‘Investigasi PDAF terus berlanjut meski tanpa kesaksian para senator’
- keren989
- 0
Senator TG Guingona, ketua Komite Pita Biru, mengatakan penyelidikan Senat akan terus berlanjut dengan atau tanpa kesaksian anggota parlemen
MANILA, Filipina – Dengan atau tanpa partisipasi anggota parlemen yang diduga terlibat, penyelidikan Senat terhadap penipuan Dana Bantuan Pembangunan Prioritas (PDAF) bernilai miliaran peso akan terus berlanjut.
Demikian disampaikan Ketua Komite Pita Biru, Senator Teofisto Guingona III, dalam wawancara radio, Minggu, 8 September, saat ditanya soal investigasi PDAF yang dilakukan panitianya.
Guingona mengatakan tidak perlu mengundang secara resmi para senator yang dituduh memberikan PDAF mereka kepada LSM palsu dari tahun 2007 hingga 2009.
“Kalau mereka tidak mau ikut, kita tidak bisa memaksanya. Terserah mereka. Merupakan hak mereka untuk tidak ikut serta dalam penyelidikan, tetapi apa pun yang terjadi, penyelidikan harus tetap dilanjutkan,” dia menambahkan.
(Jika mereka tidak ingin berpartisipasi, kami tidak dapat memaksa mereka. Mereka berhak untuk tidak berpartisipasi dalam proses persidangan. Namun, penyelidikan harus dilanjutkan.)
Para senator yang dituduh menyalahgunakan PDAF mereka adalah Pemimpin Minoritas Senat Juan Ponce Enrile, Jinggoy Estrada, Ramon Revilla Jr., Gregorio Honasan dan Ferdinand Marcos.
Guingona mengatakan, para senator hanya bisa ditanyai jika ingin memberikan pernyataan.
Tidak ada ‘cuci putih’
Guingona meyakinkan publik bahwa penyelidikan Senat tidak akan melindungi anggota parlemen yang terlibat dalam kontroversi tersebut. Ia mengatakan, jika perlu, panitia akan merekomendasikan penyelidikan lebih lanjut oleh Kantor Ombudsman terhadap anggota parlemen yang terlibat dalam dugaan penyalahgunaan PDAF.
“Bagian dari fungsi komite kami adalah merekomendasikan penyelidikan terhadap pejabat publik mana pun. Jika pejabat publik, termasuk senator dan anggota kongres,” tambah Guingona.
(Merupakan bagian dari fungsi komite kami untuk merekomendasikan penyelidikan terhadap pejabat publik mana pun. Senator dan perwakilan dianggap sebagai pejabat publik.)
Guingona juga meyakinkan mereka yang skeptis bahwa tidak akan ada tindakan whitewashing, mengacu pada 2 sidang pertama Komite Pita Biru.
Selama dengar pendapat tersebut, perwakilan Komisi Audit dan mantan pejabat Perusahaan Agri-Bisnis Nasional (Nabcor) dan Perusahaan Perkebunan Karet Perguruan Tinggi Pertanian Zamboanga del Norte (ZREC) ditanyai oleh para senator atas pengecualian PDAF untuk LSM palsu yang melewati jalur mereka. kantor oleh legislator.
Senator Enrile, Estrada, Revilla, Honasan dan Marcos mengundurkan diri dari penyelidikan.
Perlindungan pelapor
Guingona mengatakan karena sensitifnya masalah ini, pelapor seperti Benhur Luy hanya akan diundang ke penyelidikan setelah mereka menyerahkan pernyataan tertulis atau narasi tertulis.
Pernyataan tertulis tersebut, jelasnya, akan memberikan rincian yang akan membantu penyelidikan Senat.
Para pelapor juga akan dituntut di hadapan pengusaha Janet Napoles karena mereka dapat memberikan konteks terhadap kesaksian Napoles.
Guingona menambahkan, sidang Senat akan terus berlanjut meski Departemen Kehakiman (DOJ) mengajukan kasus serupa ke Ombudsman.
Senat Akan Meninggalkan PDAF?
Guingona juga mengungkapkan kemungkinan besar Senat akan membatalkan alokasi PDAF untuk tahun 2014.
“Tampaknya sudah jelas karena kita memiliki 16 dari 24 senator yang mengatakan kita harus menghapuskan larangan penggunaan daging babi,” tambahnya.
Guingona mengatakan Senat dapat membatalkan produksi daging babinya untuk tahun depan, bahkan jika Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan sebaliknya.
“Kalau DPR setuju, seluruh Rp25 miliar akan dihapus. Tapi kalau hanya Senat, maka hanya porsi Senat saja,” kata Guingona.
Guingona menegaskan bahwa perdebatan mengenai penggunaan PDAF belum berakhir.
“Ini adalah perdebatan yang tidak pernah berakhir. Anda selalu dapat menyebutkan beasiswa, bantuan medis. Dan di sisi lain, Anda selalu bisa menyebut korupsi. Tidak ada akhir. Pada akhirnya Anda harus memutuskan,” katanya.
“Saya pikir kejahatan lebih penting daripada kebaikan. Oleh karena itu, mari kita hapuskan tong babi,” kata Guingona. – Rappler.com