• September 20, 2024
Jumlah korban di Masjid Agung terus bertambah, dua WNI meninggal dunia

Jumlah korban di Masjid Agung terus bertambah, dua WNI meninggal dunia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Belum jelas jumlah korban berdasarkan negara asal. Namun menurut Kementerian Agama, dua WNI meninggal dunia dan 33 orang luka-luka.

JAKARTA, Indonesia – Banyaknya korban tewas dan luka-luka akibat tabrak lari derek di Masjidil Haram, Mekkah, terus meningkat. Menurut otoritas Arab Saudi, sedikitnya 107 orang tewas dan 238 orang luka-luka dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat, 11 September itu.

Ahmed bin Mohammad al-Mansoori, juru bicara masjid, mengatakan kepada Kantor Berita Saudi bahwa derek Runtuhnya sekitar pukul 17.10 waktu setempat akibat angin kencang dan hujan lebat.

Abdel Aziz Naqoor, seorang pekerja masjid, mengatakan kepada AFP bahwa dia melihatnya derek Jatuh setelah dihantam badai.

“Jika bukan karena Jembatan Al-Tawaf, jumlah korban luka dan kematian akan lebih banyak,” kata Naqoor. Yang dimaksudnya adalah jalan tertutup yang mengelilingi dan menghancurkan Ka’bah derek sebelum memukul korbannya.

Ka’bah adalah struktur berbentuk kubus di tengah masjid tempat umat Islam di seluruh dunia berdoa dan memainkan peran penting dalam ibadah haji.

Foto-foto kecelakaan yang beredar di Twitter menunjukkan mayat-mayat berlumuran darah berserakan di lokasi derek – yang tampak bengkok atau patah – jatuh ke dalam masjid.

Video dari YouTube menunjukkan orang-orang berteriak dan berlarian panik saat suara gemuruh terdengar dan kabut menyelimuti kota.

Kecelakaan ini terjadi saat ratusan ribu umat Islam dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk menunaikan ibadah haji yang akan dimulai pada 21 September. Banyak umat paroki berada di sana sebelum salat magrib, satu jam sebelum tragedi itu.

Donor darah diminta

Gubernur Mekah, Pangeran Khaled al-Faisal, memerintahkan penyelidikan penyebab kecelakaan itu.

Irfan al-Alawi, salah satu pendiri Yayasan Penelitian Warisan Islam yang berbasis di Mekah, mengatakan jumlah orang yang terluka dan tewas serupa dengan kejadian akibat ledakan bom. Dia mengatakan pihak berwenang yang bertanggung jawab telah lalai memantau masjid karena mereka membiarkan sejumlah penghalang derek ada di atas masjid.

“Mereka tidak peduli dengan bangunan cagar budaya, dan tidak peduli dengan kesehatan dan keselamatan,” kata Alawi.

Alawi merupakan kelompok yang kerap mengkritik restorasi tempat-tempat suci.

Aktivis online membuat hashtag di Twitter yang meminta warga untuk mendonorkan darahnya ke rumah sakit sekitar lokasi kejadian.

Belum jelas jumlah korban berdasarkan negara asal. Namun menurut Kementerian Agama, dua WNI meninggal dunia dan 33 orang luka-luka.

Sebuah proyek besar sedang dilakukan untuk memperluas area masjid seluas 400 ribu meter persegi, sehingga mampu menampung hingga 2,2 juta jamaah.

Meski telah terjadi beberapa kejadian fatal di sana, seperti banjir, terowongan Mina, dan kebakaran, namun belum ada kecelakaan berarti yang terjadi akhir-akhir ini berkat investasi miliaran dolar, seperti transportasi dan infrastruktur untuk memperlancar pergerakan jamaah. — Laporan dari AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Bencana Masjidil Haram: Crane roboh, 107 orang tewas

pragmatic play