Jenazah AirAsia QZ8501 ditemukan di perairan Sulawesi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Lokasi jatuhnya pesawat berjarak sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun jenazah terbawa arus hingga ke Perairan Majene, Sulawesi Selatan.
MAKASSAR, Indonesia (UPDATED) – Satu lagi jenazah penumpang AirAsia penerbangan QZ8501 telah ditemukan. Kali ini bukan di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Melainkan di perairan Majene, Sulawesi Barat. Jenazah tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Saiful Rakhmad, seorang teknisi pesawat.
Penemuan jenazah korban AirAsia bermula dari ditemukannya sejumlah barang dan suku cadang AirAsia QZ8501 oleh nelayan Majene. Dalam penemuan tersebut, Selasa (27/1), nelayan menemukan kursi pesawat di perairan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, dan tas milik Andri Wijaya Poo, 37 tahun, di perairan Sendana, Kabupaten Majene.
Keesokan harinya, Rabu, (28/1), sekitar pukul 08.00, nelayan menemukan sesosok mayat mengambang di perairan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan kemudian dibawa ke Makassar dengan ambulans dan tiba di rumah sakit. Bhayangkara, Makassar sekitar pukul 20.15 Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Tak lama kemudian, mobil Basarnas berpelat DD 8191 AB datang dengan membawa sejumlah temuan, antara lain pecahan dan jok yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ8501.
Dari identitas yang ditemukan, korban bernama Saiful Rakhmad yang diketahui merupakan teknisi pesawat naas tersebut. Kepala Kantor Basarnas Roki Azikin membenarkan hal tersebut. “Kami sudah konfirmasi ke AirAsia, dan memang benar rekayasa itu ada dan masuk dalam manifes pesawat,” ujarnya, Rabu (28/1) malam.
Penemuan dua mayat lainnya menyusul
Setelah ditemukannya jenazah teknisi pesawat tersebut, kemudian ditemukan satu jenazah lagi. Kali ini namanya adalah Joe Jong Fei.
Joe kemudian diketahui merupakan warga Taman Kendang Sari, Surabaya, Jawa Timur. Jenazah Joe ditemukan nelayan bernama Abdul Rahmad di perairan Batu Tuku, Desa Onang, Majene.
Mengikuti penemuan 2 mayat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene memutuskan menggelar rapat darurat pada 28 Januari malam.
Hasil pertemuan antara Pemkab, Kapolres, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Kesehatan memutuskan akan melakukan penyisiran di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Majene.
Kemudian pada pukul 09.00 WIB, tim Pemkab bersama Kapolda, Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Dinas Kesehatan berkumpul di dermaga pelabuhan Majene dan mulai melakukan pencarian di sepanjang pantai Kabupaten tersebut. Mayne. Sekitar pukul 10.30 tim mendapat laporan adanya penemuan mayat oleh nelayan.
Penemuan tersebut berupa jenazah yang sulit diidentifikasi karena sudah tidak utuh lagi.
Jenazah ketiga ini ditemukan di laut sekitar 4 mil dari pantai Baturoro oleh 3 (tiga) orang nelayan yaitu; Hariyadi (18 tahun), Rizal (26 tahun) dan Asri (30 tahun). Ketiga nelayan ini berasal dari Dusun Baturoro, 70 km dari Kota Majene.
Pemerintah Kabupaten Majene mengapresiasi bantuan masyarakat dan akan memberikan apresiasi, namun belum menentukan dalam bentuk apa. “Kami sangat mengapresiasi bantuan masyarakat, bentuk apresiasinya belum kami putuskan karena masih menunggu kedatangan Bupati kembali.” Apakah dr. H Fahmi Massiara, MH, Wakil Bupati Majene. Saat ini Bupati Majene sedang menghadiri pertemuan dengan Jokowi di Depok.
Pemkab Majene berharap masyarakat terus melakukan pencarian atau melaporkan temuan terkait jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, mengingat kemungkinan masih ada korban di perairan Majene. -Rappler.com