Jokowi bangkit kembali? Survei Baru, Media Sosial Bilang Begitu
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tim Jokowi memperkirakan margin kemenangan sebesar 6%-12% dalam pemilihan presiden yang paling dekat di Indonesia
JAKARTA, Indonesia – Hanya dua hari menjelang pemilihan presiden Indonesia pada hari Rabu, 9 Juli, survei terbaru menunjukkan bahwa Gubernur Jakarta Joko “Jokowi” Widodo mungkin telah mengambil kembali momentum dari mantan Jenderal Prabowo Subianto, meskipun selisihnya tetap tipis.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Senin, 7 Juli mengatakan hal itu Elektabilitas Jokowi dan cawapres Jusuf Kalla kini berada di angka 47,8%, mengungguli elektabilitas Prabowo dan cawapres Hatta Rajasa sebesar 44,2%. Survei dilakukan pada 2-5 Juli dengan metode multi stage random sampling yang melibatkan 2.400 responden di 33 provinsi.
Hal ini menunjukkan selisih sebesar 3,6 poin persentase antara kedua kandidat, lebih tinggi dibandingkan selisih 0,5 poin persentase dalam survei terakhir LSI pada akhir bulan Juni, yang menunjukkan elektabilitas untuk Jokowi-Kalla sebesar 43,5% dan elektabilitas untuk Prabowo-Hatta sebesar 43%.
Direktur Strategi LSI Agustinus Budi Prasetyo mengatakan kepada Rappler, hasil survei tersebut belum memperhitungkan dampak debat capres terakhir pada Sabtu malam, 5 Juli, di mana Jokowi dan Kalla terlihat tampil kuat. (BACA: Kampanye Presiden Indonesia Berakhir dengan Gebrakan)
“Jumlah undecided vote juga turun dari hampir 15% pada survei sebelumnya menjadi 8% pada survei terakhir,” tambah Agustinus.
Hasil survei mendukung pernyataan Anies Baswedan, anggota tim sukses Jokowi-JK, mulai pulih pada pekan lalu.
“Kami menghentikan momentum Prabowo,” kata Anies kepada Maria Ressa dari Rappler dalam sebuah wawancara pada hari Senin, seraya menambahkan bahwa mereka kini mengharapkan Kemenangan 6% -12% pada hari Rabu.
Sentimen positif
Kelompok pemantau media sosial Gelombang politik Sentimen media sosial juga mengatakan hal serupa berpihak pada Jokowi dan Kalla. Pemantauan selama sebulan yang dilakukan kelompok ini terhadap hampir 6 juta percakapan media sosial oleh 1,6 juta netizen menghasilkan skor elektabilitas sebesar 53,8% untuk Jokowi dan Kalla, dibandingkan dengan 46,2% untuk Prabowo dan Hatta.
Pendiri Politicawave Yose Rizal menambahkan, net sentimen positif terhadap Jokowi-Kalla 3,5 kali lipat dibandingkan Prabowo-Hatta.
“Dalam 10 dari 12 pemilu daerah dan legislatif yang kami pantau, calon yang paling banyak perbincangan dan sentimen positiflah yang menang,” imbuhnya. (Lihat liputan Rappler mengenai pemilu Indonesia di sini.)
Ada sekitar 65 juta orang Indonesia di Facebook, dan Jakarta dikenal sebagai kota Twitter dunia. Kaum muda beralih ke Internet di negara yang jaringan TVnya dimiliki oleh para pemimpin partai politik. (BACA: Seperti Piala Dunia, pemilu menyulut generasi muda Indonesia)
Pada awalnya, Jokowi dipandang sebagai kandidat terdepan dalam perebutan kursi kepresidenan Indonesia, dengan unggul 20 poin persentase atas Prabowo pada bulan Maret. Itu kampanye mantan jenderal yang didanai dengan baik dan diminyaki dengan baikNamun, berhasil memangkas keunggulan tersebut secara drastis menjadi hanya beberapa poin saja, dan banyak pengamat memperkirakan bahwa momentum tersebut akan membawa Prabowo menuju kemenangan (BACA: Kenapa Prabowo? Sandiaga Uno berbicara dengan Rappler)
Sejak jatuhnya Suharto pada tahun 1998 setelah tiga dekade pemerintahan diktator, Indonesia telah berubah menjadi negara demokrasi yang bebas. (BACA: Pedoman Pemilu Indonesia)
Namun, korupsi tumbuh subur di kalangan kelas politik baru, dan nostalgia tumbuh di beberapa kalangan untuk kembali ke era pemerintahan yang lebih kuat.
“Ini akan menjadi pemilu yang menentukan apakah Indonesia bergerak maju atau mulai melihat ke belakang,” kata Paul Rowland, seorang analis politik independen yang berbasis di Jakarta. (BACA: Apa yang dipertaruhkan dalam pemilu di Indonesia?) – dengan laporan dari Ulma Haryanto dan Agence France-Presse/Rappler.com