• September 20, 2024
Manchester United vs Liverpool: Misi mempertahankan gengsi satu-satunya

Manchester United vs Liverpool: Misi mempertahankan gengsi satu-satunya

JAKARTA, Indonesia – Jika membicarakan gelar Liga Inggris terlalu besar, setidaknya simpanlah dengan aman Kebanggaan adalah hal paling realistis untuk Manchester United dan Liverpool. Menyelamatkan muka dalam duel klasik Liga Inggris menjadi gengsi terakhir yang bisa dipertahankan.

Jika mereka tidak bisa memenangkannya, rasanya tidak ada lagi yang tersisa bagi mereka di Liga Inggris. Kedua klub yang pernah mendominasi Premier League (dulu) ini akan bertemu di Old Trafford, kandang United, pada Sabtu, 12 September pukul 23:30 WIB. Keduanya juga berada dalam kondisi tidak meyakinkan.

Dalam 4 pertandingan keduanya sama-sama mengoleksi 7 poin hasil 2 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah. Meski demikian, posisi United di klasemen lebih baik. Mereka berada di posisi kelima sedangkan Liverpool di posisi ketujuh.

Yang membedakan keduanya hanyalah produktivitas gol. Total akumulasi gol United surplus satu sedangkan Liverpool minus satu. Situasi di jajaran kepelatihan juga tak jauh berbeda dengan perhitungan klasemen. Manajer kedua kubu, Louis van Gaal dan Brendan Rodgers, masih belum menemukan formula kemenangan untuk timnya.

Sejak menukangi klub berjuluk Setan Merah itu pada musim lalu, Van Gaal belum sepenuhnya menyelesaikan permasalahan United pasca-Sir Alex Ferguson. Musim lalu dia sempat kebingungan mencari formasi paling cocok untuk Wayne Rooney dkk. Apakah 3-4-1-2, 3-3-3-1, 4-3-1-2, 3-5-2 atau 4-1-4-1.

Setia dengan formasi 4-2-3-1, pekerjaan rumah berikutnya belum selesai: bagaimana mempertajam lini depan United.

Hal serupa kurang lebih terjadi di Liverpool. Namun situasinya lebih buruk. Pasalnya Rodgers sudah dua musim menangani klub berjuluk The Reds tersebut. Ia belum menemukan standar formasi Liverpool. Musim lalu ia masih bereksperimen dengan 4-2-3-1, 4-3-2-1, 4-3-1-2, 3-4-2-1, 4-1-4-1, hingga 4 -1-3-2.

Sama seperti Van Gaal, Rodgers juga tidak memiliki kebijakan pembelian pemain yang strategis. Dia mengumpulkan banyak pemain baru tetapi kemudian tidak menggunakannya. Mereka terpaksa menjualnya.

Beberapa pemain tersebut antara lain Iago Aspas (dilepas ke Celta Vigo), Sebastian Coates (Sunderland), Rickie Lambert (West Bromwich Albion), dan Fabio Borini (Sunderland). Bahkan, dia merekrut sendiri para pemainnya. Ini belum termasuk total pembelian yang gagal pencetak gol Italia Mario Balotelli.

Kata kolumnis Guardian, Barney Ronay Van Gaal dan Rodgers punya kesamaan: mereka masih membutuhkan banyak waktu. Namun waktu juga merupakan musuh dalam sepak bola. Jika terlalu lama, waktu akan menghancurkan keduanya.

Atau seperti yang dikatakan tape English Muse, “Jangan buang waktumu atau waktu akan menyia-nyiakanmu.”

Tim ini juga sama-sama bermasalah

Bermain di kandang sendiri tidak menjamin apa pun bagi United. Sebab, kondisi tim mereka juga sedang tidak seimbang. Andalan mereka di lini depan, Wayne Rooney, absen karena cedera. Padahal, dialah satu-satunya andalan Van Gaal dalam urusan mencetak gol.

Memainkan rekrutan baru Monaco Anthony Martial juga terlalu dini. “Anak laki-laki” berusia 19 tahun itu butuh banyak adaptasi dengan atmosfer Liga Inggris yang jauh lebih ketat dibandingkan Ligue 1 Prancis.

Oleh karena itu, Van Gaal kemungkinan besar akan menggunakan Marouane Fellaini sebagai penyerang tengah dalam skema 4-3-3. Artinya United akan lebih banyak menguasai bola di tengah. Sebab, karakter Fellaini lebih mirip penyerang kedua atau bahkan seorang gelandang.

Namun, Liverpool patut berhati-hati persimpangan Pemain bersatu. Sebab, Fellaini justru lebih berbahaya di depan gawang lewat serangan udara.

Kiper United David De Gea tampak siap bermain starter untuk pertama kalinya setelah drama transfer gagal ke Real Madrid. Hal tersebut dibenarkan oleh Van Gaal sendiri.

“Dia bisa fokus sekarang,” kata Van Gaal.

Di sisi lain, hal serupa juga terjadi di Liverpool. Kerugian terbesar Rodgers adalah absennya Philippe Coutinho. Di saat yang sama, Daniel Sturridge juga belum fit sepenuhnya. Danny Ings kemungkinan akan menggantikannya di posisi gelandang sayap kiri.

Di sayap kanan, Rodgers bisa berharap pada pemain baru asal Brasil, Roberto Firmino. Dia akan melawan gelandang sayap kiri United, Memphis Depay.

Rodgers berharap timnya bisa menang. Padahal ia tahu, Liverpool kalah dengan United pada musim lalu. Mereka kalah 3-0 di Old Trafford dan 1-2 di Anfield, kandang Liverpool.

Masih terlalu dini untuk membicarakan peluang apa pun, tapi kemenangan akan membuat mental pemain lebih semangat, ujarnya.

Perkiraan jangkauan

Manchester United (4-3-3)

De Gea; Darmian, Smalling, Buta, Shaw; Herrera, Schneiderlin, Schweinsteiger; Mata, Fellaini, Depay.

Pelatih: Louis van Gaal

Liverpool (4-3-3)

mignolet; Clyne, Skrtel, Lovren, Gomez; Bisa, Leiva, Milner; Firmino, Benteke, bahasa Inggris

Pelatih: Brendan Rodgers.—Rappler.com

BACA JUGA:


Toto SGP