Linda Wenifanteri mencapai semifinal, memecahkan rekor dua dekade
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Linda Wenifanteri terus menciptakan kejutan demi kejutan. Ketika seluruh rekannya di sektor tunggal gagal, ia berjuang sendirian hingga ke babak semifinal.
JAKARTA, Indonesia – Tunggal putri menghasilkan kejutan pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus. Linda Wenifanteri lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan unggulan keempat asal Taiwan, Tai Tzu Ying via permainan karet14-21, 22-20, 21-12.
Keberhasilan Linda memecahkan rekor tunggal putri yang hampir dua dekade tidak mencapai babak semifinal. Prestasi tertinggi pada kejuaraan dunia terakhir diraih pada tahun 1995 oleh Susi Susanti.
Setelah itu, sektor tunggal putri seolah mendapat kutukan. Di babak perempat final kejuaraan dunia, ia selalu terjatuh dan gagal menembus tembok semifinal.
Permainan berkembang secara dramatis permainan Kedua. Linda tertinggal 15-20 dan sepertinya pertandingan akan menjadi milik Tzu Ying. Namun Linda konsentrasi dan mampu bermain sabar untuk mendekatkan poin.
Titik balik bagi Linda terjadi setelah skor mencapai 18-20. Tzu Ying bermain terburu-buru dan ingin segera mengakhiri permainan. Alih-alih finis, ia dilewati 20-20 dan Linda akhirnya menang 22-20.
Dari permainan Tzu Ying tidak bisa lagi mengendalikan kondisi mental Linda yang meningkat. Lanjut Tzu Ying menjatuhkan untuk kekalahan permainan Kedua. Tak heran bila Tzu Ying kembali disita di net, gemuruh Istora. Linda langsung terjatuh ke lapangan dan bersujud.
Perjuangan Linda patut diacungi jempol. Sejak tampil di babak kedua, Linda selalu menghadapi lawan yang memiliki peringkat dunia lebih baik darinya. Namun ia pantang menyerah dan membuktikan bahwa masih ada harapan.
“Pada 18-20 dia membuat banyak kesalahannya sendiri. Dia sudah panik. Saat itulah dia mendesak Saya ingin terus menyerang, tapi saya bisa menahannya,” kata Linda.
Kemenangan di match kedua membuat Linda semakin percaya diri.
“Saat kamu menang permainan kedua, pelatih mengatakan kepada saya bahwa ini berarti saya diberi kesempatan untuk menang dan saya harus memanfaatkannya sebaik mungkin. “Itulah yang memotivasi saya,” kata pemain berusia 25 tahun itu.
Gita Wirjawan, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), menyambut baik kemenangan Linda. Tidak ada seorang pun yang mengharapkan kesuksesan ini.
“Selamat atas kemenangan Linda di babak semifinal. Pertarungan yang luar biasa. Tetap semangat untuk yang berikutnya. Berharap yang terbaik, mengharapkan yang tak terduga!” kata Gita.
Linda mengesampingkan segala keraguan, kembali membuat kami bangga. Maju ke semi final!#Indonesia
— Gita Wirjawan (@GWirjawan) 14 Agustus 2015
4 wakil Indonesia di semifinal
Wakil Indonesia di babak semifinal meningkat dibandingkan prediksi awal. Hal itu setelah Linda Wenifaneteri membuat kejutan.
4 perwakilan #INDONESIA Dari #Kejuaraan duniaGreysia/Nitya, Linda, Ahsan/Hendra & Tontowi/Liliyana!! @badmintonRIpic.twitter.com/aTZMndvBYU
— Gentur Adiutama (@genturtama) 14 Agustus 2015
Tiga wakil lainnya adalah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra).
Tontowi/Liliyana melaju usai mengalahkan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea Selatan), 21-8, 21-15.
Greysia/Nitya mengalahkan Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho 21-11, 21-11.
Terakhir, Hendra/Ahsan mengalahkan Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris), 21-16, 22-20. —Rappler.com
BACA JUGA: