Kisah para korban tewas dalam peristiwa Hercules di Medan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dari lulusan akademi terbaik hingga pelajar yang sedang berlibur.
JAKARTA, Indonesia – Dibalik kabar tragis jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (TNI AU) di Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni, terdapat kisah pilu pilot, awak pesawat, dan penumpang yang tersisa.
Hingga Rabu sore, 1 Juli, tim evakuasi gabungan telah mengevakuasi 141 jenazah. Namun, yang meninggal bukan sekedar korban jiwa. Mereka punya cerita sendiri.
Berikut beberapa yang berhasil kami kumpulkan.
Lulusan terbaik akademi
Kapten Sandy Permana yang merupakan kepala pilot pesawat C-130 Hercules merupakan siswa terbaik di Sekolah Komando Satuan TNI AU ’97. Selain itu, Sandy pernah menjadi ketua Senat di kelasnya semasa menempuh pendidikan.
Dikutip dari media, Sandy meninggalkan seorang istri, Fitriana Hapsari, dan dua orang putri berusia 3,5 dan 2 tahun. Fitri adalah seorang dokter di TNI AU. (HIGHLIGHT: Pesawat Hercules jatuh di Medan)
Orang tua Sandi meninggal masing-masing pada bulan Februari dan Maret.
//
Sandy akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah, kampung halaman Fitri. Jenazahnya diperkirakan tiba di Malang sore ini.
Co-pilot yang baru menikah
Co-pilot Lettu Pandu Setiawan baru saja menikah pada 25 April lalu. Dewi Wulandari, sang istri, mengaku selama ini menjalin hubungan jarak jauh karena pekerjaan Pandu berpindah-pindah.
“Kami berada jauh selama ini. Terakhir kita bertemu pada awal puasa terakhir, Jumat 19 Juni, Sabtu 20 Juni, dan Minggu 21 Juni, kata Dewi, Selasa. media.
Pandu dan Dewi selalu berkomunikasi setiap malam, namun pada hari Senin tanggal 29 Juni tidak ada telepon dari Pandu. (FOTO: Evakuasi korban kecelakaan pesawat Hercules)
“Biasanya mereka menelepon, tapi tadi (Senin) malam tidak. Hanya kirim BBM (BlackBerry Messenger). “Kalau mama bilang: ‘Bu, aku mau tidur dulu’,” kata Dewi.
Akhirnya, pada tanggal 30 Juni, dia mendengar apa yang terjadi pada suaminya. Dia hanya bisa pasrah.
Liburan gagal
Ruli Sihotang (24) dan Reni Sihotang (17) merupakan kakak beradik yang menjadi korban kejadian tersebut. Mereka berasal dari Kota Pekanbaru. (BACA: KSAU minta bukti pembayaran penumpang Hercules)
“Gadis kecil itu kini duduk di kelas III SMAN 1, kakak laki-lakinya Ruli sedang menyelesaikan skripsi untuk mahasiswa Universitas Riau jurusan Hukum,” kata Sahala Sihotang, sang ayah. media.
Keduanya berencana berlibur ke Pekanbaru untuk bertemu kakak laki-lakinya, Andi Paulus, yang bertugas di TNI AU. Ayah mereka secara pribadi mengantar mereka ke bandara.
Andi adalah orang pertama yang mengetahui dan memberi tahu keluarganya tentang kecelakaan tersebut. Menurut Sahala, Andi merasa kasihan karena merekomendasikan keduanya untuk naik pesawat naas tersebut.
—Rappler.com