• November 23, 2024

Indonesia bungkus: 3 September 2015

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan mengatakan tidak ada rencana untuk mencopotnya, namun akan ada pergantian jabatan bagi para petinggi Polri.

JAKARTA, Indonesia — Sipon, istri Wiji Thukul, berjuang menghidupi kedua anaknya sendirian setelah meninggalnya Wiji Thukul, seorang aktivis yang hilang pada tahun 1998. Dia mengalami gangguan emosi.

Presiden Jokowi menunjuk Teten Masduki, mantan anggota tim komunikasi kepresidenan, sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Paus Fransiskus memberi wewenang kepada para imam untuk mengampuni pelaku aborsi selama tahun Yobel.

FPI membubarkan turnamen bola voli transgender se-Jabar di Kota Sukabumi karena dianggap bertentangan dengan Islam.

Luhut mengisyaratkan adanya pergeseran jabatan di Polri

Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, mengatakan ada kemungkinan perubahan struktural di tubuh Polri.

“Iya mungkin ada penilaian ke presiden, tapi beliau belum dalam posisi untuk mengatakan pencopotan,” kata Luhut seperti dikutip. media, Rabu 2 September. “Saya tidak yakin akan ada pemindahan, mungkin nanti ada perubahan lokasi.”

Pernyataan itu disampaikan setelah beredar kabar Komisaris Jenderal Kabareskrim Budi Waseso akan diganti. Luhut enggan membenarkan hal itu, namun mengatakan Presiden tidak ingin terjadi kekacauan dalam penegakan hukum.

“Presiden menekankan bahwa kita harus menaati perintah yang diberikan kepada bawahan kita dengan tegas. Hal ini berlaku secara umum, berlaku di TNI atau Polri. Semuanya berlaku untuk semua orang. Saya kira kita perlu menumbuhkan budaya kesetiaan kepada komando tertinggi, kata Luhut.

Keberatan Polri terhadap rencana penggantian ini bisa dibaca di Rappler.com

Istri Wiji Thukul bertahan hidup sendirian untuk menghidupi keluarga

Siti Dyah Sujirah atau dikenal dengan Sipon terpaksa berjuang sendirian menghidupi anak-anaknya setelah suaminya, aktivis Wiji Thukul, menghilang pada tahun 1998.

“Menjadi seorang ibu dan kepala keluarga sangatlah berat, apalagi anak-anak masih kecil. “Hidup saya tidak bisa lepas dari hutang,” kata Sipon.

Sipon berharap Wiji Thukul segera ditemukan karena yakin suaminya masih hidup.

Kisah Sipon bisa dibaca di Rappler.com

Teten Masduki diangkat menjadi Kepala Staf Kepresidenan

Aktivis antikorupsi Teten Masduki dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada Rabu 2 September 2015 oleh Presiden Jokowi. Teten yang sebelumnya menjadi anggota tim komunikasi presiden mengisi posisi yang ditinggalkan Luhut Panjaitan yang baru saja dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

“Saya belajar dulu, lihat dulu,” kata Teten tentang tugas barunya. “Nanti saya juga akan berkonsultasi dengan Presiden tentang bagaimana harapannya terhadap KSP ke depan.”

Berita selengkapnya dapat dibaca di Rappler.com

Paus mengizinkan para imam untuk mengampuni pelaku aborsi

Paus Fransiskus memimpin doa khusus di St.  Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan, 1 September 2015. Foto oleh Maurizio Brambatti/EPA

Pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia, Paus Fransiskus, telah memberikan kewenangan kepada para imam untuk melakukan hal tersebut ampunilah perempuan yang menggugurkan kandungannya pada peringatan hari Yobel.

“Saya telah memutuskan, meskipun hal itu bertentangan dengan (tradisi gerejawi), untuk memiliki kebijaksanaan untuk mengampuni semua pendeta pada tahun Yobel dosa-dosa mereka yang melakukan aborsi, dan memohon ampun dengan hati yang menyesal,” kata Paus Fransiskus, Selasa, 1 September, di Vatikan.

Pengampunan dosa bagi pelaku aborsi sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh uskup atau imam tertentu. Wanita yang menggugurkan kandungannya dapat menerima “hukuman” ekskomunikasi dalam gereja Katolik, karena aborsi dikategorikan sebagai dosa berat.

Baca cerita ini selengkapnya di Rappler.com.

Kejuaraan Bola Voli Waria Jabar Dibubarkan FPI

Suasana di Pondok Pesantren Waria Yogyakarta.  Foto oleh Prima Sulistya/Rappler

Front Pembela Islam (FPI) pada Selasa 1 September 2015 membubarkan kejuaraan bola voli transgender di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

“Tidak dibenarkan melegalkan kegiatan transgender karena kegiatan transgender jelas bertentangan dengan agama, khususnya Islam,” kata Pengurus FPI Kota Sukabumi Aa Nunu, Selasa. media.

“Kami khawatir jika kegiatan ini dibiarkan, mereka akan merasa diakui. Jika demikian, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan aktivitas yang lebih besar lagi. “Kita wajib menjaga dan menciptakan hal positif di Kota Sukabumi yang selama ini merupakan kota kecil yang selalu aman.”

Vina, seorang waria yang juga aktivis komunitas waria muda, mengatakan hal ini merupakan bukti ketidakhadiran negara terhadap kelompok minoritas seperti waria.

Berita selengkapnya di Rappler.com

Dapatkan bungkus di email Anda

sbobet