Kubu Prabowo memperingatkan akan melaporkan pemilih ke polisi
- keren989
- 0
Komisi Pemilihan Umum (GEC) mengabaikan permintaan kubu Prabowo untuk menunda pengumuman hasil resmi yang dijadwalkan pada Selasa.
JAKARTA, Indonesia – Pengacara tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengatakan mereka mempertimbangkan untuk melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke polisi jika tidak menunda rekapitulasi suara, meski seruan agar hasil pemilu tetap meningkat. diumumkan pada hari Selasa, 22 Juli, untuk diterima.
“Hari ini kami masih akan ke DKPP (Badan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),” kata kuasa hukum Habiburokhman kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta, Senin, 21 Juli. “Dengan laporan ke Polri memang demikian kemungkinan besar kita akan melapor ke Polri.”
Pengacara menjelaskan bahwa mereka bermaksud melaporkan KPU dan Kantor Wilayah (KPUD) Jakarta karena “mengabaikan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)” untuk melakukan pemungutan suara ulang di lebih dari 5.000 TPS.
Bawaslu katanya pada hari Sabtu bahwa pihaknya mendeteksi adanya kejanggalan di Jakarta, dimana pemilih dapat memilih di TPS yang tidak sesuai dengan alamat yang tertera di kartu identitasnya. Namun, pihaknya tidak segera merekomendasikan pemungutan suara ulang. Pihaknya meminta KPU mengusut temuan tersebut dan jika dugaan pelanggaran terbukti, maka akan dilakukan pemungutan suara ulang.
Pada hari Minggu, kubu Prabowo meminta agar pengumuman hasil pemilu ditunda sampai klaim tersebut diselidiki, namun ditolak oleh KPU.
Habiburokhman juga kembali menegaskan bahwa mereka berniat ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugat hasil pemilu.
Ferry Kurnia, Komisioner KPU, membantah pernyataan tersebut. “Saya kira ini bukan ancaman bagi kami, karena kami melakukan kegiatan yang diatur undang-undang. Kami tetap mengikuti hukum, dan saya harap kita semua memahaminya,” ujarnya.
Penghitungan ulang di lebih dari 5.000 TPS, meskipun dilakukan, kemungkinan besar akan mempengaruhi hasil pemilu. Penghitungan suara dari 34 provinsi yang tersedia di KPU situs web menunjukkan bahwa 53% suara pada pemilu presiden 9 Juli jatuh ke Jakarta Gubernur Joko “Jokowi” Widodo dan pasangannya Jusuf Kalla. (BACA: Pasangan Jokowi-Kalla Pimpin Penghitungan Resmi, Siap Menang)
KPU masih memverifikasi skor provinsi ini pada hari Senin dan akan mengumumkan hasil resminya pada hari Selasa. Dengan keunggulan hampir 8,5 juta suara – hasil yang mencerminkan penghitungan cepat yang kredibel dan penghitungan paralel berbasis relawan – Jokowi dan Kalla diperkirakan akan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden yang paling banyak diperebutkan di Indonesia. (TONTON: #INDOvote: Mimpi baru)
Panggilan untuk menerima hasil
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang ditafsirkan sebagai menyerukan agar Prabowo menyerah.
“Mengakui kekalahan itu mulia. Mengucapkan selamat kepada pemenang itu indah. Allah itu hebat. Kalau kita kalah, kita kalah, lalu kita ucapkan selamat kepada yang berhasil, Allah akan memuliakan kita,” ujarnya saat berpidato di Hotel Borobudur, Jakarta.
Pimpinan partai politik pendukung Prabowo dan Hatta pun mengeluarkan pernyataan yang menyatakan menerima temuan resmi KPU.
“Penerimaan (keputusan KPU) adalah suatu keharusan. Kecuali ada kecurangan yang jelas,” Agung Laksono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mengatakan pada hari Senin. Agung adalah anggota Partai Golkar, partai terbesar kedua di DPR yang mendukung Prabowo. Namun, Golkar terlihat terpecah dan mungkin akan mendukung Jokowi jika ia diangkat menjadi presiden.
“Tapi kalau (keputusan) diumumkan melalui proses yang obyektif dan transparan, dan sudah ditetapkan pemenangnya, maka yang kalah harus menerimanya. Untuk saat ini, saya tidak ingin mengatakan bahwa (kubu Prabowo) salah,” lanjut Agung, meski ia menggambarkan pemilu tersebut “terbuka dan transparan”.
Ketika ditanya apakah maksudnya tidak perlu mengajukan gugatan hukum, dia berkata: “Aku tidak mengatakannya, tapi lebih baik tidak mengatakannya.”
Anggota Partai Amanat Nasional (PAN), partai cawapres Prabowo, Hatta, juga sudah mengucapkan selamat kepada Jokowi atau menyatakan siap menerima hasilnya.
Hanafi Rais, putra salah satu pendiri PAN Amien Rais, sudah hadir pada Minggu Selamat untuk Jokowi dan Kalla.
Anggota DPR PAN Taslim Chaniago kurang berterus terang tetapi mengatakan “Apapun hasilnya, saya sebagai kader PAN akan menerimanya karena itu adalah proses demokrasi yang kita perjuangkan sejak era reformasi..” – dengan laporan dari Zul Sikumbang dan ATA/Rappler.com