Jokowi bisa bertemu Freeport di Amerika Serikat
- keren989
- 0
Saat ini, belum ada agenda bagi Jokowi untuk bertemu dengan petinggi Freeport McMoran dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan adanya pertemuan.
JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menampik kabar Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan menggelar pertemuan dengan petinggi PT Freeport McMoran di sela-sela kunjungan Jokowi ke Washington DC, Amerika Serikat.
“Saya terkejut mendengar rumor seperti itu. Setahu saya jadwal saya tidak ada di atas kertas, kata Retno, Rabu, 21 Oktober.
Namun, dia tidak menutup kemungkinan pertemuan seperti itu akan terjadi.
“Tapi jangan lupa, Presiden akan bertemu dengan berbagai pejabat perusahaan. Bagaimanapun, jadwalnya masih berubah-ubah dan terus berkembang. “Bisa saja berubah di tengah jalan dan akan ada pertemuan,” kata Retno.
Pemerintah Indonesia baru-baru ini memberikan izin kepada PT Freeport Indonesia untuk melanjutkan operasinya hingga tahun 2021.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Amerika Serikat pada Minggu, 25 Oktober.
Menurut Retno, kunjungan Jokowi akan dibagi menjadi dua segmen. Pertama ke Washington DC di East Coast pada 25-27 Oktober. Pemerintah Indonesia, kata Retno, akan mengusung tema “Pengembangan Kemitraan Strategis untuk Perdamaian dan Kemakmuran” dalam kunjungannya ke Washington.
“Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama kedua negara sangatlah penting. “AS adalah negara mitra yang penting bagi Indonesia, begitu pula negara kita,” kata Retno.
Lanjutnya, dengan mengetahui posisi masing-masing negara besar dan penting di kawasan, maka sangat tepat jika kerja sama kedua negara akan membawa kepentingan rakyat, selain berkontribusi terhadap perdamaian dunia.
Selama di Washington DC, Jokowi akan menginap di Blair House, kediaman resmi tamu negara yang diundang ke Gedung Putih.
Puncak kunjungan tersebut, kata Retno, adalah pertemuan Jokowi dengan Obama.
“Presiden akan bertemu dengan sekitar 19 pejabat perusahaan dalam sidang tersebut meja bundar. “Setelah itu beliau juga akan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh American Chamber of Commerce dan dihadiri oleh 200 pengusaha,” kata Retno.
Jokowi, kata Retno, juga akan mengunjungi Capitol Hall untuk menyampaikan pidato. Sebelumnya, pada Minggu, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan warga Indonesia yang tinggal di Washington dan sekitarnya.
Kunjungan ke Silicon Valley di California akan dimulai pada 28-29 Oktober. Retno membenarkan akan ada pertemuan antara Jokowi dengan beberapa petinggi perusahaan seperti Facebook, Google, dan Apple.
Ia mengatakan, dalam setiap kunjungan akan ada hasil akhir yang konkrit, yakni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan kontrak bisnis. S
Sejauh ini, beberapa MoU yang akan ditandatangani yakni di bidang kerja sama pertahanan, maritim, dan energi. Sementara itu, total ada 18 kontrak bisnis yang akan ditandatangani.
Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan TPP
Di saat Jokowi fokus mencari investasi baru untuk masuk ke Indonesia, Negeri Paman Sam sangat tertarik mendengar pendapat Jokowi soal Trans Pacific Partnership (TPP).
Dalam pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake Jr, ia menyampaikan harapannya agar Indonesia bersedia bergabung dalam kerja sama ekonomi TPP.
“Saya berbicara dengan Thomas Lembong, Menteri Perdagangan. “Dia secara terbuka menyatakan pendapatnya mengenai TPP,” kata Blake.
Namun Blake masih ragu apakah Indonesia bersedia bergabung. Bahkan, sebanyak 12 negara telah menyatakan keikutsertaannya dan di antaranya adalah negara tetangga terdekat Indonesia di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Retno menjelaskan, Indonesia masih mempertimbangkan tawaran tersebut. Meski kami tidak memberikan jawaban positif, namun tidak menutup kemungkinan Indonesia akan bergabung.
“Namun, kami ingin melihat dulu dokumen-dokumen yang mereka miliki, lalu kami pelajari satu per satu dokumennya. “Sementara kita sedang mempersiapkan diri, apakah kita siap atau tidak untuk bergabung dengan TPP,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda ini. —Rappler.com
BACA JUGA: