• October 7, 2024

Larangan APTB memasuki jalur TransJakarta menuai protes

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

APTB meminta bayaran Rp18 ribu, sedangkan nilai yang ditawarkan hanya Rp14 ribu hingga Rp15 ribu.

JAKARTA, Indonesia – Pemprov DKI Jakarta akan melarang total bus Busway Angkutan Perbatasan Terpadu (APTB) memasuki jalur bus.

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama bersikeras APTB dilarang melintasi jalur TransJakarta karena PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan manajemen APTB belum mencapai kesepakatan mengenai nilai rupiah per kilometer yang tidak akan diterima APTB.

“Mereka hanya boleh beroperasi sampai batas wilayah,” kata Ahok, Jumat, 8 Mei 2015 di Balaikota.

PT TransJakarta menawarkan APTB untuk bergabung dengan sistem PT TransJakarta. Operator APTB akan dibayar sesuai kilometer perjalanan yang tercatat. Menurut Ahok, negosiasi kedua pihak tidak mencapai kata sepakat karena operator APTB meminta bayaran Rp18 ribu, sedangkan nilai yang ditawarkan hanya Rp14 ribu hingga Rp15 ribu.

Muncullah ide merger ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ yang mana Ahok marah kepada APTB yang sering berhenti saat bekerja, menyebabkan kemacetan lalu lintas. Selain itu, merger dapat memberikan kepastian nasib bagi pengelola. Mereka akan mendapat gaji bulanan sehingga tidak perlu terbebani dengan target simpanan.

Ahok menyayangkan keputusan APTB. Menurut dia, operator APTB bisa saja bangkrut karena harus selalu menutupi kekurangan biaya operasional akibat sepinya penumpang.

“Kalau tidak ada penumpang pasti APTB jatuh,” ujarnya.

Selain itu, penolakan bergabung dengan PT TransJakarta akan menyulitkan operator untuk mengganti bus yang rusak karena bank cenderung enggan memberikan pinjaman kepada perusahaan yang merugi.

Pengguna dan operator APTB protes

Keputusan ini menuai protes dari pengguna yang bergantung pada bus APTB untuk mobilitasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Angkutan Penumpang (PPD) Jakarta Pande Putu Yasa meminta Ahok mempertimbangkan keputusannya.

PPD sebagai salah satu operator sebenarnya ingin mengikuti sistem yang ditawarkan PT TransJakarta. Dia ingin Pemprov DKI membuka kembali pembahasan nilai pembayarannya agar mencapai angka yang proporsional.

Putu juga mempertanyakan mekanisme penghentian APTB di wilayah perbatasan. Jika tidak diperbolehkan masuk jalur TransJakarta, bus dari arah Bekasi dan Bogor akan menumpuk di kawasan Cawang.

“Apakah kedepannya tidak akan banyak kemacetan di kawasan Cawang?” kata Putu. —Rappler.com


akun demo slot