Inspirasi budaya Majapahit dan Cordoba menghiasi hari keempat JFW2015
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Desainer profesional Oscar Lawalata dan Denny Wirawan memukau runway Jakarta Fashion Week 2015 dengan peragaan busana yang terinspirasi budaya Majapahit dan Cordoba
Jakarta Fashion Week hari keempat menampilkan koleksi fesyen yang terinspirasi budaya Timur dan Barat dalam satu panggung. Desainer Oscar Lawalata terinspirasi dari keanggunan dan kemistisan penari Bedoyo zaman Kerajaan Majapahit dalam koleksi busana bertema The Ceremony of Java, sedangkan desainer Denny Wirawan terinspirasi dari kisah cinta matador asal Spanyol, Mamita.
Dalam The Ceremony of Java, Oscar berkolaborasi dengan desainer perhiasan asal Belanda, Mada Van Gaans. Keduanya berkolaborasi menghadirkan koleksi kental budaya Jawa dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Keanggunan dan keanggunan para penari Bedoyo dihadirkan secara apik oleh para model di atas catwalk. Baju batik ditata secara inovatif dalam teknik memotong futuristik. Motif batik dicetak dengan tinta emas di atas sutra hitam atau dikenal dengan batik prada. Oscar juga menghadirkan koleksi baju hitam polos dengan teknik memotong yang unik, sehingga terkesan hanya dengan loop atau kail saja.
Mada sendiri banyak mengadopsi bentuk pedalangan dalam desain perhiasannya. Dia menciptakan anting, telinga, hiasan kepala, kalung dan hiasan untuk bola. Mada sendiri pernah magang di Yogyakarta, dan dari sana ia belajar banyak tentang budaya Jawa.
Mamita terkejut
Desainer Denny Wirawan sangat terpesona dengan kisah cinta matador Spanyol Manuel Sanchez dan pacarnya Mamita yang berasal dari Cordoba. Dari sini ia menciptakan koleksi busana yang kental dengan gaya matador, sulamanaksen kerutandan pilihan warna yang kaya.
Kesan Spanyol tahun 1940-an, terlihat pada aksennya kerutanmotif cetakan bunga, pola titik dan penempatan renda. Gaya yang ditampilkan antara lain bolero, Mantel, gaun longgar, blus dikombinasikan dengan celana rokok. Pilihan bahannya sangat kaya, mulai dari sutra shantungorganza, dan jacquard. Koleksi busana Mamita dihadirkan dalam warna-warna eksotis, emas, gading, merah, dan hitam.
Di bagian terakhir, tiga buah pakaian berwarna hitam menggambarkan kesedihan Mamita karena ditinggal oleh kekasihnya, sang matador. Fashion show Denny Wirawan mendukung kampanye Go for Red Yayasan Jantung Indonesia. —Rappler.com