Indonesia melanjutkan pencarian pesawat AirAsia yang hilang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Malaysia, Singapura dan Australia mengerahkan pesawat dan kapal untuk bergabung dalam pencarian
JAKARTA, Indonesia (PEMBARUAN ke-5) – Indonesia melanjutkan pencarian pesawat AirAsia yang hilang di Laut Jawa dengan 162 orang di dalamnya saat fajar pada Senin, 29 Desember, kata petugas SAR.
“Kami melanjutkan pencarian pesawat AirAsia yang hilang pada pukul 06:00 (07:00 waktu Manila). Kami menuju Pulau Belitung bagian timur,” Tatang Zainuddin, wakil kepala operasi Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengatakan kepada Agence France-Presse.
Airbus A320-200 hilang dalam perjalanan dari Surabaya di Jawa Timur Indonesia ke Singapura setelah kru meminta perubahan rencana penerbangan karena cuaca badai, yang merupakan krisis ketiga bagi maskapai Malaysia tahun ini.
Daerah pencarian
Bambang Sulistyo, Kepala Basarna, menduga pesawat tersebut masih utuh dan terpuruk di dasar laut.
Berdasarkan koordinat yang diberikan kepada kami dan evaluasi perkiraan posisi jatuhnya pesawat di laut, maka hipotesisnya adalah pesawat berada di dasar laut, kata Bambang Soelistyo dalam konferensi pers.
“Ini adalah kecurigaan awal dan mungkin berkembang berdasarkan evaluasi hasil pencarian kami.”
Ia mengatakan pencarian akan fokus di wilayah 270 mil laut sebelah timur Pulau Bangka, wilayah dimana pesawat hilang kontak.
Namun dia mengatakan timnya memperluas wilayah pencarian menjadi 7 sektor, dari hari sebelumnya 4 sektor antara Tanjung Pandan di Bangka Belitung dan Pontianak di Kalimantan Barat.
“Penambahan 3 sektor tersebut berada di utara Bangka Belitung, Selat Karimata, dan di Kalimantan Barat bagian barat,” ujarnya.
Pesawat, kapal dikerahkan
Juru Bicara Kementerian Perhubungan JA Barat, Senin pagi, mengatakan angkatan laut Indonesia telah mengerahkan 8 kapal perang untuk mencari pesawat yang hilang: 2 fregat, 3 korvet, 2 kapal patroli dan sebuah kapal penyapu ranjau.
Sulistyo mengatakan, kapal penyapu ranjau tersebut dilengkapi dengan sonar bawah air. Ia menambahkan, Basarnas juga mengerahkan 12 kapal, ditambah puluhan perahu kecil.
TNI AU menyediakan 2 unit pesawat Hercules C-130, 2 unit helikopter Puma, dan satu unit pesawat pengintai Boeing 737, kata Sulistyo.
“Kami mengharapkan kapal dan pesawat dari Malaysia dan Singapura. Kami sedang memproses surat-suratnya dan mudah-mudahan mereka dapat bergabung dengan kami paling cepat dalam satu jam. Kami berharap pesawat itu bisa ditemukan secepatnya,” kata Zainuddin.
Australia, Singapura, Malaysia bergabung dalam pencarian
Singapura telah mengirimkan dua pesawat C-130, salah satunya ikut serta dalam operasi pencarian dan lacak (SAL) pada hari Minggu, menurut media di Singapura. Minggu larut malam, a Fregat kelas Gedugte (RSS Supreme) dan korvet Rudal (RSS Valour) telah dikerahkan oleh Angkatan Laut Singapura untuk bergabung dalam upaya pencarian, menurut Makalah Baru.
Barat mengatakan Malaysia juga mengirimkan 3 korvet.
Pesawat AP-3C Orion milik Angkatan Udara Australia (RAAF) juga lepas landas dari kota utara Darwin pada Senin pagi untuk bergabung dalam operasi tersebut, kata Angkatan Pertahanan Australia.
“Pesawat RAAF AP-3C Orion memiliki kemampuan pencarian dan penyelamatan yang telah terbukti dan membawa radar pencarian maritim bersama dengan sensor inframerah dan elektro-optik untuk mendukung kemampuan pengawasan visual yang disediakan oleh awaknya yang sangat terlatih,” Kepala Pertahanan Marsekal Mark Binskin dikatakan.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah berjanji untuk membantu Indonesia dalam pencarian penerbangan yang hilang, dan menelepon Presiden Joko Widodo pada hari Minggu untuk menawarkan bantuan.
Abbott mengatakan kepada Widodo bahwa Australia akan melakukan “apa pun yang kami bisa untuk membantu,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Australia telah memimpin pencarian pesawat lain yang hilang, Malaysia Airlines Penerbangan MH370, yang hilang pada bulan Maret dengan 239 orang di dalamnya dan diyakini jatuh di wilayah terpencil Samudera Hindia jauh di lepas pantai barat Australia. – dengan laporan dari Firmansyah dan Agence France-Presse/Rappler.com