juni. Dua hari sebelumnya, Indonesia juga kalah 0-5 melawan Thailand.

Meski pelatih Aji Santoso melakukan perubahan dengan melakukan pergantian pemain dan memasukkan Syaiful Indra Cahya, namun skor tetap tak bisa didongkrak. Thailand akhirnya meraih medali emas setelah mengalahkan Myanmar.

“Sangat sulit bagi saya untuk kembali membangkitkan semangat para pemain menjelang akhir SEA Games. Mereka semakin tidak bisa berkonsentrasi karena tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya dan bagaimana caranya. “Ini bukan alasan tapi kenyataan,” kata Aji.

Baca selengkapnya Di Sini.

Lulung diperiksa selama 8 jam

Foto profil akun Twitter Lulung, @halus24

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung diperiksa Bareskrim Polri selama 8 jam soal pengadaan pemindai Dan pencetak 3D dalam APBN 2014.

Menurut Lulung, akuisisi pemindai Dan pencetak Demikian usulan Alex Usman, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Sudin Pendidikan Jakarta Barat.

“Saya sangat prihatin dengan kasus ini. “Kalau benar Alex merugikan pemerintah, biarlah pengadilan menghukumnya seadil-adilnya,” kata Lulung. Baca selengkapnya Di Sini.

Dapatkan bungkus di email Anda

slot online