Indonesia dan Singapura memimpin pencarian pesawat AirAsia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menteri Perhubungan Ignasius Johan mengatakan, posisi terakhir pesawat “terletak di dekat Tanjung Pandan, Belitung, tidak jauh dari garis pantai”.
JAKARTA, Indonesia – Militer Indonesia, serta tim Search and Rescue (SAR) dari Indonesia dan Singapura, akan memimpin operasi untuk menemukan AirAsia yang hilang. penerbangan QZ8501.
Sebelumnya pada Minggu, 28 Desember, AirAsia mengonfirmasi kehilangan kontak dengan Airbus A320-200 yang sedang dalam perjalanan dari Surabaya, Indonesia menuju Singapura.
Menurut pihak maskapai, pesawat tersebut membawa 155 penumpang, 2 pilot dan 5 awak kabin. (BACA: AirAsia QZ8501: Informasi Darurat)
Dalam jumpa pers, Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan mengatakan pesawat tersebut terakhir terlihat di dekat Tanjung Pandan, Belitung, “tidak jauh dari garis pantai”.
Dia menambahkan bahwa tim pencarian dan penyelamatan militer Indonesia, serta tim pencarian dan penyelamatan Singapura, memimpin upaya tersebut.
Operasi penyelamatan dan pencarian sedang dilakukan oleh TNI, tim SAR Indonesia, dan tim SAR Singapura.
TNI Angkatan Udara menyatakan dua pesawatnya diberangkatkan untuk mencari wilayah Laut Jawa, barat daya Pangkalan Bun di provinsi Kalimantan.
“Cuacanya mendung dan wilayahnya dikelilingi laut. Kami masih dalam perjalanan jadi kami tidak akan berasumsi apa yang terjadi pada pesawat tersebut,” kata Hadi Cahyanto, juru bicara TNI AU.
Pejabat Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo mengatakan upaya pencarian difokuskan di area antara Pulau Belitung dan Kalimantan, di sisi barat Pulau Kalimantan, sekitar pertengahan rute yang diperkirakan akan dilalui Penerbangan QZ8501.
Bantuan luar negeri
Perdana Menteri Singapura dan Malaysia sebelumnya berjanji membantu pemerintah Indonesia dalam operasi pencarian dan penyelamatan pesawat yang hilang tersebut.
“Menyesal mendengar penerbangan AirAsia dari Surabaya ke Singapura hilang. Kami belum memiliki banyak rincian, namun kami telah menawarkan bantuan kepada pihak berwenang Indonesia. Duka kami tertuju pada para penumpang dan keluarga mereka,” kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong kiriman Facebook.
Lee menambahkan dalam a posting nanti bahwa dia menghubungi Presiden Indonesia Joko Widodo “untuk menyatakan keprihatinan dan menawarkan bantuan.
“Pesawat pencarian dan penyelamatan RSAF C-130 dalam keadaan siaga, siap berangkat. Para menteri kami sedang menindaklanjutinya,” tambah Lee.
Pres @jokowi_do2 menawarkan bantuan. Dua pesawat pencari dan lokasi RSAF C-130 bersiaga. Menteri kami akan menindaklanjutinya. – LHL #QZ8501
— Lee Hsien Loong (@leehsienloong) 28 Desember 2014
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, sementara itu, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya juga akan membantu AirAsia, menurut laporan Malaysia Bintang.
Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia, juga menawarkan bantuan kepada Indonesia. #QZ8501
FM @JulieBishopMP mengatakan bantuan telah ditawarkan ke Indonesia. Pencarian muncul untuk melihat apakah ada warga negara ganda/Aust. penduduk kembali. #QZ8501
— Latika Bourke (@latikambourke) 28 Desember 2014
Dalam pernyataan terbarunya, AirAsia mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan yang dipimpin oleh Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia sudah berlangsung. “AirAsia Indonesia sepenuhnya bekerja sama dan membantu penyelidikan dengan segala cara,” tambah AirAsia Group yang berbasis di Malaysia. – Abdul Qowi Bastian, Bea Cupin, dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com