• October 7, 2024
Juventus di ambang gelar ganda

Juventus di ambang gelar ganda

Juventus tiba-tiba tak punya kharisma di Coppa Italia. Sudah 20 tahun sejak mereka menang. Apakah mereka siap tahun ini?

Meski sangat dominan di Serie A, Juventus tiba-tiba tak punya kharisma di Coppa Italia. Sudah 20 tahun sejak mereka menang. Namun kali ini mereka lebih siap untuk mencapainya.

Juventus bertemu Lazio di final Coppa Italia pada Kamis 21 Mei 2015, dini hari pukul 01.45 WIB. Jika berhasil memenanginya, Juve akan mengawinkannya scudetto alias gelar Serie A yang mereka raih meski kompetisi belum usai.

Jalan menuju pemenang ganda lebih lega karena fokus Juve tidak terlalu terpecah. Kecuali untuk memegangnya scudettofinal Liga Champions antara mereka dan Barcelona masih jauh, yakni pada 7 Juni 2015.

Puasa Juve meraih gelar Coppa Italia juga terbilang panjang. Hal itu belum mereka capai sejak musim 1994-1995. Mereka beberapa kali hampir meraihnya saat mencapai final pada 2002, 2004, 2012. Namun peluang di depan mata selalu sirna.

Kali ini kesempatan yang sama tidak boleh dilewatkan. Apalagi jika menjuarainya, Juve akan menjadi klub peraih Coppa Italia terbanyak. Pasalnya saat ini klub milik konglomerat keluarga Agnelli itu sudah mengoleksi sembilan trofi Coppa. Sama seperti AS Roma. Cukup satu piala dan mereka akan menjadi kolektor terbesar.

Para pemain Juve pun merasakan pentingnya menjuarai Coppa Italia. Bek Giorgio Chiellini misalnya. Ia mengatakan rentetan gelar Juve harus segera diakhiri. “Trofi ini akan sangat berarti bagi kami. “Sudah terlalu lama sejak kami memenangkannya,” kata Chiellini Forza sepak bola Italia.

Sepanjang sepuluh tahun karirnya di klub Bianconeri Dalam kurun waktu tersebut, Chiellini baru satu kali merasakan final, yakni pada edisi 2011-2012. Itupun mereka kalah 0-2 melawan Napoli. “Kami ingin mengakhiri penantian gelar Coppa Italia,” ujarnya.

Allegri menyiapkan skenario

Pelatih Juve asuhan Massimiliano Allegri telah mempersiapkan pertandingan ini sejak lama. Bahkan sejak mereka berhasil menahan imbang Real Madrid 1-1 kaki semifinal kedua Liga Champions pada Kamis, 14 Mei 2015 lalu. Usai laga ini, Allegri langsung mengistirahatkan hampir separuh pemainnya.

Ia menilai Inter Milan tidak penting dalam pertandingan tersebut derby d’Italia pada hari Sabtu, 16 Mei 2015, katanya. Pemain top seperti Andrea Pirlo, Carlos Tevez, Patrice Evra, dan Giorgio Chiellini tidak datang ke Milan untuk berkompetisi. Situasi ini menunjukkan bahwa Allegri sudah berencana memenangkan Coppa Italia.

Namun, lawan mereka tidaklah mudah. Lazio bisa dibilang sebagai tim terbaik kedua di Italia (atau ketiga setelah AS Roma). Memang dalam delapan tahun terakhir, rekor Lazio di Coppa Italia lebih baik dibandingkan Juve. Dalam delapan tahun terakhir, mereka telah mencapai final tiga kali dan meraih posisi kedua di keduanya.

Masalahnya adalah mereka menghadapi Juve tim penuh ditambah tingkat kebugaran yang lebih baik. Pertemuan terakhir melawan Juve juga kurang baik bagi klub asal Kota Roma tersebut. Mereka kalah 0-3 di Stadio Olimpico, kandang mereka, dan 0-2 di Juventus Arena.

Apakah Lazio punya peluang? Mungkin. Tapi kecil. Satu-satunya cara, kata pelatih Stefano Pioli, anak asuh Lazio, harus melupakan trauma kekalahan ganda di Serie A.

“Ini adalah satu pertandingan dan yang terakhir. Tidak lagi. “Ini tidak ada hubungannya dengan kekalahan di Serie A. Kami harus bermain seperti Lazio yang fokus, penuh determinasi, dan menunjukkan bahwa kami telah belajar dari kegagalan,” kata Pioli. Empat Empat Dua.

Itu sulit bagi Pioli karena final Copa Italia adalah yang pertamanya. “Ini final pertama saya dan saya berusaha menikmatinya,” kata Pioli.

Bagaimana Juve akan bermain?

Allegri memiliki sejumlah opsi dengan beragam pemain yang siap. Memang Claudio Marchisio dan Alvaro Morata absen karena akumulasi kartu. Morata, yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Real Madrid pekan lalu, bisa dengan mudah digantikan oleh Carlos Tevez atau Fernando Llorente. Namun absennya Morata membuat Allegri harus memikirkan berbagai formasi pemain.

Jika Allegri menggunakan formasi 4-3-1-2, Roberto Pereyra bisa dipasang menggantikan Marchisio. Sementara itu, Arturo Vidal bisa kembali digeser lebih dalam ke tengah. Namun, jika mantan pelatih AC Milan itu menginginkan 3-5-2, trio lini tengah bisa menyertakan Pirlo, Paul Pogba, dan Vidal. Ketiga pemain ini cukup mematikan untuk mendominasi pertandingan melawan Lazio.

Lantas bagaimana prediksi Allegri? Allegri mengatakan Juve memandang final Coppa Italia sama pentingnya dengan final Liga Champions. Tidak ada kata mengatakan bahwa kompetisi ini hanyalah gelar kelas dua.

“Pertandingan ini berbeda dengan Serie A karena ini final dan ada trofi di akhir pertandingan. Menurut saya, pertandingan akan berlangsung ketat dan mungkin tidak akan selesai dalam 90 menit. Pertandingan ini akan menambah tensi dan hasilnya akan luar biasa. “Khususnya bagi Juve yang sudah lama tidak memenanginya,” ujarnya seperti dikutip Sepak Bola Italia. —Rappler.com

sbobet mobile