• September 20, 2024
Membawa perekrut Mary Jane Veloso ke Camp Crame

Membawa perekrut Mary Jane Veloso ke Camp Crame

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) Maria Kristina Sergio dan rekan tinggalnya Julius Lacanilao tiba di kantor pusat PNP di Kota Quezon setelah pukul 17:30.

MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Maria Kristina Sergio, tersangka perekrut terpidana mati asal Indonesia Mary Jane Veloso, bertemu dengan pejabat tinggi pemerintah di markas besar Kepolisian Nasional Filipina (PNP) di Camp Crame pada Rabu, 29 April.

Sergio dan rekan serumahnya, Julius Lacanilao, tiba di kantor pusat PNP di Kota Quezon tahun lalu 17:30 di hari Rabu. Mereka langsung dibawa ke kantor Wakil Direktur Jenderal PNP Leonardo Espina.

Keduanya juga akan berbicara dengan Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas II di kamp polisi. Menteri Kehakiman Leila de Lima juga berada di markas besar PNP.

Kepala Inspektur Avelina de Guzman mengatakan kepada Rappler bahwa perpindahan Sergio dilakukan atas perintah Komandan Wilayah 3 Inspektur Kepala Ronald Santos.

Sergio “secara sukarela menyerahkan diri” kepada polisi provinsi Nueva Ecija pada Selasa, 28 April, diduga karena ancaman terhadap nyawanya. Seninmerekomendasikan kepada Departemen Kehakiman agar Sergio, Lacanilao dan “Ike” tertentu didakwa dengan perekrutan ilegal, estafa dan perdagangan manusia sehubungan dengan kasus Veloso. (MEMBACA: Afrika, dua orang lainnya dituduh memperdagangkan Mary Jane)

Veloso dijadwalkan akan dieksekusi melalui regu tembak tengah malam 29 April, namun ditunda setelah permohonan menit-menit terakhir Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada Indonesia.

Ibu dua anak berusia 30 tahun ini dijatuhi hukuman mati di Indonesia setelah dinyatakan bersalah menyelundupkan narkoba. Namun Veloso bersikukuh dia hanya ditipu untuk membawa 2,6 kilogram heroin ke Indonesia. (MEMBACA: Kisah Mary Jane Veloso, dengan kata-katanya sendiri)

Pihak berwenang Filipina melihat Sergio sebagai cara untuk mengubah nasib Veloso. Aquino mendesak Indonesia untuk menjadikan Veloso sebagai saksi negara, dan menambahkan bahwa hal itu akan membantu negara tersebut melacak sindikat penyelundup narkoba, yang dikatakan termasuk para perekrut Veloso.

Penyerahan Sergio disebut-sebut oleh Indonesia sebagai salah satu alasan di balik penundaannya pada menit-menit terakhir. “Karena proses hukum masih berlangsung di Filipina, kita harus memastikan Mary Jane Veloso layak mendapatkan keadilan,” kata Presiden Indonesia Joko Widodo. (BACA: Jokowi: ‘Mary Jane Veloso Layak Keadilan’)

Departemen Kehakiman memulai penyelidikan awal atas kasus Veloso 8 Mei. – Rappler.com

demo slot