• October 6, 2024
Menambah jumlah jalan bukanlah solusi untuk menghilangkan kemacetan di Jakarta

Menambah jumlah jalan bukanlah solusi untuk menghilangkan kemacetan di Jakarta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mengapa persimpangan jalan sering menjadi sumber kemacetan parah di Jakarta? Dan bagaimana metode ‘gelombang hijau’ bisa menjadi solusinya?

Setiap ruas jalan dirancang dengan standar kecepatan berkendara tertentu.

Ruas jalan tersebut tidak dirancang untuk parkir.
Ruas jalan dirancang sedemikian rupa sehingga kendaraan yang melewatinya bergerak dengan kecepatan tertentu.

Menambah ruas jalan bukanlah solusi untuk menampung jumlah kendaraan yang lebih banyak jika unsur-unsur yang membuat kita menginjak rem tidak diatasi pada ruas jalan tersebut.

(BACA: Awal Perancang Busway Bicara ‘Jakarta Tanpa Kemacetan’)

Mengapa standar kecepatan berkendara harus ditetapkan?

1. Untuk mengetahui kapasitas kendaraan yang melintas pada jalan tersebut.

Jika 1 km jalan dapat menampung 125 mobil berturut-turut, pada kecepatan yang ditentukan untuk jalan tersebut, katakanlah 30 km/jam, maka akan diperoleh kapasitas 3.750 kendaraan yang melintas di jalan tersebut setiap jamnya.

2. Sebagai saran dalam desain lampu lalulintas dengan sistem gelombang hijau.

Sistem gelombang hijau dikeluarkan dari sistem lampu lalulintas Jerman dikenal dengan namanya gelombang hijauyang ditemukan oleh Profesor Hans-Georg Retzko, dosen Peter Yan, insinyur teknik sipil yang berspesialisasi dalam transportasi dan air.

Sistem gelombang hijau di dalam lampu lalulintasyang memungkinkan mobil yang mendapat lampu hijau di satu persimpangan akan mendapat lampu hijau lagi di persimpangan berikutnya.

Sistem gelombang hijau Hal ini dapat diterapkan ketika kita mengetahui kecepatan berkendara pada setiap ruas jalan yang bertemu pada suatu persimpangan.

(BACA: Penyebab Kemacetan Jakarta Bukan Kondisi Jalan, Tapi Pengendara)

Persimpangan jalan biasanya menjadi sumber kemacetan lalu lintas yang serius. Namun dengan metode gelombang hijausemua kendaraan yang lewat akan mendapat lampu hijau, yaitu melanjutkan.

Hal inilah yang biasa kita alami di jalanan Jakarta.

Ruas jalan yang terdiri dari 3 lajur jalan seringkali hanya tersisa 2 bahkan 1 lajur jalan di beberapa bagian.

Ditambah lagi pada akhirnya ada lampu lalulintas yang tidak dirancang sesuai kapasitas kendaraan berdasarkan kecepatan berkendara pada ruas jalan tersebut.

Mau tahu kasus nyata jalan di Jakarta? Nantikan video Jakarta Tanpa Macet berikutnya.

Jakarta Tanpa Jam merupakan serial video tentang permasalahan tata kota dan kemacetan Jakarta yang dibuat oleh Iwan Hikmawan (@Sketgram) dan Peter Yan, salah satu anggota Tim Kajian Transportasi Jakarta tahun 1991 yang mengusulkan busway.

Kunjungi halamannya Facebook Jakarta tanpa macet untuk informasi lebih lanjut.


taruhan bola online