Marinir AS dijadwalkan hadir di hadapan pengadilan Olongapo
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Prosedur pemesanan rutin memerlukan kehadiran Kopral Lance Joseph Scott Pemberton, yang dituduh membunuh seorang wanita transgender Filipina, di hadapan pengadilan pada Jumat pagi, 19 Desember
MANILA, Filipina – Negara ini akhirnya akan melihat seperti apa rupa Kopral Marinir AS Joseph Scott Pemberton.
Pemberton, yang dituduh membunuh wanita transgender Filipina Jennifer Laude, akan hadir di hadapan Pengadilan Regional Olongapo di Zambales pada hari Jumat, 19 Desember pukul 09.00, setidaknya 4 sumber mengonfirmasi kepada Rappler pada Kamis malam.
Dia akan menjalani prosedur pemesanan penangkapan dan sidang rutin.
Pemberton akan melakukan perjalanan darat dari fasilitas penahanannya di dalam markas militer di Kamp Aguinaldo di Kota Quezon. “lebih awal lebih awal (siya aalis) (Dia akan berangkat pagi-pagi sekali),” kata salah satu sumber.
Setelah mengambil sidik jari dan fotonya, pengadilan akan membacakan tuntutan pidana kepada Pemberton. Dia diharapkan menyampaikan permohonannya.
Perkembangan ini terjadi setelah pengadilan Olongapo mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Pemberton.
Pemberton tidak hadir pada sidang pendahuluan kasusnya. Pengacaranya Rowena Flores mewakilinya. Namun, prosedur pemesanan mengharuskan kehadirannya di hadapan pengadilan.
Ada laporan samar dari media lokal tentang perintah pengadilan agar Pemberton hadir, namun pejabat pengadilan tampaknya bungkam tentang hal itu. Pada hari berikutnya, dilaporkan bahwa para pejabat AS juga melakukan hal tersebut memeriksa pengadilan.
Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan pernyataan pada Kamis sore yang mengatakan pihaknya akan “bekerja sama” dengan pemerintah, namun tidak memberikan rinciannya.
“Pers Filipina melaporkan bahwa seorang anggota militer AS yang dituduh membunuh seorang warga negara Filipina di kota Olongapo akan hadir di pengadilan di Filipina akhir pekan ini. Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk memastikan keadilan ditegakkan,” katanya Jen Psaki, juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
AS menegaskan kembali bahwa Visiting Powers Agreement (VFA) berlaku untuk kasus Pemberton, sehingga AS bersikeras mempertahankan hak asuh marinir AS.sampai semua proses hukum selesai.”
Filipina secara resmi meminta penahanan Pemberton setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapan. AS menolak hal ini, namun berjanji akan menyediakan Pemberton ke pengadilan bila diperlukan. – Rappler.com