Kelompok jaringan teroris Santoso membunuh warga sipil di Poso
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jaringan teroris Santoso mendapat dana dari ISIS
JAKARTA, Indonesia—Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kelompok teroris Jaringan Santoso membunuh warga sipil di Parigi Moutong Poso, Sulawesi Tengah. Motifnya teror.
Bukan ditembak, tapi dibacok, dipotong lehernya,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR hari ini, Kamis, 17 September.
Sebelumnya diberitakan, kelompok teroris Santoso baru-baru ini membunuh Nyoman Astika, seorang transmigran asal Buleleng Bali. Selain Nyoman, media memberitakan ada dua orang lagi yang tewas, Hengky (50) dan satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi saat warga sedang berkumpul di pinggir hutan. Mereka tiba-tiba mendapat tamu, sekelompok pria bersenjata yang kemudian diidentifikasi sebagai kelompok kriminal bersenjata Santoso, jaringan teroris.
Ketiga petani tersebut ditemukan di tempat terpisah pada Minggu – Selasa, 13 – 15 September.
Balas dendam dan teror
Badrodin mengatakan motif mereka adalah: “Hanya menimbulkan teror” sekaligus balas dendam.
“Setelah kami terjadi baku tembak yang mengakibatkan mereka dan anggota kami juga tewas, Agustus lalu mereka mengancam akan turun gunung. “Hidup ganti nyawa, darah ganti darah, begitulah kata mereka,” kata Badrodin.
Yang mengkhawatirkan, kelompok Santoso tidak menyasar kelompok tertentu sebagai pelampiasan balas dendam. Bukan hanya anggota Polri yang menjadi sasaran, tapi juga warga sipil.
Badrodin menginstruksikan kepolisian setempat untuk memperketat pengamanan bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya bagi warga yang tinggal di perkebunan di pinggir hutan.
“Kami mengimbau warga juga tetap terjaga,” kata Badrodin.
Santoso terkait dengan ISIS
Siapakah kelompok Santoso? Menurut Badrodin, Santoso merupakan kelompok teroris yang mendapat dana dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Ya, dia punya hubungan dengan kelompok ISIS di Suriah. Tapi ada juga yang dalam negeri. “Tentu ada juga donasinya,” kata Badrodin Agustus kemarin.
Kelompok ini sering bergerilya di hutan. Pergerakan mereka sulit dilacak polisi. Apalagi kawasan hutan di Sulawesi Tengah sangat luas. Jaringan Santoso saat ini bersembunyi di Gunung Langka, Kabupaten Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah.
“Kami juga tidak bisa melihat hutan. Anda bisa memasuki hutan dari mana saja. “Kita tidak bisa mengendalikan satu per satu orang yang mencari kayu di hutan,” ujarnya. —Rappler.com
BACA JUGA: