Kehidupan ganda pelaku pembunuhan Deudeuh
- keren989
- 0
Pembunuh Deudeuh tampaknya adalah guru paruh waktu. Usai membunuh, ia menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Seperti apa aktivitasnya setelah membunuh Deudeuh?
JAKARTA, Indonesia – Muhammad Prio Santoso tak berani menatap mata istrinya yang sedang hamil. Rabu, 15 April, dini hari itu, ia dan istrinya sedang tidur ketika mendengar ada ketukan di pintu kosnya di Bojong Gede, Bogor.
“Saat itu istri saya sedang tidur, ada yang mengetuk pintu. Saya bilang ke istri saya, ‘Tidak perlu bangun, saya akan bukakan pintunya,'” kata Rio. Dia tidak mengira dia akan dijemput polisi saat itu.
Namun istrinya kemudian terbangun karena suara pintu ruang tamu terbuka, dan akhirnya melihat Rio ditangkap polisi.
Istri Rio jelas kaget karena sebelumnya tidak menyangka suaminya akan ditangkap polisi.
Ia tak mengetahui suaminya diduga membunuh wanita bernama Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi.
Jenazah Deudeuh dalam keadaan telanjang ditemukan tak bernyawa di kosnya di Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 April. Saat ditemukan, leher Deudeuh terlilit kabel dan mulutnya disumpal kaus kaki.
Setelah hampir seminggu, polisi berhasil melacak Rio, seorang guru paruh waktu berusia 24 tahun, dengan menggeledah ponsel Deudeuh dan aktivitas media sosialnya.
Rio mengajar setiap hari di rumah belajar di kawasan Kedoya, Jakarta Barat. Sebagai orang dekat, istrinya tidak mengetahui kegiatan ekstrakurikuler Rio yang suka mempekerjakan pekerja seks, setidaknya seperti yang dicatat di Twitter.
Melalui akun Twitter @santos06yoyo, ia rutin berkomunikasi dengan sejumlah pekerja seks.
@Rinaagustinee dm rate nya donz
— yoyo06santos (@santos06yoyo) 13 April 2015
Kini Rio harus mendekam di penjara, meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang berusia 9 bulan.
Bertemu melalui Twitter
Pertemuan Rio dan Deudeuh bermula dari media sosial. Deudeuh yang menawarkan layanan seksual melalui Twitter melalui akun @tataa_chubby pertama kali dihubungi Rio pada 11 Maret 2015. Dalam bio Twitternya, Tata mengenakan tarif Rp350 ribu per jam di kediamannya.
Keduanya berbasa-basi singkat, hingga bertemu pertama kali pada 2 April. Pertemuan kedua berlangsung Jumat lalu, 10 April. Saat itu, Rio baru saja selesai mengajar naik kereta ke stasiun Tebet dan berjalan menuju ke kos Deudeuh.
Nasib malang menimpa Deudeuh saat Rio datang dengan bau asap di sekujur tubuhnya.
Katanya badanku bau rokok. Dan yang membuatnya kesal, katanya mau pingsan karena mencium baunya, kata Rio kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu, 15 April.
Terbakar haru, Rio berusaha mencekik Deudeuh, namun korban melawan. Pelaku kemudian menyumbat mulut korban dengan kaus kaki.
Penghuni kamar lain punya waktu mendengar suara berisik dari dalam kamar Deudeuh. “Aku mendengar seseorang mengetuk pintu. Saya tetap diam. “Setelah saya merasa aman, saya keluar dan melarikan diri ke Bogor dengan kereta api,” aku Rio.
Pada kesempatan yang sama, Rio mengambil beberapa kesempatan milik Deudeuhberupa empat buah handphone merek Samsung, satu unit MacBook mini, satu unit iPad dan uang tunai Rp 2.800.000.
Deudeuh ditemukan tewas di kamarnya pada Sabtu 11 April.
Rio kembali mengajar
Berdasarkan Kepala Unit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towoliu, Rio bersikap seolah-olah tidak melakukan tindak pidana. Pelanggar Pelaku melakukan aktivitas seperti biasa selama tiga hari perburuan.
“Dia masih belajar,” kata Buddy.
Salah satu rekan guru Prio, Benni Setiawan mengatakan, pria beristri itu mengajar les yang diikuti 10 orang. Kegiatan ini rutin dilakukan sejak akhir tahun 2013.
Rekan Rio berkata sehari setelah dia melakukan pembunuhan, Rio masih mengajar pada Sabtu, 11 April, pukul 13.00 WIB.
Kemudian pada hari Senin dan Selasa, 13 dan 14 April 2015, beliau juga mengajar mata pelajaran IPS untuk siswa kelas 9.
Mempekerjakan pekerja seks lainnya
3 hari setelah membunuh Deudeuh, Rio mencoba menghubungi wanita lain untuk berhubungan seks dengannya. Melalui akun @santos06yoyo, ia mengirimkan pesan ke akun @rinaagustinee. Disitu tertulis “Mohon rate DM”, tanyakan rate yang ditawarkan.
Tweet tersebut terekam dikirim pada 13 April 2015 pukul 10.11 WIB yang sekaligus menjadi tweet terakhir Rio sebelum ditangkap polisi. —Rappler.com