• November 23, 2024

Kota Olongapo Sedang Bencana

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) Di tetangga Subic, 6 orang tewas akibat tanah longsor

MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Kota Olongapo berada dalam keadaan bencana pada hari Senin, 23 September, karena hujan monsun membawa banjir yang meluas ke kota dan Subic di sekitarnya.

Pernyataan itu disampaikan Pemkot karena kota tersebut masih dibanjiri hujan yang turun sejak Minggu malam, 22 September.

Seorang pria tak dikenal rupanya tenggelam, sementara evPencarian sedang dilakukan untuk mencari ribuan warga, dan pihak berwenang khawatir akan lebih banyak orang yang ditemukan tewas.

Pejabat setempat memasang tali di jalan-jalan yang terendam banjir sehingga orang-orang dapat bertahan agar tidak tersapu arus deras, kata para saksi mata.

Orang-orang di sana menggendong anak-anak mereka yang menggigil saat mereka berlari melewati air banjir di antara mobil-mobil yang terendam, kata seorang reporter Agence France-Presse di lokasi kejadian.

Publikasi lokal Berita Teluk Subic Dan Waktu Subik memposting foto jalan-jalan yang banjir di kota.

Anggota Dewan Kota Olongapo Winnie Ortiz, di sebuah postingan di Facebookmengatakan banjir di kota itu adalah yang tertinggi yang pernah mereka saksikan dalam sejarah.

“Dewan kota mengumumkan (a) keadaan bencana melalui telepon. Keputusan bulat,” kata Ortiz dalam postingannya.

Ortiz menambahkan bahwa kota tersebut membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat karena tim penyelamat setempat kewalahan menghadapi banjir dan banyak orang yang meminta bantuan. Sejak pukul 03.00, tim penyelamat mulai menyebar, terutama di kota Sta Rita yang terkena dampak paling parah.

Waktu Subik juga mengatakan Walikota Rolen Paulino sedang berkoordinasi dengan Duta Besar AS Harry Thomas untuk Angkatan Laut AS, yang saat ini berada di Subic untuk latihan militer gabungan Filipina-AS, untuk membantu penyelamatan dan bantuan di Olongapo.

Namun, Paulino disebut-sebut sedang berada di luar negeri sehingga menimbulkan keresahan di kalangan konstituennya.

Kelas-kelas sebelumnya ditangguhkan oleh pemerintah kota di semua tingkatan. Kota ini juga tanpa listrik.

Longsor subik

Sementara itu, 6 orang dilaporkan tewas akibat tanah longsor di daerah tetangga Subic, lapor radio dzMM, mengutip Walikota Subic Jefferson Khonghun.

“Kami mengalami hujan yang sangat deras. Kami sekarang terisolasi. Saya pastikan ada dua kejadian longsor di sini. Enam orang telah meninggal sejauh ini,” kata Khonghun kepada Agence France-Presse.

“Banjir mencapai setinggi dada di banyak daerah, hujan deras dan air terus naik,” katanya.

Tidak jelas berapa banyak orang yang terdampar di kota berpenduduk 160.000 jiwa itu, namun seorang warga melaporkan bahwa “banyak” orang menunggu di atap rumah untuk mencari tim penyelamat.

Pegawai negeri sipil Cristina Humbert (35) mengatakan lantai dasar rumahnya yang berlantai dua terendam banjir, namun dia berhasil mengevakuasi ibunya yang berusia 63 tahun ke tempat yang lebih tinggi.

“Banyak yang berada di atap menunggu bantuan. Mereka layu, menjadi lapar dan kedinginan. Kami tidak punya listrik, tidak ada listrik,” katanya kepada Agence France-Presse.

Khonghun mengatakan empat sungai yang melewati Subic tertimbun lumpur dan meluap sehingga menyebabkan banjir.
Dia mengimbau pemerintah pusat untuk membantu kota tersebut.

“Kami meminta penyelamat, peralatan, penggali, kami membutuhkan barang-barang bantuan. Kami butuh bantuan dari pemerintah pusat, tolong kirimkan perahu karet,” ujarnya.

Pemerintah setempat mengirimkan perahu karet dan mobil pemadam kebakaran untuk menjemput warga, namun jumlahnya tidak cukup untuk menangani mereka, tambah Khonghun.

Dengan laporan dari Randy Datu dan Agence France-Presse/Rappler.com

Hk Pools