• September 7, 2024

Inflasi meningkat di bulan April

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pemerintah meyakinkan konsumen bahwa mereka telah menerapkan langkah-langkah untuk menjaga inflasi tetap terkendali

MANILA, Filipina – Tingkat inflasi negara ini meningkat pada bulan April karena kenaikan harga pangan dan utilitas, menurut badan statistik pemerintah.

Data dari Otoritas Statistik Filipina (PSA) menunjukkan inflasi mencapai 4,1% di bulan April, lebih cepat dari 3,9% yang tercatat di bulan Maret, dan 2,6% yang tercatat di bulan April 2013.

Meskipun terjadi peningkatan, pemerintah mengatakan harga komoditas akan tetap “terkendali” hingga sisa tahun ini karena pemerintah mampu mengatasi “risiko kenaikan”.

Inflasi dalam 4 bulan pertama sebesar 4,1%, masih dalam target tahun ini sebesar 3% hingga 5% untuk tahun 2014, kata Menteri Perencanaan Perekonomian Arsenio Balisacan.

Menurut PSA, inflasi meningkat pada bulan April karena kenaikan harga pangan, listrik dan produk minyak bumi yang lebih cepat.

“Keterbatasan pasokan beras di negara ini berlanjut pada bulan lalu, yang menyebabkan harga beras lebih tinggi pada periode tersebut. Demikian pula dengan relatif tingginya harga jagung yang disebabkan oleh menurunnya produksi jagung akibat musim kemarau di sejumlah daerah penghasil jagung,” kata Balisacan.

Pejabat kabinet tersebut menambahkan, kenaikan harga minyak mentah di pasar global mendorong kenaikan harga produk minyak bumi lokal.

“Harga bensin, solar, minyak tanah, dan LPG tanpa timbal dalam negeri mencatat penyesuaian yang lebih cepat pada bulan lalu. Hal ini juga sejalan dengan harga minyak mentah Dubai yang naik 3% pada April 2014 berkat kontraksi tahunan sebesar 1,2% pada bulan sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, harga listrik naik karena distributor listrik Manila Electric Company menaikkan tarif akibat kenaikan biaya pembangkitan sebesar P0,51 per kilowatt-jam. “Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya listrik dari pemasok karena berbagai pemadaman listrik di pembangkit listrik besar, bersamaan dengan peningkatan permintaan pada musim panas (ini),” kata Balisacan.

Balisacan mengatakan pemerintah sedang mengatasi risiko kenaikan inflasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Ia mengatakan risiko-risiko ini termasuk kenaikan harga pangan akibat gangguan cuaca seperti El Niño, depresiasi peso, dan menunggu petisi untuk penyesuaian lebih lanjut dalam tarif utilitas, tarif transportasi, dan upah.

“Dalam jangka pendek, intervensi dapat fokus pada peningkatan pengelolaan stok, termasuk impor, dan efisiensi sistem distribusi. Dalam jangka menengah, kita harus fokus pada peningkatan produktivitas pertanian dan industri pengolahan pangan serta peningkatan kapasitas produksi,” ujarnya. – Rappler.com

SDY Prize