• November 23, 2024

Ketua Neda yang baru akan fokus pada ‘pertumbuhan inklusif’

“Saya berharap dapat membantu upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah karena hal ini sangat dekat dengan hati saya” – Balisacan

MANILA, Filipina – Sementara tim ekonomi sibuk menggelar karpet merah untuk delegasi tingkat tinggi pertemuan Bank Pembangunan Asia (ADB) baru-baru ini, upaya juga sedang dilakukan untuk mengganti pengawal di sebuah lembaga ekonomi utama.

Pada Kamis pagi, 3 Mei, hari ke-2 Pertemuan Gubernur Tahunan ADB ke-45 di PICC dan SMX Center, Presiden Aquino bertemu dengan Dekan Ekonomi Universitas Filipina (UP) Arsenio Balisacan untuk membahas “pertumbuhan inklusif”.

Kebetulan, atau secara tidak langsung, hal ini juga menjadi tema pertemuan ADB yang diselenggarakan di Manila.

“Saya sudah bilang ke presiden tadi bahwa saya akan melakukan bagian saya,” kata Balisacan kepada Rappler, Sabtu, 12 Mei, saat berita penunjukannya sebagai penjabat kepala Neda diumumkan.

Balisacan menambahkan, “Dia (Aquino) sudah mengetahui pekerjaan saya dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan,” yang sesuai dengan kebutuhan seseorang yang akan mengepalai badan perencanaan ekonomi pemerintah.

Setelah pertemuan di Malacañang tersebut, Balisacan melanjutkan ke pertemuan ADB atas undangan Direktur Jenderal Neda saat ini, Cayetano Paderanga Jr. Mereka duduk bersama dalam sebuah seminar yang dipimpin oleh seorang profesor Universitas Stanford yang karyanya sudah dikenal oleh kedua rekan UP tersebut.

Balisacan berbincang lebih jauh dengan Paderang mengenai posko Neda yang akan segera dikosongkan. Keluarga Paderanga memintanya untuk melepaskan pekerjaan pemerintah agar dia bisa beristirahat.

Wakil Sekretaris Abigail Valte mengkonfirmasi melalui program radio pada hari Sabtu bahwa Paderang telah mengundurkan diri karena masalah kesehatan.

Jumat, 11 Mei lalu, Balisacan mengatakan, berkas pengangkatannya dari pihak Istana sudah dikirim ke kantornya di UP, namun dia tidak ada di sana. Dia akan mulai melapor ke markas Neda di Kota Pasig pada Senin, 14 Mei.

Pertumbuhan inklusif

Balisacan mempunyai peringkat rendah namun dihormati di kalangan ekonom pembangunan, pembuat kebijakan, akademisi dan lembaga pendanaan di sini dan di kawasan.

Ia berharap dapat memanfaatkan pengalamannya dalam pengentasan kemiskinan saat ia mengarahkan Neda ke arah upaya yang lebih terkait dengan pembangunan pedesaan.

“Saya berharap bisa membantu upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah karena itu sangat dekat dengan hati saya,” ujarnya.

“Kepentingan saya sebenarnya adalah menjadikan proses pertumbuhan lebih inklusif, karena berdasarkan pengalaman kita, kita mengalami pertumbuhan (ekonomi), namun tidak menjalar ke masyarakat miskin,” kata penulis beberapa buku dan makalah akademis tentang kemiskinan dan pembangunan ini.

“Bahkan presiden memahami bahwa kita sangat berpusat pada Manila. Anda telah melihat beberapa ibu saya, kemiskinan terjadi di pedesaan. Jika kita mengatasi hal ini, permasalahan perkotaan pun akan dapat diatasi,” tambahnya.

Dia mengatakan program kemitraan publik-swasta (KPS) yang sangat populer dan berskala besar tidak cukup untuk mengatasi kemiskinan karena proyek-proyek ini juga terkonsentrasi di ibu kota negara.

“KPS hanyalah salah satu dari sekian banyak alat untuk membuat masyarakat bekerja, namun KPS tidak bisa menjadi solusi tunggal bagi permasalahan kita. Proyek-proyek ini sangat menarik (bagi investor) untuk perkotaan karena ada pertumbuhan pasar di sini,” tegasnya.

Proyek yang mencakup “jalan raya di provinsi atau irigasi untuk petani kecil” adalah proyek infrastruktur yang “menangani permasalahan pedesaan, namun tidak terlalu menarik bagi investor KPS,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa terdapat peluang dan tantangan dalam mewujudkan hal tersebut sebagai pegawai negeri, yang beberapa di antaranya sudah dipersiapkan oleh pendahulunya.

Lihat dari dalam

Mengingat jabatannya sebelumnya sebagai Wakil Menteri Pertanian, apakah portofolio Neda merupakan sesuatu yang mudah untuk dipelajarinya?

“Saya adalah pengamat dari kejauhan. Namun kita akan melihat dinamika di dalamnya. Saya tahu ini tidak sesederhana yang terlihat dari luar,” ujarnya.

Neda merupakan badan koordinasi dan sekretariat lembaga-lembaga lain yang berdampak pada kemampuan negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan target sosial jangka panjang dan pendek.

“Ada banyak proses yang dilakukan, termasuk koordinasi antar lembaga, pertemuan pembangunan sosial dan banyak lagi. Neda bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain, dan di sana saya akan menekankan pertumbuhan inklusif. Saya akan berbagi keahlian saya dan memberikan gambaran tentang apa yang ada di luar sana,” ujarnya. – Rappler.com

Result Sydney