Jamaah haji asal Filipina bergegas mencari korban tewas di Mekkah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Departemen Luar Negeri Filipina merahasiakan identitas korban atas permintaan keluarga. Korban termasuk di antara lebih dari 700 orang yang meninggal.
MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Seorang jamaah haji Filipina termasuk di antara korban tewas dalam peristiwa terinjak-injak tragis selama ibadah haji tahunan yang menewaskan lebih dari 700 orang pada Kamis, 24 September, kata Departemen Luar Negeri.
Dalam postingan di Twitter pada Jumat malam, 25 September, Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) Charles Jose mengatakan. “Keadaan pribadi korban dirahasiakan atas permintaan keluarga.”
Penyerbuan itu terjadi dalam sebuah ritual yang disebut rajam setan.
Setelah berita mengenai tragedi tersebut tersiar, DFA mengatakan Konsulat Jenderal Filipina di Jeddah telah memverifikasi laporan bahwa seorang jamaah haji lokal Filipina tewas dalam terinjak-injak di Mekkah.
Pihak berwenang Saudi belum memberikan rincian kewarganegaraan 717 jamaah yang tewas dalam penyerbuan tersebut, namun beberapa negara asing telah mengumumkan kematian warga negaranya.
Berikut jumlah korban yang sejauh ini disampaikan oleh pejabat dan media asing, seperti yang dikumpulkan oleh Agence France-Presse. Ini belum termasuk korban asal Filipina:
- Aljazair – 3 tewas
- Burundi – 1 kematian
- Mesir – 8 tewas
- Iran – 131 tewas
- India – 14 tewas
- Indonesia – 3 tewas
- Kenya – 3 tewas
- Maroko – 87 orang tewas, menurut media Maroko
- Belanda – 1 kematian
- Pakistan – 7 tewas
- Senegal – 5 tewas
- Somalia – 8 tewas, menurut laporan media
- Tanzania – 4 tewas
Apa yang terjadi
Penyerbuan dimulai sekitar pukul 09:00 (0600 GMT), tak lama setelah pertahanan sipil mengatakan di Twitter bahwa itu adalah insiden “populasi” di Mina.
Ratusan ribu jamaah datang ke Mina untuk melempar kerikil ke salah satu dari 3 dinding yang melambangkan setan, untuk ritual besar haji terakhir, yang secara resmi berakhir pada hari Minggu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jenderal Mansur al-Turki mengatakan, desak-desakan itu terjadi ketika “sejumlah besar jamaah sedang bergerak pada waktu yang sama” di persimpangan dua jalan di Mina.
Panas terik dan kelelahan jamaah turut menyebabkan tingginya jumlah korban, ujarnya. Suhu di Mina mencapai 46 derajat Celcius (115 derajat Fahrenheit) pada hari Kamis. – dengan Agence France-Presse/Rappler.com