• October 5, 2024

Kiamat kecil di atap rumah Suwondo

Suwondo merupakan salah satu saksi kunci dalam jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Ia melihat detik-detik puing pesawat berjatuhan di atap rumahnya sendiri.

MEDAN, Indonesia—Suwondo sedang menelepon istrinya saat mendengar suara gemuruh mesin bergema di atas atap rumahnya, dekat Hotel Beras Pati Simpang Sima Lingkar, Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 30 Juni .

“Saya keluar dan melihat sebuah pesawat terbang sangat rendah, mungkin sekitar 15-20 meter dari permukaan tanah, begitu dekat sehingga saya mengira itu adalah akhir dunia,” katanya kepada Rappler, Rabu.

Suwondo melihat bagian sayap pesawat sepanjang 6 meter jatuh menimpa atap rumahnya. Ia semakin panik saat pesawat terbakar di baling-baling kiri.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara ledakan seperti gunung atau bom meledak disertai getaran kecil.

“Saya melihat asap tebal berwarna hitam pekat membubung setinggi 100-200 meter.” Ia baru menyadari bahwa kiamat kecil, jatuhnya pesawat Hercules, terjadi tepat di sebelah rumahnya.

Selamatkan ibumu dulu, baru kekayaanmu

Saat menyadari ada pesawat yang jatuh, Suwondo langsung teringat pada ibu tuanya. Ibunya berusia 90 tahun dan sudah tidak bisa berjalan lagi, hanya menggunakan kursi roda.

Ia segera mendorong kereta ibunya keluar kamar karena lokasi sumber ledakan hanya berjarak 30 meter dari kamar orang tua tunggalnya.

“Saya segera perintahkan karyawan saya untuk mengevakuasi dan menyelamatkan ibu kandung saya Sayang penjaga dan karyawan saya pergi ke tempat yang jauh, sekitar 100 meter dari tempat itu,” ujarnya.

Ia kemudian kembali ke lokasi dan mengambil mobil Honda Jazz yang berisi beberapa dokumen penting.

“Saya melawan arah (mengendarai mobil) karena kalau tidak melawan arah, saya harus melewati sumber ledakan.”

Suwondo mengaku menyerah setelah berhasil menyelamatkan ibunya, sebuah mobil, dan dokumen penting miliknya.

Kemudian truk pemadam kebakaran mulai berdatangan. Tiga unit mobil pemadam kebakaran berhasil menembus massa dan langsung memadamkan api di lokasi kecelakaan. Dan satu alat pemadam kebakaran masuk ke hotelnya untuk memadamkan sisa api.

“Ledakannya tidak biasa, begitu pula bau asap pesawat.”

Berbagai material pesawat berjatuhan di atap rumahnya, termasuk sayap pesawat. Namun yang paling diingat Suwondo adalah suara ledakan pesawat. Pesawat itu tidak meledak hanya sekali. Tapi berkali-kali.

“Ada beberapa ledakan. Setiap terjadi ledakan, material pesawat terlempar ke sini. “Baru-baru ini terjadi ledakan yang mirip bom,” ujarnya.

“Iya, tepatnya suara ledakannya seperti suara gemuruh, seperti air banjir yang menghantam gedung. Dan suara itu bukan hanya terjadi satu kali saja. “Terdapat antrean suara yang cukup panjang,” ujarnya.

Lalu bau pesawat yang terbakar juga tidak biasa.

“Menurutku baunya kurang enak, bau yang jarang kita cium ya, sepertinya bau daging panggang, bau yang aneh,” ujarnya.

Ia menduga bau tersebut berasal dari korban jatuhnya pesawat Hercules.

Pesawat tersebut diyakini menabrak menara

Setelah keadaan mulai tenang. Suwondo pun berbincang dengan tetangganya. Ia masih penasaran dengan pesawat Hercules, meski ia salah satu saksi kuncinya.

“Saya mendapat informasi dari tetangga saya bahwa pesawat ini sebelumnya pernah menyentuh menara di Sima Lingar. “Sekitar 100 meter dari sini,” katanya.

Pesawat tersebut berputar-putar di atas atap rumah Suwondo, dan akhirnya terbang rendah dan jatuh di samping rumahnya.

“Tapi saya masih belum dapat jawabannya, pesawat sebesar itu bisa jatuh di tempat yang luasnya hanya 17 meter persegi,” ujarnya.

Mungkinkah pesawat itu jatuh secara tidak sempurna? Dia tidak bisa menjawab. —Rappler.com

Pengeluaran SGP hari Ini