• October 5, 2024

Jumlah sepeda motor vs jumlah polisi

Seorang teman mengirimi saya data penjualan sepeda motor sepanjang tahun 2014. Totalnya 7,9 juta unit. Perkiraan nilai penjualan sepeda motor selama tahun 2014 adalah sekitar Rp 100 triliun.

Penjualan pada tahun 2014 tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun 2004. Satu dekade lalu, penjualan sepeda motor hanya sekitar 3,9 juta unit. Luar biasa.

Saya mencoba mencari data jumlah penduduk sepeda motor yang masih aktif membayar pajak dengan memperluas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Ternyata itu sulit. Informasinya sebenarnya saya dapat dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Data kumulatif BPS tahun 1987-2013 menunjukkan jumlah sepeda motor mencapai 84 juta unit. Dengan penambahan (pembulatan) 8 juta unit pada tahun 2014, maka jumlahnya menjadi 92 juta unit.

Jika kita asumsikan penjualan tahun 2015 sama dengan tahun 2014, maka akan ada angka yang fantastis: 100 juta unit sepeda motor di akhir tahun 2015. Tahun 2016 meleset dari sasaran.

Wajar kalau meleset sedikit, namanya juga ramalan amatiran seperti saya. Asumsi anggaran pendapatan dan belanja pemerintah (ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA) Apa yang dilakukan orang pintar dengan bantuan konsultan asing justru salah.

100 juta unit sepeda motor. Ya, itu yang ingin saya bahas. Populasi mobil adalah 100 juta.

saya coba halaman, Para pelaku bisnis memang optimistis terhadap penjualan sepeda motor di tahun-tahun mendatang, meski dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang sedang menurun. Potensi pasar penjualan sepeda motor di Indonesia sungguh besar. Itulah yang mereka katakan.

Dari segi bisnis, hal ini memang menggiurkan. Per tahunnya, penjualan sepeda motor menghasilkan lebih dari Rp 100 triliun. 80 persen penjualannya menggunakan lembaga pembiayaan. Artinya pendapatan sewanya juga cukup bagus.

Terutama di negara-negara yang tingkat literasi keuangannya rendah, lembaga keuangan merupakan mangsa yang mudah. Yang jadi pertanyaan masyarakat bukan berapa bunga yang dikenakan, tapi berapa cicilan per bulannya.

Logika mereka tidak sependapat, kalau dihitung 4-5 tahun total cicilannya bisa dua kali lipat harga tunai, sedangkan harga sepeda motor yang dibelinya tiap tahun turun.

Itu dari penjualan dan bunga. Dampak pengganda dari bisnis sepeda motor juga mencakup bengkel, jumlah pekerja industri, mekanik, penjualan suku cadang, bahkan sektor informal seperti bengkel ban.

Kabarnya, nilai tahunannya lebih dari Rp 200 triliun. Banyak ya. Saya tidak menghitung penerimaan pajak negara karena tidak sempat mencari datanya.

Selingan tentang noda ban. Asosiasi Bengkel Ban sangat memperhatikan UUD 1945. Apalagi pasal 33 tentang tanah, air dan kekayaan di dalamnya dikuasai negara.

Begitu ada politisi yang mencoba mendatangkan udara yang dikuasai negara, tukang tambal ban akan berdemonstrasi di seluruh Indonesia. Hidup tukang reparasi ban!

Lalu berapa jumlah polisi di Indonesia?

Sekarang mari kita lihat data lainnya. Ada yang tahu berapa jumlah polisi di Indonesia? Jumlahnya kurang lebih 425 ribu staf. Dari mana data ini berasal? Jumlah tersebut disinggung pengacara Komisaris Jenderal Budi Gunawan (satu-satunya calon kapolri yang kini tersangkut kasus hukum) dalam kata-kata tegasnya.

Isinya kira-kira: “Kalau 425 ribu personel polisi mogok, bisa membahayakan Indonesia. Kalau seluruh anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mundur, Indonesia aman.”

Saya tidak ingin membahas apa yang dikatakan pengacara, hanya saja angkanya sesuai dengan data yang saya perlukan. Terima kasih Pak Pengacara, semoga cepat kaya.

Lagi-lagi, jika kita asumsikan 425 ribu personel itu semuanya polisi lalu lintas (Polantas), maka rasio sepeda motor terhadap polisi lalu lintas mencapai 1:1.222 unit. Polisi lalu lintas bekerja sangat keras. Saat itulah seluruh polisi aktif menangani lalu lintas sepeda motor.

Bagaimana jika hanya setengahnya? Sepertiga? Atau seperempat? Betapa tidak meratanya kemampuan negara dalam mengawasi sepeda motor.

Kita sering melihat sepeda motor tanpa pelat nomor, melawan arus, tanpa helm, tanpa kaca spion, melaju di trotoar, dalam posisi paling depan. lampu lalulintas, dimotori oleh anak usia SD-SMP? Semakin hari jumlahnya semakin bertambah dan menjadi sesuatu yang ditoleransi, ditoleransi, seolah-olah itu bukan suatu perbuatan melawan hukum.

Terkadang saya juga melihat orang-orang yang mengendarai sepeda motor, merokok dan mendengarkan musik lewat earphone. Luar biasa! Siapa bilang orang Indonesia tidak bisa bekerja? melakukan banyak tugas?

70 persen kecelakaan melibatkan sepeda motor

Angka kecelakaan di jalan raya juga memprihatinkan karena lemahnya kemampuan negara dalam menegakkan disiplin terhadap pengguna kendaraan bermotor.

Setiap jam 3 nyawa hilang akibat kecelakaan lalu lintas. Lebih dari 2.000 orang meninggal setiap bulannya. Jumlah korban tewas di zona konflik Irak jauh lebih dari sebulan yang mencapai 1.300 jiwa.

Dari kecelakaan tersebut, 70 persen melibatkan sepeda motor. Dari total kecelakaan yang melibatkan sepeda motor, hampir 20 persen dialami oleh pengendara sepeda motor berusia muda.

Angka ini saya dapatkan dari seorang jurnalis senior yang juga pejuang implementasi keselamatan berkendaraEdo Rusyanto.

Cukup? Belum. Saya mencoba mengecek berita tentang kejahatan pencurian sepeda motor. Di kota-kota besar, kejahatan jenis ini selalu masuk 3 besar.

Curi dengan cepat, jual dengan cepat. Dapat dengan cepat dilepas di daerah terpencil, dapat dijual terpisah (per bagian). Pelakunya semakin muda dan dieksekusi secara berkelompok.

Dengan rasio keamanan yang tidak merata, kejahatan seperti ini tentu saja meningkat.

Belum lagi geng kriminal bermotor yang kerap melakukan aksi kekerasan. Bayangkan saja, jika ada ‘orang gila’ yang berhasil membuat 5 persen dari total sepeda motor yang ada menjadi geng motor, maka jumlahnya akan menjadi 5 juta sepeda motor.

10 kali lebih banyak dari total personel polisi. Mereka dapat bergerak dengan sangat berani karena jumlah mereka yang banyak. Saat ini pun geng motor masih sedikit, namun keberaniannya luar biasa. Bagaimana jika menjadi organisasi kriminal dengan jutaan anggota? Memikirkannya saja membuatku takut.

Namun sepertinya kondisi tersebut tidak pernah mendapat perhatian pemerintah. Polisi tenang seolah tidak ada masalah. Jangan pernah protes terhadap pemerintah. Mungkin nasib polisi sebagai Abdee Negara, eh, gitaris Slank kan?

Iklan sepeda motor vs iklan rokok

Saya ingin membandingkan jumlah kematian akibat sepeda motor dengan jumlah kematian akibat merokok. Tapi saya belum dapat datanya. Tapi setidaknya karena iklan rokok ‘sumber penyakit’ masih terbatas, ruang merokok juga sama, beberapa tempat mulai melarang penjualan rokok kepada anak di bawah umur.

Lantas, dengan tingginya bahaya kematian dan kejahatan, mengapa iklan sepeda motor tidak juga dibatasi?

Iklan rokok tidak boleh ada adegan merokok, iklan sepeda motor gratis. Ingin menggunakan adegan itu melompat, berhenti, sampai ban belakang naik, zigzag, sampai roda depan terangkat, semuanya baik-baik saja. Asalkan tertulis: adegan itu dilakukan oleh para profesional.

Iklan sepeda motor selalu menggunakan artis terkenal. Entah artis-artis ini punya SIM atau tidak, memang benar artis papan atas menggunakan sepeda motor untuk transportasi (Iya, artis papan atas naik sepeda motor. Saya hanya mengendarai Alphard. Tapi saya bohong).

Kadang saya bertanya pajak yang diterima negara dari industri mobil itu terdiri dari apa? Kehilangan uang? Kalau nilai penjualan tahunannya hanya Rp 100 triliun, 10 persen saja sudah Rp 10 triliun.

Bagaimana dengan pajak kendaraan setiap tahunnya? Kalau hanya Rp 100.000 per unit, bisa dapat lagi Rp 10 triliun. Hanya perhitungan sederhana per tahun menghasilkan pajak sebesar Rp 20 triliun.

Dana yang cukup untuk membangun angkutan massal dengan harga terjangkau. Sayang sekali hal itu tidak dilakukan.

Mungkin pemerintah lebih mengutamakan program lain seperti pencetakan Al-Quran, pembangunan wisma atlet, dan belanja-belanja lainnya yang akhirnya menjadi proyek abal-abal dan korup. Bukankah kalimat terakhirnya terdengar benar? (tertawa terbahak-bahak)

Tanpa transportasi massal yang andal dan harga terjangkau, penjualan sepeda motor akan terus merosot. Ribuan anak bangsa akan terus diintai oleh malaikat maut setiap bulannya, pelanggaran disiplin di jalan akan menjadi kebiasaan yang sulit diberantas di kemudian hari, kejahatan terkait sepeda motor akan semakin brutal. Dan saya hanya memesan sepeda motor, bukan mobil pribadi. Sekarang! -Rappler.com

Kokok Herdhianto Dirgantoro adalah mantan jurnalis, mantan pegawai bank, kini menjalankan kantor konsultan di bidang komunikasi strategis. Namun, ia sangat tertarik mempelajari masalah ekonomi. Gaya tulisannya lucu, namun penuh analisis. Ikuti Twitter-nya @kokokdirgantoro


Keluaran SGP