• October 7, 2024
Jokowi menginstruksikan untuk mengatasi kebakaran lahan gambut

Jokowi menginstruksikan untuk mengatasi kebakaran lahan gambut

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perusahaan diminta membangun waduk air di wilayah konsesi hutannya.

JAKARTA, Indonesia — Mulai Minggu, 27 September hingga Selasa pekan depan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya akan memimpin langsung rapat kerja penanganan kebakaran lahan gambut bersama sejumlah pakar, akademisi, asosiasi dunia usaha, dan lembaga swadaya masyarakat. organisasi.

Menurut Siti, diskusi tersebut akan melibatkan 41 narasumber berdasarkan pengetahuan ilmiah dan pengalaman empiris, termasuk pemahaman sejarah proyek lahan gambut jutaan hektar di Kalimantan Tengah. Pembahasan penanganan kebakaran lahan gambut di wilayah Kalimantan Tengah akan fokus pada tiga tujuan sekaligus mendukung kegiatan lapangan.

Yang penting adalah upaya penyaluran air Sungai Kahayan ke wilayah Kecamatan Jambiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau agar api bisa dipadamkan secepatnya agar tidak semakin meluas dan semakin menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat dan wilayah, kata Siti. dikatakan. , Sabtu 26 September.

Ketiga tujuan pembahasan tersebut meliputi prinsip dasar pengelolaan dan teknik pengelolaan hidrologi (pengelolaan air) ekosistem gambut, upaya pencegahan dan rehabilitasi gambut untuk dimanfaatkan masyarakat, serta teknik pencegahan dan penanganan kebakaran lahan gambut. Hasil diskusi tersebut merupakan penjabaran kebijakan Presiden tentang pengelolaan rumput secara konkrit berdasarkan lapangan dan akan menjadi pedoman teknis pelaksanaannya.

Dua hari pada pekan ini, yakni tanggal 23 dan 24 September, Presiden Joko “Jokowi” Widodo meninjau langsung upaya pemadaman kebakaran lahan gambut di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pemadaman kebakaran di lahan gambut sangat sulit dilakukan karena api membakar di bawah tanah dan mencakup wilayah yang luas.

Menurut Siti dalam siaran persnya, saat Presiden berada di tengah lahan gambut luas yang terbakar, api muncul di bawah permukaan tanah hanya dalam waktu lima menit. Hal ini menunjukkan adanya sumber api di bawah permukaan gambut yang menjadi api apabila areal tersebut terbuka dan terdapat cukup oksigen di permukaan lahan.

Di Kalimantan Tengah, luas kebakaran yang tercatat mencapai 26.664 hektar dan terus bertambah.

Jokowi yang lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini mengarahkan agar permasalahan ini secepatnya diselesaikan.

“Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah kebakaran lahan gambut hanya dengan mencegahnya, menjaga ekosistem gambut,” kata Siti mengutip ucapan Presiden.

Dalam pertemuan di tengah medan yang sulit tersebut, Presiden menginstruksikan agar api segera dipadamkan membasahi kembali (membasahi) rumput. Cara ini merupakan bagian dari langkah pengelolaan ekosistem gambut.

Di lokasi kejadian, Kabupaten Pulang Pisau, terdapat Sungai Kahayan yang bisa menjadi sumber air untuk memadamkan api. Jokowi memerintahkan pengelolaan air Sungai Kahayan dilakukan secara upaya membasahi kembali membakar lahan gambut.

Upaya seperti ini pernah diusulkan ke pemerintah pusat oleh pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2012, namun tidak terpenuhi. Upaya ini terkait dengan pengaturan saluran dan pengelolaan rumput.

Presiden juga memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kapolri, dan Panglima TNI untuk segera melakukan pembasahan lahan gambut yang terbakar dengan dukungan operasi dinas TNI.

Siti menyatakan, rapat teknis digelar di Banjarmasin dengan melibatkan seluruh unsur yang dipimpin oleh Kepala BNPB dan Panglima TNI sebagai tindak lanjut instruksi Presiden. Rapat tersebut membahas rencana kerja teknis drainase yang didukung operasional dinas TNI.

Dalam pekerjaan teknis, Kementerian Pekerjaan Umum akan memberikan dukungan teknis konstruksi sipil dan pengetahuan pengelolaan air gambut.

Mulai hari ini akan disiapkan 10 unit alat berat TNI/BNPB dan 30 unit pompa air dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kata Siti.

Secara khusus, Presiden juga memberikan perintah kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mewajibkan perusahaan membangun waduk air di wilayah konsesinya. Hal ini akan mempercepat operasi pemadaman kebakaran dan menyediakan air selama musim kemarau. — Rappler.com

BACA JUGA:

rtp live