• November 22, 2024

Lereng Semeru terbakar, sekitar 30 pendaki berusaha dievakuasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pada musim kemarau tahun ini, terjadi 10 kali kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

MALANG, Indonesia – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup jalur pendakian di Semeru, setelah kawasan hutan lindung di dekat jalur pendakian Watu Rejeng dan Landengan Dowo di lereng Gunung Semeru terbakar, Kamis 22 Oktober.

Petugas BB TNBTS bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memadamkan api sekaligus mensterilkan lereng gunung bagi pendaki setelah pendakian ditutup sejak Kamis.

“Upaya evakuasi pendaki masih dilakukan bersamaan dengan upaya pemadaman. Saat ini tersisa sekitar tiga puluh pendaki yang terkonsentrasi di Ranu Kumbolo, kata Ayu Dewi Utari, Kepala BB TNBTS, Jumat 23 Oktober.

Sebagai upaya evakuasi, petugas menyuruh pendaki untuk turun melalui jalur pendakian alternatif yaitu Ayek-Ayek. Sebelumnya, jalur Ayek-Ayek lebih sering dilalui warga sekitar.

Petugas juga menyediakan tempat penampungan sukarela di Ranu Kumbolo sebagai tempat peristirahatan para pendaki yang lelah sebelum melanjutkan perjalanan turun.

Selama Oktober ini, petugas mencatat rata-rata ada 100 pendaki yang mendaki Gunung Semeru setiap harinya. Jumlah ini dikatakan jauh lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Namun petugas kini telah menutup seluruh jalur pendakian setelah terjadi kebakaran di dekat jalur pendakian dan berpotensi terus membesar. Penutupan dilakukan tanpa batas waktu tertentu sesuai kondisi yang ada di lapangan.

Penutupan dilakukan sejak 22 Oktober 2015 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, kata Ayu.

Luas kebakaran sudah mencapai 25 hektare

Kebakaran selalu terjadi hampir setiap tahun di kawasan Bromo, Tengger Semeru. Kali ini kebakaran terjadi pada 20 Oktober 2015 dan masih mengarah ke jalur pendakian.

Petugas mencatat, empat blok di sekitar jalur pendakian terbakar sejak 20 Oktober, yakni jalur pendakian Watu Rejeng, tiang panjat 2, tiang panjat 3, dan jalur sekitar tiang panjat Landeng Dowo.

Total luas area kebakaran mencapai 25 hektare di empat blok tersebut.

Upaya pemadaman api dilakukan 40 petugas dengan berbagai cara tradisional. Namun besarnya api membuat petugas kesulitan mengendalikan api. Sementara itu, tambahan relawan baru dilarang bergabung untuk membantu upaya pemadaman kebakaran.

Dari empat blok yang terbakar, hingga saat ini api masih terus berkobar dan berpotensi meluas, kata Ayu.

Petugas yang ada fokus pada pengendalian api yang mudah dijangkau dan mudah dipadamkan. Petugas juga berupaya mengevakuasi sejumlah pendaki dari Ranu Kumbolo ke pos pendakian terakhir, Ranu Pani.

Sepanjang musim kemarau ini sudah terjadi 10 kali kebakaran di kawasan TNBTS. Total luas lahan yang terbakar sepanjang tahun ini mencapai kurang lebih 200 hektare. —Rappler.com

BACA JUGA:

link alternatif sbobet