Ketua KPK Basaria dan kontroversi pencurian 25 mobil mewah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mobil yang disita polisi akhirnya dikembalikan kepada pencuri.
JAKARTA, Indonesia — Dalam sesi wawancara dengan panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin, 24 Agustus, Brigjen Basaria Panjaitan mengungkap kasus pencurian 25 mobil mewah yang ditanganinya pada tahun 2007.
Ternyata puluhan mobil tersebut bukan disita negara, melainkan dikembalikan kepada “pencurinya”.
Pertanyaan mengenai hal tersebut dilontarkan oleh salah satu panitia seleksi, Harkristuti Harkrisnowo. Pakar hukum pidana ini mengaku mendapat laporan dari lembaga swadaya masyarakat bahwa Basaria pernah menangani kasus ini.
“Apa yang terjadi dengan mobil-mobil selanjutnya?” tanya Harkristuti.
“Masalah mobil bukan kewenangan polisi. Putusan di MA (Mahkamah Agung) tetap bersalah, tapi mobilnya juga dikembalikan ke dia (pencuri), kata Harkristuti.
Menanggapi hal tersebut, Hakim Suhadi mengatakan kepada Rappler, dirinya belum memeriksa nomor perkara yang ditangani Basaria.
“Saya harus cek dulu,” kata Suhadi, Senin.
Namun sesuai aturan, mobil tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya, bukan kepada pencurinya.
“Tapi kami tidak tahu bagaimana kasusnya. Bisa jadi itu adalah kasus jual beli. Pembeli tidak melunasinya dan dealer mengambilnya kembali. Lalu dituduh mencuri,” ujarnya.
Bagaimana kasusnya?
Menurut laporan Kantor berita AntaraAwalnya 10 mobil mewah berbagai merek yang dicuri di Malaysia berhasil ditemukan pada tahun 2007 di kawasan gedung berikat PT Carindo Utama Mandiri (CUM), di Batu Ampar, Batam, oleh tim Mabes Polri dan Polda Kepulauan Riau.
Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat informasi dari Interpol Malaysia.
Total gudang KPR berjumlah 25 unit, delapan diantaranya direnovasi (bekas), kata Basaria kepada Antara.
Saat itu ia menjabat Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau dan berpangkat AKBP.
Kecurigaan polisi terhadap PT CUM, kata Basaria, semakin kuat setelah ditemukan bengkel dan buku servis yang sesuai dengan jenis kendaraan yang hilang.
Kasus pencurian mobil ini diduga terorganisir dan bersifat transnasional.
Kapolri bela Basaria
Kapolri Badrodin Haiti membenarkan, polisi hanya menyita sementara 25 mobil mewah. “Berikutnya adalah tanggung jawab kejaksaan, pengadilan, Mahkamah Agung,” kata Badrodin kepada Rappler, Senin sore.
Dia mengira tugas Basaria sudah selesai saat dia melakukan penggerebekan. —Rappler.com
BACA JUGA: