Kapolri, Jaksa Agung, dan Panglima TNI ‘didukung’
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tim transisi tidak akan bergerak sendiri untuk memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia. Tim tersebut akan mendapat dukungan dari unsur penegak hukum dan TNI dalam bentuk Komite Pengarah Tim Transisi.
BANYUWANGI, Indonesia — Tujuh belas anggota tim transisi PSSI tidak akan bertindak sendiri. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan membentuk panitia pengurus tim transisi. Dewan tersebut terdiri dari unsur penegak hukum dan militer.
Dewan pengurusnya akan terdiri dari Panglima TNI (Jenderal Moeldoko), Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti), Kejaksaan Agung (Prasetyo), serta PPATK (Pusat Pelaporan Transaksi dan Analisis Keuangan) dan Direktorat Tipikor. Komisi Pembasmian (KPK). Semua akan terlibat,” kata Nahrawi, Sabtu 9 Mei 2015.
Nahrawi mengatakan, pembentukan dewan pengurus ini bertujuan untuk memperkuat Tim Transisi. Selain itu, untuk menjawab keraguan sejumlah pihak karena tidak adanya unsur polisi di Tim Transisi.
Lalu bagaimana dengan kritik masyarakat terhadap anggota tim transisi yang dianggap tidak kredibel? Apalagi melawan anggota tim yang tidak memiliki latar belakang sepak bola yang kuat.
Ketika para aktivis media sosial bereaksi seperti ini:
Ada Darmin yang merupakan mantan Dirjen Pajak dan Gubernur BI. Ada RK yang merupakan walikota. Lalu ada Tommy Kurniawan dari Awakening and Kiss Me. Transisi apa ini? XD
— Hans David (@hansdavidian) 8 Mei 2015
Ada juga yang mengkritik dengan sarkasme dan humor.
Pola permainan PSSI kemudian berubah menjadi bola-bola tinggi, pemainnya menggunakan ‘head head’. Itu gaya KasKus lho. Angkat gan, gak usah dribble
— Erwin Arnada (@erwinarnada) 8 Mei 2015
Tapi, masih ada saja yang berusaha melihatnya secara positif.
Selamat bertugas di Tim Transisi PSSI ya kawan-kawan @adarwis @dHendopriyono @ridwankamil Harapan bangsa Indonesia kini terletak pada kawan-kawan
— KartikaDjoemadi (@KartikaDjoemadi) 9 Mei 2015
Nahrawi mengatakan, sebelum memilih 17 orang tersebut, ia meminta kesediaan mereka. Semua orang bilang mereka siap. Mereka pun berjanji, performa mereka sebelum berada di Tim Transisi tidak akan terpengaruh.
Soal nama kontroversial, Menteri Nahrawi membela diri. Tommy Kurniawan misalnya. Meski hanya dikenal sebagai artis, Tommy memimpin klub sepak bola dan futsal. Sayangnya, Nahrawi tidak membeberkan klub mana yang dijalankan Tommy.
Begitu pula terkait terpilihnya putra mantan Kepala Badan Intelijen Indonesia (BIN) AM Hendropriyono, Diaz Malik Hendropriyono. Jawaban Menteri Nahrawi bersifat normatif. “Beliau juga mempunyai keterampilan mengelola jaringan komunikasi internasional,” ujarnya. (Baca: Tim Transisi PSSI: Strategi Gaya Menpora Patahkan Lawan)
Menteri Nahrawi kini harus memikirkan operator kompetisi sepak bola Indonesia. Sebab, PT Liga Indonesia mengalami suatu masa tenggat waktu untuk menggelar pertandingan yaitu pada hari Sabtu tanggal 9 Mei 2015.
“Pemerintah berkomitmen, persaingan tidak boleh berhenti. Pasalnya kompetisi liga super akan berhenti di papan bawah. “Pemerintah akan terus melakukan kompetisi ini dengan operator lama maupun operator baru,” kata Nahrawi.
Klub-klub tersebut dijadwalkan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Liga Indonesia pada Selasa, 12 Mei. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memantau agenda ini.
“Pemerintah akan terus memantau hal ini. “Mudah-mudahan kedepannya kita terus bekerja sama dengan pemerintah karena tidak ada niat lain selain memajukan sepak bola,” ujarnya.—Rappler.com
Agung Putu Iskandar, atau Aga Agung, adalah mantan jurnalis Jawa Pos dan kini menjadi penulis lepas. Meliput Euro 2012 Polandia-Ukraina, Piala Dunia Brasil 2014 dan Tour de Langkawi 2013. Kadang bersepeda. Ikuti terus di Twitter @aagung dan blog pribadinya agungputu.wordpress.com.