• November 22, 2024
Masyarakat Indonesia memuji hukuman seumur hidup yang bersejarah bagi hakim yang korup

Masyarakat Indonesia memuji hukuman seumur hidup yang bersejarah bagi hakim yang korup

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, tertangkap basah pada bulan Oktober karena hendak menerima suap sekitar $250.000.

JAKARTA, Indonesia – Masyarakat Indonesia menyambut baik keputusan penting di media sosial yang memenjarakan mantan hakim agung Mahkamah Konstitusi seumur hidup karena menerima suap lebih dari $5 juta untuk mempengaruhi keputusan dalam kasus korupsi tingkat tinggi terbaru di negara ini. . .

Seorang hakim di Jakarta menjatuhkan hukuman yang luar biasa berat pada Senin, 30 Juni, dengan menyatakan bahwa Akil Mochtar telah merusak reputasi Mahkamah Konstitusi dengan menerima suap untuk mempengaruhi keputusan sengketa pemilukada.

“Terdakwa adalah pimpinan lembaga tinggi negara yang menjadi benteng terakhir masyarakat pencari keadilan,” kata Hakim Suwidya di pengadilan khusus antikorupsi.

Tindakannya menyebabkan runtuhnya kewenangan Mahkamah Konstitusi.

Mochtar (53) menggambarkan hukuman tersebut “tidak adil” dan mengatakan dia akan mengajukan banding.

Dia tertangkap basah oleh penyelidik antikorupsi pada bulan Oktober ketika dia akan menerima suap sekitar Rp3 miliar ($250.000) dari seorang pengusaha dan anggota parlemen, menurut jaksa.

Sentimen positif

Masyarakat Indonesia telah menunjukkan bahwa keputusan tersebut merupakan efek jera dan indikasi upaya pemberantasan korupsi.

Emerson Yuntho, koordinator pemantauan hukum Indonesia Corruption Watch (ICW), kata Jakarta Globe, Selasa“Putusan ini tidak hanya memberikan efek jera tetapi juga memberikan pesan kepada aparat penegak hukum lainnya untuk tidak melakukan korupsi dan menerima suap.”

Yang lain menggunakan Twitter untuk mengungkapkan sentimen mereka.

Antara lain

Mochtar adalah salah satu pegawai negeri sipil terbaru yang terlibat dalam kasus korupsi. Mantan regulator energi dan beberapa menteri termasuk di antara mereka yang dituduh melakukan korupsi.

Namun, kasusnya adalah yang paling mengejutkan belakangan ini, karena Mahkamah Konstitusi dianggap sebagai salah satu lembaga paling bersih di negara ini.

Setelah sidang terakhir yang panjang pada hari Senin yang berlangsung sepanjang malam, Hakim Suwidya mengumumkan bahwa Mochtar telah “terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah” melakukan korupsi dan pencucian uang dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepadanya.

Dia menerima suap sekitar $5,4 juta dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan perselisihan pemilu daerah, menurut jaksa.

Salah satu peran penting Mahkamah Konstitusi, yang dibentuk pada tahun 2001, adalah memutus sengketa pemilu lokal dan nasional.

Namun menyusul skandal Mochtar, pengadilan memutuskan bahwa mereka tidak lagi mempunyai tanggung jawab untuk memutuskan perselisihan kotak suara lokal, meskipun pengadilan akan terus memutuskan kasus-kasus tersebut sampai pemerintah memberlakukan undang-undang baru.

Pengadilan juga mendengarkan kasus-kasus mengenai konstitusi dan aturan mengenai segala upaya untuk memakzulkan presiden.

Indonesia secara konsisten menduduki peringkat sebagai salah satu negara paling korup di dunia.

LSM Transparency International menempatkan Indonesia pada peringkat 114 dari 177 negara dan wilayah dalam indeks persepsi korupsi tahunannya tahun lalu. Peringkat nomor satu berarti paling sedikit korupsinya. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

uni togel