• October 6, 2024
Liga Champions 2015-2016: Aman ke babak 16 besar

Liga Champions 2015-2016: Aman ke babak 16 besar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pengundian grup Liga Champions telah dilakukan. Tidak banyak permainan seru di babak pertama.

JAKARTA, Indonesia — Liga Champions musim 2015-2016 tidak akan menampilkan pertandingan panas di babak awal. Menggambar yakni pengundian divisi grup yang diadakan di Monaco pada malam tanggal 27 Agustus tidak menimbulkan banyak masalah bagi klub-klub besar.

Sejumlah klub dengan tradisi kuat di kompetisi paling bergengsi Eropa itu bernasib tak terlalu buruk. Kekuasaan tersebar cukup merata. Dengan sistem kompetisi untuk juara grup dan penerus lolos ke babak selanjutnya, klub-klub besar dalam satu grup bisa sama-sama lolos.

Juara Liga Champions 10 kali Real Madrid hanya perlu berbagi slot putaran kedua dengan juara Prancis Paris Saint-Germain. Dua klub lainnya merupakan klub perantara di level Eropa: Shakhtar Donetsk (Ukraina) dan Malmö (Swedia).

Begitu pula dengan klub yang mendominasi perebutan Liga Champions selama satu dekade terakhir, Barcelona. AS Roma, Bayern Leverkuesen, BATE, bukanlah rival klub asuhan Luis Enrique. Juara Liga Champions tiga edisi lalu, Bayern Munich, juga hanya tinggal berbagi tempat dengan Arsenal.

Oleh karena itu, duel yang lebih seru adalah sekadar menentukan siapa juara grup dan penerus. Juga tidak perlu ada dua klub besar dalam satu grup mendesak bermain. Mereka hanya perlu memaksimalkan pertandingan lain melawan klub lain.

Dengan cara ini juara ditentukan dan penerus hanya melalui poin atau selisih gol.

Hanya satu kelompok yang sedikit lebih hangat dibandingkan kelompok lainnya. Yakni grup D. Di grup ini terdapat finalis musim lalu Juventus bersama Manchester City dan juara Liga Eropa dua musim berturut-turut Sevilla.

Dua slot di babak selanjutnya akan menjadi pertarungan ketiga klub. Juventus mungkin secara tradisional lebih unggul. Pemenang Liga Champions dua kali itu selalu konsisten. Masalahnya adalah mereka kehilangan banyak pemain kunci. Andrea Pirlo pindah ke Amerika Serikat, Carlos Tevez pulang ke Argentina sementara Arturo Vidal berangkat ke Bayern Munich.

Kondisi Juventus mulai terlihat di kompetisi domestik. Mereka kalah 0-1 dari Udinese di laga pembuka Serie A.

Berbeda dengan Manchester City. Klub kaya raya asal Inggris itu memang tak punya tradisi kuat di Liga Champions. Mereka bahkan tidak pernah bisa melewati babak 16 besar. Namun, tim mereka semakin kuat.

City telah merekrut pemain muda Inggris Raheem Sterling dan kini sedang dalam proses mendatangkan gelandang serang Kevin De Bruyne dari Wolfsburg.

Sementara itu, Manchester United nampaknya akan berbuat lebih banyak mendesak dibandingkan dengan tim lain. Klub asuhan Louis van Gaal tak menyia-nyiakan kesempatan kembali ke kompetisi Eropa setelah absen pada musim lalu.

Van Gaal langsung mengirimkan “mata-mata” ke calon lawannya di Grup B.

“Orang kami pergi ke Wolfsburg karena mereka akan bermain pada 28 Agustus, sementara dia pergi ke PSV Eindhoven keesokan harinya karena mereka bermain melawan Feyenoord.” kata Van Gaal.

Van Gaal tahu United punya tradisi bagus di Liga Champions. Namun klub berjuluk Setan Merah itu kembali membangun kekuatan klub sejak ditinggal Sir Alex Ferguson.

“Anda bisa melihat ke masa lalu, tapi masa kini jauh lebih penting,” katanya.

Kutukan Pemenang Liga Champions

Juara bertahan Liga Champions Barcelona akan mendapat tekanan untuk mempertahankan gelarnya. Bukan karena hasil undiannya, tapi karena tradisi. Sejak Liga Champions berubah menjadi format liga (sebelumnya Piala Champions), belum ada yang pernah memenangkannya kembali ke belakang alias berturut-turut.

“Kutukan” ini juga masih dialami Barcelona yang sudah menjuarai 4 Liga Champions dalam satu dekade terakhir. Tidak sekali pun mereka mempertahankannya.

Bahkan sejak itu klub berjuluk Blaugrana itu ditangani oleh pelatih tersukses sepanjang sejarah merek tersebut, Josep “Pep” Guardiola.

Karena itu, pelatih alias pelatih Barca Luis Enrique tak mau bertepuk tangan atas hasil tersebut menggambar yang mudah di atas kertas. Ia justru melihat semua hasil imbang itu menjadi tantangan bagi Barca.

Selain itu, di Grup E, Barca akan bertemu mantan klub Enrique, AS Roma. Klub Italia tersebut merupakan klub senior pertama yang dikelola Enrique. Pada laga pramusim, kedua tim saling mengalahkan dengan skor 3-0.

Hal serupa diungkapkan pemain Barca Lionel Messi. Pemain dalam menggambar Monaco yang meraih predikat pemain terbaik Eropa 2014-2015 itu berharap timnya bisa menghancurkan mitos kutukan sang juara bertahan.

“Kami tahu tidak mudah memenangi dua Liga Champions berturut-turut. “Memenangkan satu saja sudah sangat sulit, bayangkan jika kami harus menang dua kali,” kata Messi seperti dikutip Merek. —Rappler.com

BACA JUGA: