• November 24, 2024

Kelas di Cebu, Bohol ditangguhkan pada 16 Oktober karena gempa bumi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN ke-2) Demikian pula, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan telah menyisihkan sumber daya bantuan untuk LGU yang terkena dampak di Wilayah 6 dan 7

Harap segarkan halaman ini untuk pembaruan.

MANILA, Filipina (PEMBARUAN ke-2) – Kelas-kelas di semua tingkatan di Cebu dan Bohol, baik di sekolah swasta maupun negeri, ditangguhkan pada Rabu, 16 Oktober, setelah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Visayas Tengah pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya 78 orang.

Departemen Pendidikan (DepEd) pertama kali mengumumkan melalui akun Twitter resminya penangguhan kelas TK hingga SMA tiga jam setelah gempa terjadi pada Selasa, 15 Oktober pukul 08.12. Pembaruan pada sore hari termasuk skorsing di tingkat perguruan tinggi.

Provinsi Siquijor juga telah menangguhkan kelas-kelas di semua tingkatan untuk besok.

Suspensi kelas lokal lainnya:

Akibat

Gempa yang dirasakan hingga Kota Davao ini diikuti oleh dua gempa susulan yang masing-masing berkekuatan lebih dari 5,0 SR. Rumah sakit setempat, gereja berusia ratusan tahun, dan pusat perbelanjaan rusak.

Mulai pukul 14.00 Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan memberikan penghargaan sumber daya bantuan senilai P13,350,562.93 untuk wilayah yang terkena dampak gempadengan tambahan P10 juta dikeluarkan untuk bantuan kepada keluarga di Wilayah 7.

kata Sekretaris Dinky Soliman operasi bantuan akan dipusatkan di Wilayah 7 dan beberapa bagian Negros.

“Alhamdulillah, hari ini adalah hari libur,” kata Perwakilan Distrik 6 Cebu Luigi Quisimbing kepada Rappler. Korban jiwa dan kerusakan harta benda akan jauh lebih besar seandainya kelas-kelas dan kantor-kantor tidak ditutup untuk merayakan Iduladha atau Hari Raya Kurban.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Cebu, Neil Sanchez, mengatakan pihak berwenang berusaha mengkonfirmasi laporan bahwa sebuah sekolah runtuh, dan jumlah anak-anak yang terjebak masih belum diketahui.

“Jalur komunikasi cukup sulit di sini. Bahkan kantor manajemen pengurangan risiko bencana pun rusak. Kami harus pindah ke tempat lain,” kata Sanchez kepada televisi ABS-CBN.

DepEd mengatakan mereka masih menghubungi masyarakat di wilayah yang terkena dampak di Visayas Tengah untuk mengetahui apakah ada sekolah yang rusak akibat gempa. – Dengan laporan dari Pia Ranada/Rappler.com

Hk Pools