LIVE BLOG: Pidato Kenegaraan Jokowi Tahun 2015
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dan menjelaskan arah Indonesia di bawah kepemimpinannya.
Ada 3 pidato yang akan disampaikan Jokowi.
Pertama, Jokowi akan menyampaikan laporan kinerja lembaga negara.
Kedua, akan berpidato dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70.
Terakhir, pada pidato ketiga sore harinya, Jokowi akan menyampaikan hal tersebut menyampaikan tanggapan pemerintah terhadap rancangan undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 beserta nota keuangannya.
Dokumen tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada DPR dan DPD.
Presiden mengajak lembaga-lembaga negara untuk membangun solidaritas
Dalam pidato pertamanya pagi ini, Presiden Jokowi mengajak seluruh lembaga negara membangun solidaritas guna memperkuat sistem pemerintahan presidensial.
Sebagai negara berdaulat, Jokowi mengatakan para pejabat publik harus sadar bahwa Indonesia saat ini sedang “berperang”. Bukan perang fisik seperti yang dilakukan para pahlawan pejuang kemerdekaan, melainkan perang untuk meraih perdamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup rakyat.
Menurut Jokowi, kemenangan ini hanya akan terjadi jika lembaga negara tidak terjebak pada ego masing-masing.
Trisakti, kata Jokowi, harus menjadi strategi utama untuk menggagalkan upaya negara lain yang melemahkan kedaulatan, kesejahteraan, dan karakter bangsa.
Ia kemudian menjelaskan berbagai kebijakan yang diterapkannya selama menjabat presiden selama 10 bulan terakhir. Terbaru, perombakan kabinet.
Menurut Jokowi, perombakan Kabinet Kerja pada dasarnya untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga percepatan pembangunan nasional dapat terwujud. bergerak lagi, Kata Jokowi, merupakan salah satu jembatan untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Tak ketinggalan, meski ada perubahan komposisi, Kabinet Kerja secara bertahap tetap menjalankan program pembangunan nasional yang dituangkan dalam Nawacita.
Jokowi juga mengingatkan, kebijakan yang diambilnya, salah satunya transfer subsidi bahan bakar minyak (BBM), adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Pengalihan subsidi BMM tetap disalurkan pada sektor produktif dan jaring pengaman sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan bantuan sosial bagi penyandang disabilitas berat.
Meski begitu, Jokowi tidak menutup mata terhadap sejumlah permasalahan nasional seperti instabilitas harga pangan, kesenjangan sosial, kesenjangan antar daerah, maraknya praktik korupsi, dan penegakan hukum yang belum sepenuhnya solid.
Belum lagi dinamika partai politik yang masih kerap ribut satu sama lain.
Mari bekerja untuk negara, mari bekerja untuk rakyat
Presiden Jokowi membuka pidato keduanya hari ini dengan menyampaikan bahwa indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2015 naik menjadi 73,04 dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini antara lain disebabkan oleh pemilihan umum yang berjalan sukses dan lancar pada tahun lalu, mengingat pendidikan masyarakat semakin maju, dan jumlah kelas menengah yang signifikan dan akan terus bertambah.
Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia juga mengalami lonjakan produk domestik bruto (PDB) dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 dunia. Ia mengingatkan, permasalahan perekonomian yang dialami saat ini bukanlah yang pertama kali dialami negara ini. “Kami optimistis bisa melewatinya dengan aman,” kata Jokowi.
Kunci mengatasi permasalahan bangsa adalah : Persatuan. Oleh karena itu, menurutnya, masyarakat Indonesia tidak boleh terpecah belah karena konflik politik dan kepentingan jangka pendek. Sebaliknya, kita harus tetap utuh dan bekerja sama.
Indonesia, kata Jokowi, telah mencapai konsolidasi demokrasi. Kini saatnya melakukan transformasi mendasar perekonomian nasional.
“Paradigma pengembangan konsumen perlu diubah menjadi produktif,” ujarnya.
Pembangunan harus dimulai dari daerah dan kota dengan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta didorong oleh sikap mental yang kreatif, inovatif, dan gigih.
Dengan begitu, Indonesia bisa memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal untuk kemakmuran rakyat. Kebijakan fiskal juga ditujukan untuk mendukung kemandirian fiskal dengan meningkatkan pendapatan tanpa mengganggu iklim investasi.
Dengan cara ini, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pendapatan dari sumber daya alam.
Selain itu, Jokowi juga kembali menegaskan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dari kolonialisme. Ia juga menyerukan umat Islam di Timur Tengah untuk meletakkan senjata demi menciptakan perdamaian.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menggarisbawahi keprihatinannya terhadap Papua. “Saya terutama ingin memberikan perhatian dan komitmen terhadap Papua sebagai negara yang damai,” ujarnya.
Kerusuhan seperti di Tolikara tidak boleh terjadi lagi, kata Jokowi.
Ia kemudian melanjutkan pidatonya tentang komitmennya dalam melindungi masyarakat adat, mengurangi emisi karbon dengan menghentikan kebakaran hutan, melindungi nelayan, dan perang melawan narkoba.
#pidatoJokowi diakhiri dengan mengutip pidato Sukarno tahun 1953. pic.twitter.com/ScL5LEgkPk
— Rappler Indonesia (@RapplerID) 14 Agustus 2015
Ia juga menutup pidatonya dengan pesan dari mantan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, pada kesempatan Hari Kemerdekaan tahun 1953.
“Mari kita bekerja untuk bangsa. Mari bekerja untuk negara. Ayo bekerja untuk rakyat!”
—Rappler.com