• October 6, 2024
Komisi X DPR RI mengancam Menpora untuk bertemu Djohar Arifin

Komisi X DPR RI mengancam Menpora untuk bertemu Djohar Arifin

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Komisi X DPR RI merasa dicondongkan oleh Menpora Imam Nahrawi. Bahkan, di akhir pertemuan, mereka tak menyebutkan secara jelas petinggi PSSI mana saja yang harus mereka temui.

JAKARTA, Indonesia – Rabu 24 Juni 2015 malam, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terlihat berlomba di kantornya, Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta. Saat ditanyai, ternyata dia tak mau mendatangi Komisi X DPR RI untuk rapat.

Nahrawi mengatakan ada pembatalan DPR tanpa batas waktu. Namun saat ditanya alasannya, Menteri Pemuda dan Olahraga belum mengetahui secara pasti. “Katanya tidak akan terjadi, ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Saya tidak tahu apa alasannya, kata Nahrawi.

Menteri Pemuda dan Olahraga kaget. Dalam rapat kerja 10 Juni 2015, komisi olahraga bersikeras memerintahkannya bertemu dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Perintahnya jelas. Sebelum bertemu dengan komisi pada 24 Juni 2015, Menpora seharusnya sudah bertemu dengan PSSI. Ternyata pada D-Day, Komisi X yang membatalkannya.

Ternyata penyebabnya adalah pertemuan Menpora dengan Djohar Arifin, Ketua Umum PSSI sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 18 Mei 2015.

Komisi X menuding Menpora tidak mempunyai niat baik. “Kami menilai Menpora mengabaikan rapat kerja tersebut. “Kami kecewa Menpora tidak melakukan pertemuan dengan PSSI hingga batas waktu yang ditetapkan pada 23 Juni 2015 karena ada KLB,” kata Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam. seperti dikutip media.

Ridwan mengatakan, KPU memerintahkan Nahrawi untuk menemui Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, bukan Djohar Arifin. La Nyalla merupakan Ketua Umum Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar pada 18 Mei 2015 di Surabaya.

(BACA: Menpora Tak Akui Ketua Umum PSSI La Nyalla)

Bahkan, dalam penutup rapat, KPU tak secara tegas menyebut Menpora harus bertemu dengan Ketua Ormas Pemuda Pancasila Jatim tersebut.

Saat itu, Komisi X hanya meminta Menpora bertemu PSSI sebelum 24 Juni. Tidak disebutkan secara jelas pejabat PSSI mana yang harus ditemui dan siapa yang diundang. Selain itu, Komisi X hanya memerintahkan untuk menyelesaikan kisruh sepak bola nasional.

Tujuan Menpora mengundang Djohar Arifin adalah untuk mengurai benang kusut manajemen buruk PSSI sejak awal. Djohar juga relatif bisa diterima seluruh anggota PSSI dan bersedia memilih jalur diskusi, bukan represi. Selain itu, Djohar merupakan Ketua Umum PSSI sebelum Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.

Djohar sendiri mengaku datang untuk menengahi permasalahan yang ada. Meski tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum, namun saat ini ia duduk di Dewan Kehormatan PSSI. Sebagai Ketua Umum KLB dan Anggota Dewan Kehormatan, Djohar melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menyelesaikan kisruh tersebut. “Saya ingin membantu, mengapa saya menjadi bermusuhan? Mengapa saya ingin disetujui oleh komite etik? “Mereka seharusnya berterima kasih kepada saya,” kata Djohar.

Komisi X mengancam Menteri Pemuda dan Olahraga

Komisi X DPR menyiapkan sejumlah cara untuk memberikan tekanan kepada Menpora. Mereka berencana menggunakan haknya untuk mempertanyakan presiden (interpelasi). Separuh anggota Komisi X menyetujui permintaan hak bertanya, kata Ridwan seperti dikutip media.

Komisi X bahkan akan menggelar rapat koordinasi dengan pimpinan DPR. Mereka akan menanyakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai perkembangan surat pimpinan DPR mengenai penyelesaian kisruh sepak bola nasional. Selain itu, komisi juga akan mengevaluasi pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (BPRS) Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2016. –Rappler.com

Data SGP Hari Ini