Kronologi Hilangnya Gadis 9 Tahun Hingga Ditemukan di Kardus
- keren989
- 0
Saat ditemukan warga di dalam kardus, tangan gadis berusia 9 tahun ini diikat
JAKARTA, Indonesia — Jam sudah menunjukkan angka 3. Suara azan Ashar juga terdengar dari musala di kawasan RT 06/07, Kalideres, Jakarta Barat.
Di dalam rumah, AS dan istrinya, IF, merasa khawatir. Menjelang sore, anak PNF berusia 9 tahun itu tidak pulang sekolah pada Jumat, 2 Oktober 2015.
Padahal, putranya yang duduk di bangku kelas IV SD Negeri di Kalideres itu seharusnya sudah pulang menjelang siang. AS dan IF juga gugup. Apalagi setelah mendengar cerita keponakannya, KT (11).
KT yang satu sekolah dengan PNF mengaku mengajak sepupunya pulang. “(PNF) nggak mau bareng, katanya mau ke rumah teman,” kata KT di rumah duka, Sabtu 3 Oktober.
KT mencurigakan. Ia pun mengikuti PNF hingga depan Kantor Desa Kalideres. Namun menurutnya, PNF menyadari ada KT yang mengikutinya dan langsung berlari ke sebuah gang.
KT datang berlari. Namun usahanya sia-sia karena PNF hilang saat memasuki gang. “Saya lapor ke paman saya, (AS),” kata KT.
Setelah dilakukan pencarian, AS tidak menemukan titik temu. Ia pun mengadu ke Ketua RW, AH. AH membenarkan telah menerima pengaduan dari AS dan IF. Mereka kemudian meminta melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Kalideres
Usai melapor, AS dan IF kembali ke rumah. “Mereka tidak bisa tidur semalaman,” kata AB, paman Putri.
Hari berganti. Anak itu tidak kembali. Namun sekitar pukul 09.00 WIB Sabtu pagi, kata AB, polisi sudah memberi tahu pihak keluarga. Kabar buruknya, (PNF) ditemukan tewas di dalam kardus, kata AB.
“Ibu (PNF) langsung pingsan.”
Kapolsek Kalideres Darmawan Karojadi mengatakan, polisi mendapat laporan dari warga tentang penemuan sesosok mayat di dalam kotak kardus di Jalan Sahabat, RT 05/05 Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
Saat ditemukan, kata Darmawan, kondisi karton tersebut tampak seperti satu paket dan dibalut dengan selotip. “Warga membukanya sedikit, ternyata ada mayat. “Kemudian dia kabur dan melaporkannya kepada kami,” ujarnya.
Menurut Darmawan, saat ditemukan, PNF dalam keadaan membungkuk dengan tangan dan kaki terikat di dada serta mulut ditutup lakban.
“Saat itu kami tidak tahu identitasnya. Namun setelah dicek ada laporan anak hilang, kami telepon pihak keluarga dan ternyata benar jenazah itu PNF, kata Darmawan.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, hasil pemeriksaan sementara ditemukan bekas pencekikan dan lebam di sekujur tubuh.
Kematian korban diduga akibat pencekikan pada bagian leher, kata dia. Kresna, Minggu.
Pihak keluarga, kata AB, sudah kehilangan kebahagiaan dengan PNF. Sebab, kata dia, selama di rumah, ia sering membantu tante dan nenek yang tinggal bersamanya.
“Jika pelakunya ditemukan, pihak keluarga pasti bertanya, mengapa dia bisa bertindak begitu kejam?” dia berkata. “Mudah-mudahan dia akan dihukum berat.”
KT tak menyangka dirinya akan bersekolah sendirian di hari-hari mendatang. Biasanya bersama-sama (PNF), kata KT. —Rappler.com
BACA JUGA: