• November 25, 2024

Jokowi menghadapi krisis politik besar pertama

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pendukung Jokowi yang kecewa menyebarkan tagar #ShameOnYouJokowi di Twitter atas pencalonan jenderal polisi yang tercemar vaksin

JAKARTA, Indonesia – Sudah 100 hari ia tidak menjabat, namun Presiden Joko “Jokowi” Widodo – tokoh masyarakat yang diangkat ke jabatannya dengan janji bahwa ia akan membawa perubahan nyata – kini berada dalam jabatan politik besar pertamanya. krisis.

Pencalonannya sebagai comr. Umum Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kapolri berikutnya pada tanggal 9 Januari – yang secara luas dipandang sebagai konsesi kepada pendukung politiknya – membuat marah para aktivis antikorupsi.

Namun fakta bahwa Presiden belum mengambil tindakan untuk menarik pencalonan Budi sejak Budi ditetapkan sebagai tersangka korupsi pada 13 Januari, kini membuat marah para pendukung setia dan relawannya.

Pada hari Kamis tanggal 15 Januari, hari dimana DPR memutuskan Budi masih layak diangkat menjadi Kapolri meski ada skandal korupsi, tagar #ShameOnYouJokowi menjadi trending di Twitter di Indonesia.

Tagar tersebut disebarkan tidak hanya oleh para kritikus, namun juga oleh para pendukung dan relawan yang menyebabkan kemenangan bersejarahnya dalam pemilihan presiden bulan Juli 2014.

Misalnya, tweet di bawah ini menunjukkan gambar bersejarah Jokowi yang tampil dalam sebuah konser di depan puluhan ribu pendukungnya hanya beberapa hari sebelum pemilu – sebuah titik balik penting dalam pemilu. Judulnya berbunyi: “Ayah apakah dia sudah benar-benar lupa?”

Di Change.org, a permohonan Seruan Jokowi untuk menarik pencalonan Budi telah ditandatangani lebih dari 27.000 orang hingga Kamis malam.

Ada juga rencana di kalangan relawan untuk turun ke jalan jika Jokowi tetap melantik Budi sebagai Kapolri.

Ingat, tanpa dukungan masyarakat non-partisan, Jokowi tidak akan terpilih sebagai presiden, demikian bunyi pesan singkat yang dikirimkan aktivis dan jurnalis Ulin Yusron kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Rabu malam.

Terjebak di antara rakyat dan pendukungnya

Selama masa kampanye, Jokowi berjanji beberapa kali bahwa ia tidak akan menukar penunjukan pemerintah dengan dukungan politik – sebuah janji yang dianggap naif oleh banyak orang.

Para penentang tersebut terbukti benar, dengan hampir separuh dari 34 anggota kabinet Jokowi terdiri dari orang-orang yang disebut sebagai anggota partai politik profesional. Di antara penunjukannya yang lebih kontroversial adalah Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahananyang memiliki catatan hak asasi manusia yang dipertanyakan namun terkenal dekat mantan presiden Megawati Sukarnoputripelindung politik presiden dan ketua partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Kritikus melihat permainan politik yang sama di balik pencalonan Budi, yang merupakan ajudan Megawati. Namun dukungan terhadap jenderal berusia 55 tahun itu tampaknya datang dari beberapa pihak, termasuk Partai NasDem yang dipimpin oleh raja media Surya Paloh, pendukung kuat Jokowi lainnya, dan Partai oposisi Golkar. Hal ini menjelaskan betapa mudahnya ia lolos tes kebugaran DPR.

Lalu apa yang harus dilakukan Jokowi sekarang? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan segera menangkap Budi. Lembaga antirasuah ini memiliki tingkat hukuman 100% dan tetap konsisten dengan praktiknya tidak menetapkan seseorang sebagai tersangka tanpa 2 bukti kuat.

Hal ini tampaknya membuat Jokowi tidak punya pilihan selain menarik pencalonan Budi.

Bola ada di tangannya, dan baik rakyat maupun pendukung politiknya menunggu langkahnya. Namun para pendukungnya mengatakan mereka berharap dia ingat kepada siapa dia berhutang kemenangannya. – dengan laporan dari Pamela Sarnia dan Febriana Firdaus/Rappler.com

Result SDY