Melawan Taiwan, Indonesia siap menghadapi China
- keren989
- 0
Indonesia menunggu Taiwan. Namun, beban pikiran para pemain dan pelatih ada di babak selanjutnya: melawan tim raksasa Tiongkok yang kemungkinan besar akan berhadapan di babak semifinal.
Skuad Piala Sudirman Indonesia memang mampu mencapai target kemenangan dengan skor 3-2 atas Denmark pada Rabu 13 Mei 2015. Sayangnya, kemenangan itu diwarnai kegagalan nomor teratas itu kembali mencetak gol. Ya, ganda campuran Merah Putih Praveen Jordan/Debby Susanto dikalahkan Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen: 21-9, 17-21, 11-21.
Kekalahan Indonesia lainnya dialami Firman Abdul Kholik melawan Jan O Jorgensen. Pebulu tangkis berusia 17 tahun itu kalah dari pemain peringkat tiga dunia itu dengan skor 8-21 dan 10-21. Kekalahan itu sudah diprediksi. Oleh karena itu, tidak banyak yang terkejut dengan hasil tersebut.
Sementara itu, Indonesia meraih tiga kemenangan gemilang di tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Berikut rincian skornya:
- Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen: 21-23, 21-16, dan 21-12
- Bellaetrix Manuputty vs Line Kjaersfeldt: 21-15 dan 21-18
- Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari vs Maiken Fruergaard/Maria Helsbol: 21-16 dan 21-13
Hasil 3-2 melawan Denmark tak sesuai ekspektasi. Sebab target ganda campuran adalah meraih kemenangan. Jika sesuai skenario, seharusnya Indonesia bisa menang dengan skor 4-1. Pasalnya, sektor tunggal putri yang disinyalir belum tentu menang ternyata sukses di luar ekspektasi.
Tentu saja kemenangan 3-2 tidak mungkin diraih Kepala Misi Kontingen Indonesia Ahmad Budiharto tersenyum lega. “Indonesia memang bisa juara grup. Tapi kami belum puas karena seharusnya kami menang 4-1, ujarnya di situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Berdasarkan performa sektoral, ganda putra belum sepenuhnya meraih prestasi terbaik. Kondisi tersebut pun diakui oleh pasangan Hendra Setiawan/M Ahsan. “Awalnya kami stres. Lawan langsung menyerang. “Kita sering melakukan kesalahan sendiri,” kata mereka melalui SMS.
Untuk mengatasinya, juara dunia 2013 itu berusaha meningkatkan permainannya. Caranya adalah dengan bermain konsisten dan meminimalisir kesalahan. Selain itu, mereka harus bisa menjaga persatuan dan tampil lebih longgar.
Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky menegaskan, pada kejuaraan kali ini performa teknik pemain sudah tidak bisa lagi ditingkatkan. Mereka hanya dapat meningkatkan kekompakan dan kenyamanan.
“Tidak mungkin dalam satu atau dua hari untuk meningkatkan keterampilan teknis seorang pemain. Yang bisa dilakukan adalah menjaga persatuan. Mereka harus terus menikmatinya agar konsentrasinya meningkat. Otomatis kesalahan akan berkurang dengan sendirinya. “Permainan mereka pasti keluar,” kata Rexy.
Masalah konsentrasi dan mental inilah yang membuat ganda campuran Indonesia gagal mencetak gol hingga laga kedua Piala Sudirman. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah dari Inggris. Sementara Praveen Jordan/Debby Susanto kalah 21-9, 17-21 dan 11-21 melawan pasangan Denmark Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen.
Menurut Rexy, pemain yang dihadirkannya sama dengan yang dihadirkan pada game pertama. Kebetulan keduanya langsung kalah. “Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya mereka lebih siap dan menunjukkan permainan terbaiknya,” tegasnya.
Membongkar lawan Taiwan
Hasil undian mempertemukan Indonesia dan Taiwan (penerus grup B) di perempat final. Menurut Rexy, laga melawan Taiwan yang dihelat Jumat 15 Mei 2015 nanti akan berjalan mudah dan sulit. Berdasarkan skill per sektor, dia optimistis pemainnya bisa berprestasi. Setidaknya di semua sektor kecuali tunggal putra. Namun, dia tak mau menganggap entengnya.
Manajemen dan staf kepelatihan, kata Rexy, kini tengah menganalisis permainan Taiwan. Dari analisa tersebut, staf pelatih baru akan menyusun susunan pemainnya. “Kemungkinan pasti ada perubahan komposisi. “Tetapi kita perlu mencermati siapa dan pemain potensial apa yang bisa ditampilkan Taiwan,” katanya.
Indonesia tidak hanya akan mengganti pemain di sektor tertentu, tapi kemungkinan besar akan mengganti pasangan di nomor ganda. Seperti yang dilakukan dengan menjodohkan Tontowi Ahmad (pasangan Liliana Natsir) dengan Debby Susanto. Liliyana Natsir kemungkinan akan berpasangan dengan Greysia Polii untuk bertanding di ganda putri.
Namun, pemikiran sebenarnya dari staf pelatih dan pemain tidak tertuju pada perempat final. Namun di semifinal. Sebab kemungkinan besar tim Merah Putih akan bertemu China yang merupakan tim teratas yang menang. Berdasarkan hasil pengundian, hasil pertandingan Indonesia vs Taiwan akan bersaing dengan hasil pertandingan China vs Jerman di babak semifinal.
“Kemungkinan menyalip China tidaklah mudah, meski saat ini memimpin. Namun kami yakin peluang selalu ada. “Di atas kertas belum tentu sama dengan kenyataan,” kata Rexy memberi semangat. —Rappler.com
Mahmud Alexander adalah jurnalis olahraga yang tinggal di Jakarta. Dia fokus pada liputan sepak bola dan bulu tangkis. Di sela-sela tugas jurnalistiknya, ia bekerja sebagai penulis lepas dengan tema olahraga dan budaya.