• October 5, 2024
Lagarde dari IMF kepada pemuda Indonesia: Memimpin perubahan

Lagarde dari IMF kepada pemuda Indonesia: Memimpin perubahan

Direktur Pelaksana Christine Lagarde mengatakan kepada generasi muda untuk menjadi seperti Garuda dan meniru kebajikannya dalam hal kekuatan, kemakmuran, dan kebijaksanaan

JAKARTA, Indonesia – “Anda akan mengantarkan fase transformasi Indonesia berikutnya. Dalam perekonomian yang tidak hanya dinamis dan inklusif, namun juga berwawasan ke luar dan siap mengambil tempat yang tepat di panggung global.”

Demikian ucapan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde kepada mahasiswa Universitas Indonesia pada Selasa, 1 September. (BACA Teks lengkap: Christine Lagarde tentang potensi ekonomi Indonesia)

Lagarde mengatakan sudah waktunya bagi “populasi terbesar keempat dan paling muda” untuk memainkan “peran utama dalam perekonomian global”, dan meminta generasi muda untuk menganggap diri mereka sebagai Garuda, lambang negara.

Dia mengatakan generasi muda harus memanfaatkan keutamaan burung mitos, khususnya kekuatan, kemakmuran dan kebijaksanaan – untuk mengeluarkan potensi generasi.

Kunjungannya dilakukan ketika pasar keuangan Asia mengalami peningkatan volatilitas akibat perlambatan ekonomi Tiongkok dan pasar yang terpuruk, serta fluktuasi harga komoditas yang berdampak pada Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya serta mata uang mereka.

tantangan yang dihadapi Indonesia

Lagarde mengatakan pertumbuhan ekonomi global lebih lemah dari perkiraan, namun Asia masih memimpin pertumbuhan global – meskipun dengan laju yang lebih lambat.

Bagi Indonesia, hal ini mempunyai arti beberapa hal.

Lagarde mengatakan Indonesia harus beradaptasi dengan perlambatan ekonomi Tiongkok seiring dengan adaptasi negara adidaya terhadap model pertumbuhan baru. Ditambah lagi, dengan turunnya harga komoditas, permintaan terhadap barang-barang Indonesia juga diperkirakan akan melemah. Indonesia, kata dia, harus beradaptasi dengan keduanya.

Selain itu, dengan pulihnya negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara-negara berkembang seperti Indonesia harus belajar menjadi lebih tangguh, yang dapat dicapai negara ini dengan mempertahankan momentum pertumbuhannya – “agar Garuda memiliki kekuatan,” kata Lagarde.

“Jelas bahwa perlambatan (global) ini tidak harus bersifat permanen. Indonesia mungkin beralih ke lintasan pertumbuhan yang lebih tinggi. Namun hal ini harus dilakukan seiring dengan perubahan yang sedang berlangsung dalam lanskap ekonomi dan keuangan global,” katanya.

“Bagaimana? Dengan memanfaatkan potensinya secara maksimal.”

‘Goyangkan Dunia’

Kabar baiknya, kata Lagarde, adalah bahwa Indonesia memiliki begitu banyak generasi muda yang “dapat dimanfaatkan untuk tahun-tahun mendatang,” dan mencatat bahwa lebih dari 70% penduduknya akan berada dalam usia kerja pada tahun 2030, yang berjumlah 180 juta generasi muda. rakyat.

Lagarde juga mengutip pernyataan mantan pemimpin Indonesia Sukarno: “Beri saya 1000 orang, saya akan pindahkan gunung. Tapi beri aku 1 masa muda dan aku akan mengguncang dunia.”

Namun Lagarde juga mengatakan generasi muda hanya bisa “mengguncang dunia” jika pemerintah melakukan tugasnya dengan mengurangi pengangguran, terutama di kalangan generasi mereka, serta mengurangi kesenjangan pendapatan.

“Sekarang adalah waktunya untuk memulai reformasi yang berani yang akan lebih memodernisasi perekonomian negara ini, menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda dan menjadikan negara ini layak menjadi pemimpin dunia di abad ke-21. Ini harus meletakkan dasar bagi kemakmuran masa depan – kebajikan kedua Garuda,” katanya tentang Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa generasi muda kini harus berpikir melampaui Indonesia dan “menjadikan seluruh dunia sebagai taman bermain Anda.”

“Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan potensi perekonomian di bidang manufaktur, pertanian, dan jasa. Dengan menciptakan peluang bagi semua orang. Dan dengan membangun infrastruktur modal fisik dan sumber daya manusia kelas dunia,” katanya, seraya menekankan bahwa pemerintah harus fokus pada infrastruktur, investasi, dan perdagangan.

Pentingnya pertumbuhan inklusif

Lagarde juga menekankan perlunya memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu, namun juga seluruh masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda dan perempuan, yang masih terpinggirkan.

“Yang diperlukan adalah kebijakan untuk memfasilitasi mobilitas tenaga kerja dan mendorong lapangan kerja bagi kaum muda dalam kegiatan yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi. Hal ini juga berarti investasi yang lebih besar pada keterampilan generasi muda Indonesia dan meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka,” katanya.

Lagarde mengatakan masyarakat inklusif penting karena memberdayakan individu, dan “Anda memerlukan inspirasi bagi generasi Anda untuk menjadi ‘agen perubahan’ seperti yang Anda inginkan.”

Namun ia juga mengatakan penting bagi mereka untuk memanfaatkan “kebijaksanaan” – kebajikan ketiga Garuda – untuk mengguncang dunia, karena generasi muda pada akhirnya akan “memimpin perubahan ini”.

Secara khusus, Lagarde menekankan kebutuhan “kritis” untuk memanfaatkan kekuatan teknologi untuk berbagi ide-ide mereka dengan seluruh dunia, mengutip Nadiem Makarim, pendiri Gojek, sebagai contoh utama.

“Suara Anda, tindakan Anda hari ini penting. Generasi Anda bisa menjadi ‘agen perubahan’ tidak hanya untuk Indonesia yang lebih baik, tapi juga untuk dunia yang lebih baik. Agen perubahan yang bijaksana adalah warga global yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menambahkan: “Negara Anda memiliki potensi yang luar biasa, dan nasibnya ada di tangan Anda. Anda akan menjadi pemimpin perubahan yang akan memungkinkan Indonesia untuk bangkit ke tingkat yang lebih tinggi.”Rappler.com

game slot pragmatic maxwin